Panama Papers [UPDATE]

Status
Not open for further replies.

spirit

Mod
Ada 2.961 Nama dari Indonesia di Bocoran "Panama Papers"

0943115Panama-Papers780x390.jpg

JAKARTA, KOMPAS.com — Kegaduhan yang terjadi menyusul tersiarnya data dari firma hukum Mossack Fonseca di Panama, dan kini mencuat dengan nama skandal "The Panama Papers", juga menyentuh Indonesia.

Dalam tautan milik Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), ada 2.961 nama individu ataupun perusahaan yang muncul, saat kata kunci "Indonesia" dimasukkan.

Selain itu, pada laman yang sama pun muncul 2.400 alamat di Indonesia yang terdata dalam kolom "Listed Addresses".

Di antara ribuan nama itu, ada banyak nama yang terdengar familiar dan terkenal di Tanah Air.

Seperti yang telah diberitakan, "Panama Papers" adalah dokumen rahasia yang memuat daftar klien besar di dunia, yang diduga menginginkan uang mereka tersembunyi dari endusan pajak di negaranya.

Di dalam 11 juta halaman dokumen itu, terdapat nama-nama politisi, bintang olahraga, dan selebriti yang menyimpan uang mereka di berbagai perusahaan "cangkang" di luar negeri demi menghindari pajak.

Tercatat, dokumen "Panama Papers" masuk dalam file sebesar 2,6 terabyte (TB). Ada 4,8 juta e-mail; 3 juta database; 2,1 juta dokumen PDF; 1,1 juta foto; 320.000 dokumen teks; dan 2.000-an file lainnya.

Sebelumnya, pada 2010 lalu, beredar juga dokumen yang dibocorkan oleh programer komputer, jurnalis, dan penulis Julian Assange.

Dia membocorkan file yang berisi dokumen-dokumen rahasia operasi intelijen di berbagai negara. Bocoran tersebut dikenal dengan nama Wikileaks.

Namun, dibanding dengan Wikileaks, jumlah file "Panama Papers" ini lebih besar berkali-kali lipat.

Sebagai perbandingan, Wikileaks yang dibocorkan Assange berukuran file 1,7 GB.

sumber: Kompas
 
Siapa Firma Hukum Mossack Fonseca Pemilik "The Panama Paper"?

1109225Mossack-Fonseca780x390.jpg

PANAMA CITY, KOMPAS.com — Mossack Fonseca, sebuah firma hukum yang berbasis di Panama, kini berada di tengah pusaran skandal "The Panama Papers".

"Panama Papers" adalah dokumen rahasia yang memuat daftar klien kelas kakap yang menginginkan uang mereka tersembunyi dari endusan pajak di negaranya.

Dokumen rahasia itu kini menjadi konsumsi publik setelah dibocorkan media massa setelah bocor dari pusat data firma tersebut.

Di dalam 11 juta halaman dokumen itu, terdapat nama-nama politisi, bintang olahraga, dan selebriti yang menyimpan uang mereka di berbagai perusahaan "cangkang" di luar negeri demi menghindari pajak.

Lalu, siapa sosok yang mengelola Mossack Fonseca, yang kantor pusatnya berada di sebuah gedung di pusat bisnis Panama City itu?

Juergen Mossack, satu dari dua pengacara yang mendirikan firma ini tiga dekade lalu, lahir di Jerman pada 1948, dan pindah ke Panama bersama keluarganya. Di negeri Amerika Tengah inilah, Juergen mendapatkan gelar sarjana hukumnya.

Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) mengutip data dari AD Amerika Serikat menyebut, ayah Juergen adalah anggota Nazi dalam Perang Dunia II.

ICIJ menambahkan, sesuai dengan isi sebuah dokumen intelijen lama, ayah Juergen pernah menawarkan informasi intelijen untuk AS.

Pendiri lain firma ini adalah Ramon Fonseca yang lahir pada 1952. Dia juga mendapatkan gelar sarjana hukum di Panama dan sempat menimba ilmu di London School of Economics (LSE) yang bergengsi.

Fonseca, yang pernah berniat menjadi pastor itu, memiliki sebuah bisnis kecil hingga dia bergabung dengan Juergen. Keduanya lalu mendirikan perusahaan di luar negeri, tepatnya di Kepulauan Virgin Inggris (BVI).

