Tarif Lokal Telkom Tidak Lagi Pakai Satuan Pulsa

langit_byru

New member
Tarif Lokal Telkom Tidak Lagi Pakai Satuan Pulsa

Bandung, Telkom akan mengubah sistem perhitungan tarif percakapan telepon lokal yang selama ini dihitung berdasarkan pulsa, menjadi hitungan per menit.

Hal tersebut disampaikan Vice President Public and Marketing Communication Telkom Muhammad Awaluddin, melalui keterangan tertulis yang dikutip detikINET, Minggu (14/1/2007).

nelpon.jpg


Diakuinya, hitungan per menit sudah lama diberlakukan pada layanan seluler maupun fixed wireless Telkom, sedangkan layanan telepon tetapnya masih berbasiskan pulsa.

Selama ini struktur tarif jasa telepon terkesan rumit karena dihitung berdasarkan pulsa yang durasi waktunya bisa berbeda-beda (1,5 menit, 2 menit, atau 3 menit) tergantung jarak dan waktu (time band) percakapan.

Dengan basis perhitungan per menit, pelanggan diharapkan akan lebih mudah memahami sekaligus mengendalikan biaya komunikasi yang dilakukannya.

Saat ini satu pulsa dikenakan tarif Rp 250 dengan durasi percakapan yang berbeda-beda (1,5 menit, 2 menit, dan 3 menit) tergantung waktu pembicaraan dan lokasi pelanggan. Terhitung mulai 1 Februari 2007, ketentuan ini akan disederhanakan menjadi satuan menit dan berlaku sepanjang hari tanpa pembedaan menurut lokasi.

"Dengan tarif baru ini, Telkom akan mengenakan tarif Rp 250 untuk percakapan lokal yang tidak melampaui dua menit. Sedangkan, bila percakapannya melebihi dua menit, maka tarif yang dikenakan untuk setiap menit berikutnya adalah Rp 125. Tarif ini berlaku sepanjang hari tanpa membedakan lokasi tempat tinggal pelanggan," papar Awaluddin.

Selain sebagai bagian dari strategi Telkom untuk menghadapi persaingan antaroperator, kebijakan ini menurut Awaluddin, juga dilakukan sebagai respon atas permintaan regulator untuk memberlakukan tarif percakapan lokal berbasikan menit. (nks/nks)
 
Wah enakan mana yah?yang penting jangan sampe memberatkan konsumen.jangan sampe hal2 spt itu(tlp listrik air bbm)yang merupakan kebutuhan mendasar rakyat dikomersilkan.Tugas negara melayani rakyat bukan membebaninya.Tapi pemerintah ngerti ga ya?lupa g yah?
Itu yang repot.karena selama ini kalo soal urusan rakyat kelihatan banget pemerintah g tau dan g mau tau.jadi gimana dong?apa yang mesti kita lakukan coba......akhirnya kita cuma bisa berharap pemerintah lebih baik .Dan telkom sebagai salah satu BUMN andalan pemerintah, bisa menerapkan kebijakan yang tepat untuk rakyat.
 
Back
Top