Pasutri Sakinah, Menuntun ke Surga

Kalina

Moderator
JIKA Anda benar-benar menikah karena Allah, pernikahan akan menuntun Anda dan pasangan menuju surga bersama.

Yang akan menuntun surga tentu jika Anda dan pasangan menjalankan syariat-syariat agama seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Seperti yang pernah dikatakan, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku”

Oleh karena itu, berikut penjelasan dari Direktur Umum Badan Amal Zakat Nasional, Kiagus Mohammad Thori mengenai apa yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri jika ingin memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.

Kepada suami, perlakukan istri sebaik-baiknya. Nabi Muhammad SAW memanggil istrinya Siti Aisyah dengan Humaira yang berarti merah merekah seperti mawar merah. "Dengan begini istri akan lebih responsif dan komunikasi antar pasutri semakin lancar. Nabi juga tak segan untuk membantu pekerjaan rumah tangga seperti menjahit, mencuci piring atau membersihkan rumah untuk meringankan pekerjaan istri," ungkap Kiagus kepada Okezone, di Jakarta, belum lama ini.

Kepada istri, jagalah salat selama lima waktu, jalankan puasa Ramadan dan patuh serta mengetahui hak-hak suami. Niscaya istri akan dipersilahkan masuk surga Allah dari pintu mana pun.


Okezone
 
JIKA Anda benar-benar menikah karena Allah, pernikahan akan menuntun Anda dan pasangan menuju surga bersama.

Yang akan menuntun surga tentu jika Anda dan pasangan menjalankan syariat-syariat agama seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Seperti yang pernah dikatakan, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku”

Oleh karena itu, berikut penjelasan dari Direktur Umum Badan Amal Zakat Nasional, Kiagus Mohammad Thori mengenai apa yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri jika ingin memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.

Kepada suami, perlakukan istri sebaik-baiknya. Nabi Muhammad SAW memanggil istrinya Siti Aisyah dengan Humaira yang berarti merah merekah seperti mawar merah. "Dengan begini istri akan lebih responsif dan komunikasi antar pasutri semakin lancar. Nabi juga tak segan untuk membantu pekerjaan rumah tangga seperti menjahit, mencuci piring atau membersihkan rumah untuk meringankan pekerjaan istri," ungkap Kiagus kepada Okezone, di Jakarta, belum lama ini.

Kepada istri, jagalah salat selama lima waktu, jalankan puasa Ramadan dan patuh serta mengetahui hak-hak suami. Niscaya istri akan dipersilahkan masuk surga Allah dari pintu mana pun.


Okezone
banyak tuh yg nikah didepan ka'bah dgn alasan karena Allah tapi toh juga cerai dalam beberapa tahun
 
Kepada suami, perlakukan istri sebaik-baiknya. Nabi Muhammad SAW memanggil istrinya Siti Aisyah dengan Humaira yang berarti merah merekah seperti mawar merah. "Dengan begini istri akan lebih responsif dan komunikasi antar pasutri semakin lancar. Nabi juga tak segan untuk membantu pekerjaan rumah tangga seperti menjahit, mencuci piring atau membersihkan rumah untuk meringankan pekerjaan istri," ungkap Kiagus kepada Okezone, di Jakarta, belum lama ini.

Kepada istri, jagalah salat selama lima waktu, jalankan puasa Ramadan dan patuh serta mengetahui hak-hak suami. Niscaya istri akan dipersilahkan masuk surga Allah dari pintu mana pun.


Okezone

Aku tambahin ya non hehe
Kepada Suami : Perlakukan istri sebaik"nya. sebaik - baiknya suami yang bukan hanya bekerja untun mencari nafkah untuk istri dan anak"nya, melaikan mencucikan pakaian mereka, memasakan/menyediakan makanan untuk mereka, memberikan tempat tinggal yang layak untuk mengatapi mereka, menjaga hati dan perasaan mereka, mengimami mereka saat shalat dan menuntun mereka kepada jalan yang benar.