ICIJ mengatakan, dokumen yang bocor itu menunjukkan, setidaknya separuh dari perusahaan yang dikelola firma hukum itu, lebih dari 113.000 perusahaan, didirikan di BVI yang diketahui sebagai negeri surga fiskal dunia.

Namun, sayap bisnis Mossack Fonseca juga melebar hingga ke Samudra Pasifik. Di sana, firma hukum ini memilih pulau kecil Niue sebagai pusat bisnis.

Menurut ICIJ, pada 2001, firma hukum itu menerima banyak uang dari berbagai perusahaan off-shore di Niue dan menyumbang 80 persen dari pendapatan tahunan pulau itu.

Saat BVI dipaksa mengurangi praktik memberi izin perusahaan yang identitasnya tak dikenal, Mossack Fonseca memindahkan bisnis mereka ke Panama dan Pulau Anguilla di Laut Karibia.

Mossack Fonseca menghabiskan banyak uang untuk menghapus referensi online yang mengaitkan firma ini dengan pencucian uang atau pengemplangan pajak.

Namun, sejumlah negara mulai mengawasi firma ini. Brasil menyebut firma ini dalam skandal suap terbesar yang melibatkan perusahaan minyak negara Petrobras.

Mossack Fonseca juga kini mendapat kesulitan di negara bagian Nevada, AS. Seorang hakim menyebut firma ini mencoba untuk menutupi pengelolaan salah satu cabangnya di Nevada.

Bulan lalu, Fonseca mundur dari jabatan penasihat Presiden Panama Juan Carlos Varela yang diembannya sejak 2014.

Fonseca mengatakan, dia mengambil langkah itu untuk "mempertahankan kehormatan" saat kasus di Brasil terus berkembang.

sumber: Kompas
 
Skandal Keuangan "Panama Papers"

Salah satu kebocoran dokumen finansial terbesar dalam sejarah mengguncang perhatian global awal pekan ini. Kebocoran itu berasal dari dokumen firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis di Panama sehingga disebut sebagai ”Panama Papers”. Sedikitnya 140 politisi, termasuk 12 pemimpin dan mantan pemimpin negara, selebritas, dan bintang olahraga disebut dalam dokumen yang mengungkap aneka dugaan praktik skandal keuangan rahasia.
 
Daftar Pemimpin Dunia dalam Skandal Pajak Panama Papers

458844_620.jpg

TEMPO.CO, Jakarta - Dokumen The Panama Papers membongkar dugaan pengelakan pajak terbesar dalam sejarah. Setidaknya ada 128 politikus dan pejabat publik dari seluruh dunia yang namanya tercantum dalam jutaan dokumen yang bocor ini.

Namun, bukan cuma mereka pengguna jasa firma hukum Mossack Fonseca itu. Penipu, mafia narkoba, sampai miliuner, selebritas, dan bintang olahraga kelas dunia, pun memakai layanan Fonseca ketika membuka perusahaan di yuridiksi bebas pajak (offshore). Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menghindari pajak.

International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang secara bersama-sama membongkar dokumen Panama Papers, menemukan bahwa ada lebih dari 500 bank, cabang dan rekanan, yang pernah bekerja dengan Mossack Fonseca sejak 1970an untuk membantu klien mengelola perusahaan offshore.

Perusahaan-perusahaan di British Virgin Islands, Panama, menjadi surga bebas pajak dan sulit dilacak penegak hukum. Ada daftar sekitar 15.600 perusahaan papan nama (paper companies) yang dibuatkan oleh bank untuk klien mereka yang ingin keuangan mereka tersembunyi.

Sejumlah kepala negara (mantan dan yang masih menjabat), baik secara langsung maupun melalui orang dekatnya, ada dalam daftar itu. Lucunya, di antara mereka ada yang dikenal mendukung gerakan anti-korupsi.

1. Presiden RusiaVladimir Putin
Lewat Mossack Fonseca, Putin disebut mampu mengatur transfer dana sebesar US$ 2 miliar lewat berbagai bank dan perusahaan bayangan. Orang-orang Putin ini mencoba menyamarkan pembayaran, memundurkan tanggal dokumen ke masa lalu (backdated).

2. Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson
Gunnlaugsson diduga bersama istrinya memiliki sebuah perusahaan offshore di British Virgin Islands pada 2009. Saat itu, ia anggota parlemen. Namun, ia membantah kalau kepentingan bisnis keluarganya memiliki pengaruh atas posisi pemerintahannya dalam negosiasi dengan kreditor.

