6 Pertanyaan Penting untuk Sang Calon Suami

Kalina

Moderator
KOMPAS.com - Sebentar lagi Anda akan melangkah ke jenjang komitmen jangka panjang bersama si dia yang telah meluluhkan hati Anda.

Namun, apakah Anda sudah saling memahami satu sama lain? Sebab, banyak orang yang sebenarnya masih belum merasa cocok, tetapi karena takut sendiri, memaksakan hubungan berlanjut ke pernikahan.

Oleh karena itu, Anda harus banyak melakukan komunikasi dengan pasangan Anda. Tujuannya untuk mengetahui karakter dan pribadinya lebih baik.

Nah, berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang bisa Anda sampaikan kepada calon suami Anda:

Apakah kamu sudah pernah berhubungan seks sebelum menikah?

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tak boleh terlewatkan. Sebab, para ahli menyatakan bahwa setiap pasangan harus terbuka mengenai seks di masa lalu.

Apakah kamu tidak suka dengan penampilanku?

Pastikan si dia memahami gaya busana Anda sesuai dengan bentuk tubuh Anda.

Apakah kamu bisa memasak?

Pria yang pintar memasak memiliki nilai lebih di mata wanita.

Apakah kamu punya masalah jika saya ingin berkarier?

Jika Anda seorang wanita karir, pastikan calon suami Anda memahaminya. Oleh karena itu, segera tanyakan apakah dia nyaman bila Anda bekerja?

Apakah kamu memiliki punya sahabat wanita?

Anda harus tahu soal ini. Tujuannya supaya Anda tidak terkejut apabila ada wanita lain yang memang sudah menjadi teman baiknya.

Apakah kamu masih berhubungan dengan masa lalu?

Wanita memiliki perasaan yang sensitif, jangan sampai Anda memendam rasa ingin tahu soal masa lalunya. Hal tersebut bisa menjadi masalah.
 
Apakah kamu sudah pernah berhubungan seks sebelum menikah?

Apakah kamu tidak suka dengan penampilanku?

Apakah kamu bisa memasak?

Apakah kamu punya masalah jika saya ingin berkarier?

Apakah kamu memiliki punya sahabat wanita?

Apakah kamu masih berhubungan dengan masa lalu?

1. Apakah kamu sudah pernah berhubungan seks sebelum menikah?
Kalau menurut saya pertanyaan ini tidak perlu ditanyakan, sebab jika pertanyaan ini dilontarkan dan akhirnya mengetahui bahwa si pria ini pernah melakukan seks dengan wanita lain akan selalu menimbulkan pertanyaan dan perbandingan saat melakukan hu seks. ini biasanya akan menimbulkan masalah kecil namun berkepanjangan.

2, Apakah kamu bisa memasak?
ya, ini pantas ditanyakan karna seorang pria yang akan menjadi pendampingmu harus bisa memasak, karna memasak dan mengerjakan tugas rumah itu adalah tugas seorang suami.

3. Apakah kamu punya masalah jika saya ingin berkarier?
Jika memang seorang wanita karir seharusnya sang pria mengerti dan memberi sang wanita kesempatan untuk memenuhi target karirrnya.
Tapi ada baiknya kita memperhatikan waktu jam kerja, contoh hanya boleh pada jam kerja pagi hingga sore. karna tidak baik bagi wanita bekerja malam "ya tentunya ini adalah salah satu bentuk kepedulian seorang pria dan sama sekali bukan sbuah kekangan/larangan" bagi si wanita tsb. karna kehidupan malam itu sangat rawan, apalagi pada zaman kita seperti ini yang sering sekali terjadi kejahatan terhadap wanita.

4. Apakah kamu memiliki punya sahabat wanita?
Sebaiknya terbuka untuk pertanyaan yang satu ini. beri calon istrimu pengertian tentang sahabat wanita tersebut, izinkan dia berkomunikasi dengan sahabat wanitamu atau mungkin kenalkan mereka terhadap pasangannmu supaya tidak akan menimbulkan kesalahpahaman nantinya.

