Gerhana Matahari jadi Saksi Lamaran Pasangan Ini

hendrasyahptr

New member
attachment.php

Di tengah keramaian menonton gerhana matahari, pria 28 tahun itu terlihat berlutut menghadap ke sang kekasih. Lalu...



Liputan6.com, Yogyakarta - Tak hanya menikmati gerhana matahari total (GMT) di Yogyakarta, momen langka ini digunakan Nanang Kristanto (28) warga Klaten, Jawa Tengah untuk melamar sang pujaan hati bernama Dian Paramita (24).

Momen fenomena langka itu pun menjadi hari bersejarah bagi keduanya.

Nanang melamar kekasih yang sudah dipacarinya sejak tahun 2011 di sekitar Tugu Yogyakarta. Di tengah keramaian menonton gerhana matahari, pria 28 tahun itu terlihat berlutut menghadap ke arah pujaan hatinya.

"Dian aku mau mengatakan kepada kamu. Maukah kamu menikah denganku," ujarnya di Tugu Yogyakarta, Rabu (9/3/2016).

Melihat kekasihnya berlutut dan memintanya menikah, Dian pun tersenyum bahagia dan menjawab permintaan tersebut.

"Iya aku mau," kata Dian mantap.

Dengan sigap, Nanang langsung mengambil sesuatu di kantong celananya. Sepertinya ia sudah menyiapkan dengan matang proses melamar saat gerhana matahari. Cincin yang dibawanya langsung disematkan ke jari manis sang kekasih.

"Terima kasih sayang, gerhana matahari hari ini menjadi saksi kesetiaanku kepadamu selamanya," tegas Nanang.

Rencana Jauh Hari

Nanang mengaku sudah merencanakan untuk melamar Dian sejak jauh-jauh hari. Namun mendengar ada acara gerhana matahari di Yogya, ia pun menyiapkan lamaran untuk dilakukan saat terjadi fenomena langka tersebut.

Pria yang bekerja di Papua ini lalu mengajak kekasihnya untuk nonton bareng GMT, sekaligus melamarnya tanpa sepengetahuan sang pujaan hati.

"Ya kan ini momen langka, tidak setiap tahun bahkan puluhan tahun. Jadi saya kepikiran melamar saat gerhana dan di Tugu Yogyakarta, kota yang menyatukan cinta kita," katanya.

Nanang yang mengenal Dian sejak di UNY tahun 2011 lalu itu ingin mengabadikan momen gerhana matahari untuk kisah hidupnya. Di mana kisah ini bisa diceritakan saat ia dan kekasihnya tua kelak.

Ia pun berencana akan segera melangsungkan pernikahan di Kampung halaman calon istrinya di Purbalingga. "Segeralah kalo bisa 4 bulan lagi kami nikah, semoga langgeng," kata guru nonformal di Jayapura.

SUMBER: www.Liputan6.com
http://news.liputan6.com/read/2454641/gerhana-matahari-jadi-saksi-lamaran-pasangan-ini
 

Attachments

  • 086091400_1457494717-20160309-Lamar_Gerhana_matahari.jpg
    086091400_1457494717-20160309-Lamar_Gerhana_matahari.jpg
    61.3 KB · Views: 150
budaya melamar dengan berlutut itu sebenarnya bukan budaya ketimuran. Apalagi disertai kata2 bahasa inggris :)
 
biasanya kan pakai acara adat dan ada keluarga kedua belah pihak yang hadiri acara lamaran tsb. Kecuali kl mereka lamarannya lgsg kepenghulu, itu beda cerita lagi :)
harusnya sekalian aja ya dibawah terjadinya gerhana itu langsung janjian bawa keluarga kedua belah pihak utuk lamaran, langsung nikahan :D
 
biasanya kan pakai acara adat dan ada keluarga kedua belah pihak yang hadiri acara lamaran tsb. Kecuali kl mereka lamarannya lgsg kepenghulu, itu beda cerita lagi :)

Berarti bisa dikatakan budaya lamaran bertekuk lutut ini adalah budaya lamar lamaran abg jaman sekarang hehe :D
 
Back
Top