Tahukah Anda jika sejumlah penelitian membuktikan jika hingga 30% bayi mengalami alergi? Ada berbagai macam pemicu alergi bayi ini. Selain adanya faktor genetis atau pun keturunan, ada berbagai macam faktor eksternal yang bisa meningkatkan resiko menimbulkan alergi pada bayi. 8% diantaranya ialah makanan seperti gandum, telur, kedelai, kacang tanah serta makanan laut, untuk 7% disebabkan karena protein di susu sapi. Lantas, jika alergi yang mereka alami ialah alergi susu sapi, bagaimana kita dapat memberikan nutrisi untuknya? Anda tidak perlu khawatir atau bingung, susu alergi yang paling baik untuk dirinya ialah ASI.
Data menggambarkan bila di Indonesia sendiri alergi dialami hingga 20% populasi bayi yang baru saja lahir serta cenderung meningkat saat bayi berusia di bawah 1 tahun. 80% bayi mengalami alergi serta menunjukkan gejalanya sebelum mereka menginjak usia 4 bulan serta hampir 90% sebelum 1 tahun. Gejala alergi pada bayi ini seperti kemerahan yang berada di kulit, muntah hingga masalah bernafas dan menelan. Di tahun pertama kehidupannya, bayi akan lebih rentan mengalami alergi dan gangguan penyakit. Kondisi demikian dapat dimaklumi dikarenakan metabolismenya masih terus berproses.
Berbagai penelitian klinis pun juga membuktikan bila pemberian ASI selama 6 bulan bisa menurunkan insiden dermatitis yang merupakan masalah umum selama bulan pertama kehidupan bayi. Penyakit seperti atopic juga akan diturunkan. Penyakit ini seperti sejumlah penyakit yang memiliki kaitan dengan batuk, sistem kekebalan tubuh dan yang lainnya.
Mengapa susu alergi yang paling tepat ialah ASI?
• ASI jarang menyebabkan sembelit dan diare yang berbahaya,
• ASI memberi perlindungan pada alergi dan infeksi. Ia juga dapat merangsang pertumbuhan di sistem kekebalan tubuh pada bayi,
• Protein ASI merupakan spesifik spesies sehingga ia lebih jarang menyebabkan alergi ke manusia,
• ASI dapat mendukung pertumbuhan otak bayi dengan cara yang optimal manfaat ini dikarenakan kandungan protein selain kandungan laktosa serta asam lemak ikatan panjang,
• Lemak pada ASI begitu mudah di serap bayi, bahkan sekitar 90% akan terserap dengan sangat baik.
Data menggambarkan bila di Indonesia sendiri alergi dialami hingga 20% populasi bayi yang baru saja lahir serta cenderung meningkat saat bayi berusia di bawah 1 tahun. 80% bayi mengalami alergi serta menunjukkan gejalanya sebelum mereka menginjak usia 4 bulan serta hampir 90% sebelum 1 tahun. Gejala alergi pada bayi ini seperti kemerahan yang berada di kulit, muntah hingga masalah bernafas dan menelan. Di tahun pertama kehidupannya, bayi akan lebih rentan mengalami alergi dan gangguan penyakit. Kondisi demikian dapat dimaklumi dikarenakan metabolismenya masih terus berproses.
Berbagai penelitian klinis pun juga membuktikan bila pemberian ASI selama 6 bulan bisa menurunkan insiden dermatitis yang merupakan masalah umum selama bulan pertama kehidupan bayi. Penyakit seperti atopic juga akan diturunkan. Penyakit ini seperti sejumlah penyakit yang memiliki kaitan dengan batuk, sistem kekebalan tubuh dan yang lainnya.
Mengapa susu alergi yang paling tepat ialah ASI?
• ASI jarang menyebabkan sembelit dan diare yang berbahaya,
• ASI memberi perlindungan pada alergi dan infeksi. Ia juga dapat merangsang pertumbuhan di sistem kekebalan tubuh pada bayi,
• Protein ASI merupakan spesifik spesies sehingga ia lebih jarang menyebabkan alergi ke manusia,
• ASI dapat mendukung pertumbuhan otak bayi dengan cara yang optimal manfaat ini dikarenakan kandungan protein selain kandungan laktosa serta asam lemak ikatan panjang,
• Lemak pada ASI begitu mudah di serap bayi, bahkan sekitar 90% akan terserap dengan sangat baik.