5, Apakah kamu masih berhubungan dengan masa lalu?
Masa lalu "wanita" atau masalalu "kehidupan" ya non ?
 
Msyahrul.. Itu no 2 gak salah, Den?

Ya gasalah atuh non, memang keharusannya seperti itu
Sebenarnya memang tugas suami itu bukan hanya Mencari/membri nafkah kepada istri dan keluarga saja
Semisal berbelanja di pasar, menyediakan makanan, mencuci, berberes rumah, dll.
terdengar aneh kan ? Ya, Sebenarnya memang seperti itu
Hanya saja kenapa sekarang banyak istri yang taunya mereka diwajibkan untuk mengerjakan kerjaan rumah tangga karna kesalahpahaman/pengertian yang tidak sepenuhnya

Bukan berarti istri gaboleh melakukan tugar rumah, melainkan hal tersebut bukan kewajiban istri, dengan begitu,. Suami semestinya jauh lebih menyayangi istri yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya menjadi kewajiban suami tersebut.

Sayangnya, kita sering menemukan hal aneh dalam banyak rumah tangga. Misalnya saja, suami menyerahkan gajinya kepada istri setiap bulannya, setelah itu semua kewajiban suami harus dibayarkan istri dari uang gaji tersebut. Kalau masih ada sisanya, tetap saja itu bukan lantas jadi hak istri. Dan yang paling celaka, kalau kurang, istri yang harus berpikir tujuh keliling untuk mengatasinya. Bukankah ini sangat memberatkan istri?
Dalam Islam, suami lah yang memiliki kewajiban untuk menafkahkan istri bahkan ada yang mengatakan sampai pada level menyuapi makanan ke mulut istri.
seperti itu non kalin

Lebih lengkapnya, mari kita simak langsung pendapat 5 Mazhab Fiqih tentang hal ini:

Ternyata 4 mazhab besar plus satu mazhab lagi yaitu mazhab Dzahihiri semua sepakat mengatakan bahwa para istri pada hakikatnya tidak punya kewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya.

1. Mazhab al-Hanafi

Al-Imam Al-Kasani dalam kitab Al-Badai’ menyebutkan : Seandainya suami pulang bawa bahan pangan yang masih harus dimasak dan diolah, lalu istrinya enggan untuk memasak dan mengolahnya, maka istri tidak boleh dipaksa. Suaminya diperintahkan untuk pulang membaca makanan yang siap santap.

Di dalam kitab Al-Fatawa Al-Hindiyah fi Fiqhil Hanafiyah disebutkan : Seandainya seorang istri berkata,”Saya tidak mau masak dan membuat roti”, maka istri itu tidak boleh dipaksa untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan siap santan, atau menyediakan pembantu untuk memasak makanan.

2. Mazhab Maliki

Di dalam kitab Asy-syarhul Kabir oleh Ad-Dardir, ada disebutkan : wajib atas suami berkhidmat (melayani) istrinya. Meski suami memiliki keluasan rejeki sementara istrinya punya kemampuan untuk berkhidmat, namun tetap kewajiban istri bukan berkhidmat. Suami adalah pihak yang wajib berkhidmat. Maka wajib atas suami untuk menyediakan pembantu buat istrinya.

3. Mazhab As-Syafi’i

Di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq Asy-Syirazi rahimahullah, ada disebutkan : Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta’), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.

4. Mazhab Hanabilah

Seorang istri tidak diwajibkan untuk berkhidmat kepada suaminya, baik berupa mengadoni bahan makanan, membuat roti, memasak, dan yang sejenisnya, termasuk menyapu rumah, menimba air di sumur. Ini merupakan nash Imam Ahmad rahimahullah. Karena aqadnya hanya kewajiban pelayanan seksual. Maka pelayanan dalam bentuk lain tidak wajib dilakukan oleh istri, seperti memberi minum kuda atau memanen tanamannya.