3. Presiden Tiongkok Xi Jinping
Xi Jinping pernah bersumpah akan melawan para koruptor. Namun, dalam dokumen bocor tersebut diduga ada hubungan kakak ipar Xi Jinping, Deng Jiagui, dengan beberapa perusahaan offshore.

4. Perdana Menteri Inggris David Cameron
Cameron pernah mendesak pemerintahannya untuk membersihkan wilayah surga bebas pajak di Inggris. Namun setelah Panama Papers bocor, dokumen tersebut mengungkapkan sejumlah perjanjian bisnis yang melibatkan perusahaan offshore yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.

Ayah David Cameron, Ian Cameron, adalah seorang pialang saham dan miliarder dari Inggris. Ian menggunakan Mossack Fonseca agar perusahaan dana investasinya, Blairmore Holdings, Inc., tidak harus membayar pajak di Inggris. Ian mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan ini sejak pendiriannya pada 1982 sampai dia meninggal pada 2010.

Selain mereka, muncul juga nama Perdana Menteri Pakistan, Raja Arab Saudi, hingga anak-anak Presiden Azerbaijan. Anak-anak dari Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif disinyalir memiliki sebuah real estate di London, lewat sebuah perusahaan yang dibuatkan oleh Mossack Fonseca.

Laporan lengkap investigasi ini bisa dibaca di https://investigasi.tempo.co/panama/. Adapun infografis lengkap mengenai nama-nama orang terkenal yang tersangkut dokumen ini bisa dilihat di https://panamapapers.icij.org/the_power_players/.


Sumber: Tempo
 
Heboh Panama Papers: Ini Pengakuan Sandiaga Uno Dan Komentar Rosan Perkasa Roeslani

131003_sandiaga-uno.jpg

Sandiaga Uno

Bisnis.com, JAKARTA - Dua pengusaha muda Indonesia, Sandiaga Uno dan sahabatnya yang kini menjadi Ketua Kadin Rosan P. Roeslani tercantum dalam Panama Papers.

Sandiaga Uno mengakui jika dirinya memanfaatkan off-shore bisnis, hal itu dilakukan untuk meningkatkan bisnisnya dan tidak melanggar hukum.

Mantan Presiden Direktur PT Saratoga Investama ini mengatakan laporan di Panama Papers tersebut harus disikapi secara positif. Menurutnya, hal itu bisa menjadi evaluasi bagi dunia investasi dalam negeri

"Ini awal yang baik untuk meningkatkan transparansi, dan full disclosure. Namanya juga, ini selama ini berkaitan dengan proses investasi dan penciptaan lapangan kerja. Jadi ini regulasi yang bisa dievaluasi agar pengusaha tidak perlu memakai off-shore untuk upgrade bisnisnya," kata Sandiaga kepada Bisnis, Selasa (5/4/2016).

Menurut Sandiaga, selama ini dirinya dan sejumlah pebisnis lain memakai off-shore karena memiliki nilai tambah dan menarik bagi investor.

Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini mengaku hubungannya dengan firma Mossack Fonseca asal Panama adalah relasi yang wajar dan lumrah untuk mendongkrak iklim bisnis.

"Terus terang nama saya juga ada karena kami menganggap penting untuk off-shore service dan itu lazim dan tidak melanggar hukum. Nah itu kehadiran iklim investasi yang kondusif ke depan mungkin bisa menjadi pemicunya, kita duduk sama-sama apa yang bisa diperbaiki," tutur Sandiaga.

Sementara itu nama pebisnis lainnya, yakni Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengaku belum bisa memberikan komentar atas kemunculan namanya dalam laporan investigasi tersebut.

"Saya belum bisa komentar dulu untuk hal itu," ujar Rosan.

Perusahaan firman Mossack Fonseca terindikasi melakukan operasi rahasia paling ilegal sekaligus bernilai tinggi di dunia.

Perusahaan ini ditemukan membantu para klien untuk mencuci uang, menjembatani transaksi ilegal, menghindari sanksi, sekaligus menghindar dari kewajiban pajak.

Dalam waktu empat dekade terakhir, perusahaan yang didirikan oleh Juergen Mossack dan Ramon Fonseca ini bahkan tak pernah melakukan pelanggaran hukum.

Namun, operasi bisnis ekstra rahasia dan tertutup tersebut akhirnya terkuak setelah Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (International Consortium of Investigative Journalists/ICIJ) melakukan liputan mendalam tekait kasus tersebut selama setahun terakhir.

