5 Mitos Salah seputar Depresi

Kalina

Moderator
KOMPAS.com - Asumsi muncul karena adanya ketidaktahuan dan informasi yang muncul berkali-kali, sehingga akan membingungkan banyak orang. Bahkan, mitos terkait psikologi juga banyak beredar di masyarakat. Berikut ini ada 6 mitos seputar depresi yang tidak harus dipercaya, karena depresi termasuk masalah yang tidak boleh dianggap enteng:

1. Orang depresi memiliki kecenderungan bunuh diri

Meski beberapa orang yang mengalami depresi memiliki kemungkinan untuk melakukan bunuh diri, itu tidak berarti semua orang yang depresi mengambil jalan yang sama. Tak sedikit orang dengan depresi tetap menjalani kehidupan seperti biasanya, walaupun suasana hatinya sedang buruk atau menderita.


2. Memiliki pikiran bahagia bukanlah obat depresi

Tertawa memang dapat membantu meredakan depresi, namun hanya bersifat sementara. Karena depresi secara klinis disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia dan perlu diobati secara medis pula.

3. Orang depresi terobsesi dengan dirinya sendiri dan tidak memikirkan orang lain

Ini jelas tidak benar. Seorang yang mengalami depresi tidak memiliki obsesi sendiri, termasuk dalam menangani masalah yang mereka hadapi. Mereka juga memiliki empati terhadap orang lain di sekitarnya.

4. Orang yang depresi tidak bisa bersosialisasi dengan normal

Seseorang yang mengalami depresi dapat hidup normal dan bersosialisasi dengan sekitarnya, termasuk memiliki lingkaran pertemanan hingga kehidupan media sosial.

5. Perempuan lebih berisiko depresi daripada laki-laki

Hingga kini, tidak ada penelitian yang mengatakan hal tersebut. Perempuan, laki-laki, dewasa, dan remaja memiliki risiko dan kecenderungan yang sama untuk mengalami depresi.

Depresi dapat mengganggu kehidupan seseorang, sehingga orang yang mengalaminya harus mendapatkan bantuan medis dari psikiater secepat dan seserius mungkin.
 
Back
Top