5. Mazhab Az-Zhahiri

Dalam mazhab yang dipelopori oleh Daud Adz-Dzahiri ini, kita juga menemukan pendapat para ulamanya yang tegas menyatakan bahwa tidak ada kewajiban bagi istri untuk mengadoni, membuat roti, memasak dan khidmat lain yang sejenisnya, walau pun suaminya anak khalifah.

Suaminya itu tetap wajib menyediakan orang yang bisa menyiapkan bagi istrinya makanan dan minuman yang siap santap, baik untuk makan pagi maupun makan malam. Serta wajib menyediakan pelayan (pembantu) yang bekerja menyapu dan menyiapkan tempat tidur.
SUMBER
 
pertanyaan nomor 1 itu memang sulit ya untuk menanyakannya tkt dibilang kurang sopan, misalnya nanya ke calon istri dan cewe itu bisa2 kadang ga berterus terang/bohong
 
Di mana2 sih..
Meski ia seorang pemimpin negara sekalipun.. Namae perempuan yaa tugasnya di kamar, dapur, dan sumur..
 
pertanyaan nomor 1 itu memang sulit ya untuk menanyakannya tkt dibilang kurang sopan, misalnya nanya ke calon istri dan cewe itu bisa2 kadang ga berterus terang/bohong

Ya dari pada ditanyakan begitu
Kalau menurut saya sendiri tidak perlu ditanyakan. kenapa ?
Karna kita kan mencintai dan menerima dia dengan apa adanya dia saat ini bukan bagaimana dia saat dulu
dan mungkin suatu saat dia akan mengatakan dengan sendirinya terhadap kita "mungkin" tapi jangan terlalu berharap juga


Di mana2 sih..
Meski ia seorang pemimpin negara sekalipun.. Namae perempuan yaa tugasnya di kamar, dapur, dan sumur..

Ya karna jaman sekarang sudah lumrah seperti itu, tapi coba bayangkan mendapatkan suami yang seperti itu ? waaha super sekali tersisa berapa persen yah didunia ini haha

btw non, disumur ngapain ? lagi nguras tah ? hahaha
 
ini thread gimana,,
kok isinya jadi propaganda gini, spertinya kurang seimbang, terlalu memihak hehehehe,,

klo menurut ane, suami istri itu, adalah orang yang sama sama bisa menerima kekurangan dan kelebihan,, nggak harus selalu memiliki pola pikiran yang sama, tapi bisa punya tujuan yang sama dengan kendaraan menikah atau keluarga, itu menurut ane sudah cukup,

kalau terlalu menuntut ini itu, apalagi mencari kesempurnaan, itu hanya awal dari sebuah kekecewaan besar ketika apa yang diharapakan itu pupus, hehehehe,
 
ini thread gimana,,
kok isinya jadi propaganda gini, spertinya kurang seimbang, terlalu memihak hehehehe,,

klo menurut ane, suami istri itu, adalah orang yang sama sama bisa menerima kekurangan dan kelebihan,, nggak harus selalu memiliki pola pikiran yang sama, tapi bisa punya tujuan yang sama dengan kendaraan menikah atau keluarga, itu menurut ane sudah cukup,

kalau terlalu menuntut ini itu, apalagi mencari kesempurnaan, itu hanya awal dari sebuah kekecewaan besar ketika apa yang diharapakan itu pupus, hehehehe,

whus whus, ini seperti kata orang yang sudah berpengalaman den ibamfx hehe
ya tentu dalam setiap hubungan itu jangan terlalu banyak mennuntun ini itu, karna kalau gakesampaian ujung"nya suka ribut dan kecewa ya den
 
Logikanya aja, ya..
Kalau masak dan ngurus rumah adalah tugas suami, mau dikerjakan jam berapa?
Apalagi kalo suaminya kerja dari jam 7 pagi sampe jam 5 sore.
Ngurusin pekerjaan rumah kapan? Masaknya kapan? Cuci baju masa malem2.. Yg masak utk makan siang siapa?
Aneh ini..