Suddeutsche Zeitung menjadi media pertama yang memperoleh data bocoran tersebut.

Data tersebut akhirnya diserahkan ke ICIJ dan lalu disebarkan oleh media massa internasional lainnya, termasuk media massa Inggris, The Guardian.

Konsorsium yang beranggotakan 370 wartawan dari 100 media massa di dunia ini berhasil memperoleh bocoran data dalam bentuk 11,5 juta catatan dan 2,6 terabyte data digital.

Data-data tersebut berisikan aksi pengemplangan pajak dan tranksaksi keuangan ilegal.

Bocoran data tersebut dinamai Panama Papers, yang disesuaikan dengan negara tempat kantor pusat dari Mossack Fonseca.

Panama Papers mengungkap aksi 140 politisi dari seluruh dunia yang masih aktif maupun yang non-aktif, 29 miliarder yang ada pada daftar Forbes, sejumlah pesepakbola dan juga para artis internasional dalam skandal keuangan di biro hukum tersebut.

Uniknya, organisasi terorisme, koruptor, dan para kartel narkoba pun turut meminta bantuan kepada perusahaan ini untuk mencuci uangnya.

Selain itu, dokumen ini juga mengungkap keterlibatan 214.000 perusahaan off-shore dari 200 negara dalam aksi keuangan ilegal tersebut.

Sejumlah bank dengan skala besar di dunia seperti UBS dan HSBC, disebut turut mendorong kondisi agar aksi ilegal ini sulit dilacak.

Dari 140 pejabat yang terlibat, 12 di antaranya merupakan kepala negara yang masih aktif dan juga yang telah pensiun.


Sumber: Bisnis
 
Nama Adik Prabowo, James Riady hingga Sandiaga Uno Muncul

Panama Papers mengungkap keterlibatan pengusaha asal Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA – Skandal “The Panama Papers” ternyata juga menyentuh pengusaha beken asal Indonesia. Kegaduhan yang terjadi menyusul tersiarnya data dari firma hukum Mossack Fonseca di Panama ini telah mengungkap 2.961 nama termasuk beberapa dari Indonesia.

Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) merilis nama-nama pengusaha ataupun perusahaan yang tersangkut skandal Panama Papers. Dari daftar itu, muncul nama-nama beken seperti James Riady hingga Sandiaga Uno.

Dikutip dari laman Bernpluch.org, Selasa (5/4/2016), sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia termasuk dalam daftar klien Mossack Fonseca, sebuah firma hukum asal Panama, yang kemarin bocor. Selain mencantumkan nama-nama asal Indonesia, dokumen finansial itu memuat sejumlah kepala negara (mantan dan yang masih menjabat), pebisnis internasional, dan tokoh dunia.

Di Indonesia, nama-nama beken yang tersebut antara lain pemilik grup Lippo, James Riady, yang dikatakan sebagai pemegang saham di sebuah perusahaan bernama Golden Walk Enterprise Ltd. Putranya, John Riady, juga tercatat sebagai pemilik Phoenix Pacific Enterprise Ltd di BVI. Nama lain yang muncul dalam daftar ini adalah Direktur PT Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang. Dia tercatat sebagai pemegang saham perusahaan offshore bernama Azzorine Limited.

Nama lain yang muncul adalah Sandiaga Uno. Sandiaga mengaku memang memiliki beberapa perusahaan offshore di British Virgin Islands. Keberadaan perusahaan offshore itu penting untuk bisnis Saratoga Equities, sebuah perusahaan investasi yang dia dirikan bersama Edwin Soeryadjaya.

Di Indonesia, dua nama yang kerap dicari penegak hukum untuk kepentingan penyidikan kasus korupsi, yakni taipan minyak Muhammad Riza Chalid dan pengusaha properti Djoko Soegiarto Tjandra, juga tercantum dalam dokumen Mossack.

Nama lain yang cukup terkenal adalah adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo dan sejumlah perusahaan Bakrie Group. Yang mengejutkan daftar nama itu juga memuat Pertamina hingga Habib Hussein Allaydrus.

Panama Papers adalah dokumen rahasia yang memuat daftar klien besar di dunia, yang diduga menginginkan uang mereka tersembunyi dari endusan pajak di negaranya.

Di dalam 11 juta halaman dokumen itu, terdapat nama-nama politisi, bintang olahraga, dan selebriti yang menyimpan uang mereka di berbagai perusahaan “cangkang” di luar negeri demi menghindari pajak.