Klo suami jd ayah rumah tangga sih gapapa.. Dan istrinya yg cari nafkah.. Tapi bagi kalin, yg begini ini memalukan..
 
Di mana2 sih..
Meski ia seorang pemimpin negara sekalipun.. Namae perempuan yaa tugasnya di kamar, dapur, dan sumur..

ga juga segitunya kalin. Kan bisa libatkan asisten rumah tangga untuk urusan dapur dan sumur (ledeng). Tapi kl urusan kamar ga boleh ya :)
 
Logikanya aja, ya..
Kalau masak dan ngurus rumah adalah tugas suami, mau dikerjakan jam berapa?
Apalagi kalo suaminya kerja dari jam 7 pagi sampe jam 5 sore.
Ngurusin pekerjaan rumah kapan? Masaknya kapan? Cuci baju masa malem2.. Yg masak utk makan siang siapa?
Aneh ini..

Klo suami jd ayah rumah tangga sih gapapa.. Dan istrinya yg cari nafkah.. Tapi bagi kalin, yg begini ini memalukan..

Ah engga juda non, saya pulang kerumah walau belum berkeluarga masih bisa masak dan mencuci baju deh
masak hanya membutuhkan waktu 1 s/d 1,5 jam dan nyuci butuh waktu 30 s/d 40 menit galama" amat.
Kerja 8 jam ditambah keperluan rumah 3 jam, saya rasa cukup dan tidak terlalu melelahkan non, apalagi saya kerja lebih dari 10 jam/hari


ya bukan suami jadi ayah rumah tangga juga non ini mah keterlaluan enak dan gapunya malu tuh laki haha



ga juga segitunya kalin. Kan bisa libatkan asisten rumah tangga untuk urusan dapur dan sumur (ledeng). Tapi kl urusan kamar ga boleh ya :)
Urusan kamarmah minta urus sama tukang renovasi property den haha
 
ga juga segitunya kalin. Kan bisa libatkan asisten rumah tangga untuk urusan dapur dan sumur (ledeng). Tapi kl urusan kamar ga boleh ya :)

Art .. Bagi yg mampu itu.. Klo mkn aja susah.. Masa mo hire art??? Bisa tekorr
 
Ah engga juda non, saya pulang kerumah walau belum berkeluarga masih bisa masak dan mencuci baju deh
masak hanya membutuhkan waktu 1 s/d 1,5 jam dan nyuci butuh waktu 30 s/d 40 menit galama" amat.
Kerja 8 jam ditambah keperluan rumah 3 jam, saya rasa cukup dan tidak terlalu melelahkan non, apalagi saya kerja lebih dari 10 jam/hari


ya bukan suami jadi ayah rumah tangga juga non ini mah keterlaluan enak dan gapunya malu tuh laki haha




Urusan kamarmah minta urus sama tukang renovasi property den haha

Ok. Ternyata blm berkeluarga, ya.. Hidup dan waktumu jadi fleksibel gitu. Kita liat ntar, klo kamu udah berkeluarga, dan dikasih anak banyak..
 
Ok. Ternyata blm berkeluarga, ya.. Hidup dan waktumu jadi fleksibel gitu. Kita liat ntar, klo kamu udah berkeluarga, dan dikasih anak banyak..

iya non hehe
Makanya nikahnya gacepet" harus disiapkan segalanya sampai matang, jadi gaperlu cape" kerja diluar rumah terus, bisa lebih banyak punya waktu dirumah, jadi bisa menjalankan tugas sesungguhnya. sperti itu


Nanti kalau ada rejekinya kan bisa minta bantuan prt :D ya biar orang rumah gacape hitung" memberi pekerjaan buat orang lain juga kan
 
Back
Top