Tercatat, dokumen Panama Papers masuk dalam file sebesar 2,6terabyte (TB). Ada 4,8 juta e-mail; 3 juta database; 2,1 juta dokumen PDF; 1,1 juta foto; 320.000 dokumen teks; dan 2.000-an file lainnya.

Sumber: solopos
 
Data Rahasia Terkuak Berkat Kerja Keroyokan 400 Wartawan

Ilustrasi-uang-rahmatullah2-370x246.jpg

Panama papers merupakan bentuk terbaru pengungkapan pembocoran data keuangan sejumlah tokoh dan pengusaha dunia.

Solopos.com, SOLO – Panama Papers menjadi bentuk terbaru pengungkapan pembocoran data yang menghebohkan. Seperti halnya Wikileaks yang mengungkap aneka data rahasia mengenai kegiatan militer dan intelijen AS dan negara-negara Barat yang sebagian di antaranya melanggar hak asasi manusia, Panama Papers yang mengungkap data keuangan yang menunjukkan keterlibatan sejumlah pemimpin negara dan politikus serta kerabat atau orang dekat mereka dalam pengelolaan keuangan yang diduga ilegal juga melibatkan kerja keras jurnalis dari sejumlah organisasi media.

Seperti diungkap dalam situs koran Jerman sueddeutsche.de, yang dipelajari solopos.com, Senin (4/4/2016), setahun lalu ada sumber rahasia yang mengontak redaksi Koran Süddeutsche Zeitung (SZ) dan mengirimkan dokumen internal rahasia milik biro hukum Mossack Fonseca. Biro hukum yang berbasis di Panama ini menjual jasa membuat perusahaan anonim atau hanya ada di atas kertas di seluruh dunia.

Perusahaan anonim atau biasa juga disebut perusahaan offshore atau perusahaan cangkang (shell company) ini memungkinkan pemiliknya menyembunyikan aktivitas bisnis mereka, baik yang legal maupun ilegal.

Dalam beberapa bulan kemudian jumlah dokumen yang dikirimkan kepada redaksi koran yang berpusat di Munich, Jerman, ini terus meningkat hingga mencapai sekitar 2,6 terabit (TB) data. Ini menjadi pembocoran data berjumlah terbesar hingga kini.

Sebagai perbandingan, Wikileaks hanya membocorkan data sebanyak 1,7 gigabite (GB). Sumber pembocor sama sekali tak meminta kompensasi apa pun kecuali sejumlah jaminan keamanan. Süddeutsche Zeitung lantas mengajak lembaga investigasi jurnalistik International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).

Dalam 12 bulan terakhir, lebih kurang 400 wartawan dari sekitar 100 lembaga media di lebih dari 80 negara ikut meneliti semua dokumen itu. Media yang terlibat di antaranya Koran Guardian di Inggris, Le Monde di Prancis, dan La Nación di Argentina.

Sejumlah lembaga penyiaran juga terlibat seperti BBC di Inggris, NDR dan WDR di Jerman serta ORF Austria. Data yang dibocorkan itu mencakup email, dokumen berformat pdf, foto dan sejumlah bagian database Mossack Fonseca. Panama Papers mengungkapkan data lebih kurang 214.000 perusahaan offshore atau perusahaan cangkang.

Ketika ada nama-nama tertentu yang dikenal muncul dalam data, para penyelidik data langsung memrosesnya untuk menjawab sejumlah pertanyaan kunci seperti “Apa peran orang ini dalam jaringan perusahaan anonim itu?” “Dari mana uang yang masuk berasal?” “Ke mana aliran uang selanjutnya?” “Legalkah struktur operasionalnya?”

sumber: solopos
 
hanya list nama, belum tentu benar juga mereka seperti yang dituduhkan ya

2900 nama dari Indonesia? gile ini sih hampir list semua jumlah pengusaha besar di Indonesia
 
hanya list nama, belum tentu benar juga mereka seperti yang dituduhkan ya

2900 nama dari Indonesia? gile ini sih hampir list semua jumlah pengusaha besar di Indonesia

blm tentu benar. Sandiago Uno sudah mengakui jika benar ada perusahaannya d luar negeri seperti yang terdapat dalam panama papers. Dia juga berjanji akan membeberkannya secara lengkap termasuk laporan kekayaannya saat setelah resmi terdaftar sebagai cagub DKI 2017 nanti.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top