Kepada Istri : Perlakukanlah suamimu selayaknya sebagai istri yang baik dan shalehah, peluklah sang suami disaat suamimu pulang kerja den disaat suamimu merasa lelah, bersyukurlah dengan apapun yang suamimu berikan sebanyak dan sedikit apapun, tak usah cemberut untuk masalah uang dapur/belanja dan perawatan dirimu, sesungguhnya suamimu membiarkan tubuhnya tidak terawat supaya diri sang istri mulai dari ujung rambut hingga ujung kakimu terawat dan tetap terlihat cantik, menunduklah saat suamimu berbisara terhadapmu akran itu adalah suatu penghargaan baginya, buatlah suamimu tetap bahagia dan ceria daripada membuatnya bersedih, sesungguhnya hal itu dapat membuat suamimu lebih bersemangat untuk bekerja dan membuat dirinya sehat dan terhindar dari penyakit. bantulah suamimu disaat sedang mengerjakan sesuatu seperti memasak, mencuci pakaian dan lainnya, sesungguhnya membantu suami dalam pekerjaan rumah bukan kewajibanmu tapi memberikan pahala yang amat baik untukmu.


banyak tuh yg nikah didepan ka'bah dgn alasan karena Allah tapi toh juga cerai dalam beberapa tahun

Benar den, banyak sekali orang sekarang yang menikah bukan karna Cinta yang berpondasikan atas Cinta Agama dan Tuhannya
Melainkan Cinta yang hanya ingin Memiliki, mengekang, mengatur kehidupan dan memuaskan hawa nafsu.
Karna Cinta akan indah jika Cinta itu berpondasikan dengan Kasih Sang Maha Pencipta. Karna Cinta Berasal dariNya dan Cinta yang paling utama adalah Cinta kepada yang maha kuasa.
Jadi takperlu khawatir tentang Cintamu, karan sesungguhnya Tuhanmu telah menyiapkan Cinta yang abadi untukmu.
Kan kalau sudah jodoh mah gaakan kemana hehe
 
Last edited:
Terima kasih ini adalah ilmu yang bermanfaat dan berbobot sekali. Sayang kalau tidak di tularkan kepada yang lain yang sudah berkeluarga. Kita harus seperti Beliau (Nabi) kalau ingin selamat (InsyAllah), Betul yang di katakan Admin ini dan itu merupakan nikmat yang sangat luar biasa jika kita mengetahuinya.

Nah, kalau menanggapi kasus yang di contohkan @Spirit di atas, menurut hemat saya, kadang manusia melihat gebyarnya saja dalam menilai sesuatu. Seperti menikah di ka'bah agar sakinah mawadah warohmah,, boleh2 saja hal itu di lakukan.

Namun hal yang paling penting menurut saya adalah nilai hati kita atau tujuan hati kita dalam menyikapi apa yang kita lakukan yang kedua kesiapan dalam menyikapi perubahan hidup yang frontal dari sebelum menikah hingga setelah menikah.

Jadi, menurut saya menikah di manapun itu, di langit sekalipun kalau niatan hati tidak tetap ya bubar, kuatkan niat kuatkan iman dan kuatkan menerima sebuah perubahan yang frontal.

Salam
 
Namun hal yang paling penting menurut saya adalah nilai hati kita atau tujuan hati kita dalam menyikapi apa yang kita lakukan yang kedua kesiapan dalam menyikapi perubahan hidup yang frontal dari sebelum menikah hingga setelah menikah.

Jadi, menurut saya menikah di manapun itu, di langit sekalipun kalau niatan hati tidak tetap ya bubar, kuatkan niat kuatkan iman dan kuatkan menerima sebuah perubahan yang frontal.

Salam

Ya, niatkan dan kuatkan iman, serta berserahlah atas segala urusan duniamu kepada Alloh sang maha pencipta
Sesungguhnya jodohmu dan cintamu adalah titipan dan Amanah dariNya yang akan kembali padaNya
Maka Cintailah dia bukan karna nafsu dan rasa ingin memiliki melainkan Cintailah ia seperti engkau mencintai Tuhan dan Agamamu
Jadi wajiblah kita menjaga amanah tersebut hingga akhir kelak
Insyaallah keluarga yang kau tuntun kau rawat dan kau cintai akan menjadi keluarga yang sakinah dan menjadikan jalan bagimu veserta keluargamu menuju kesurga yang kekal adanya. Insyaallah Aamiin
 
Ajaran-ajakan yg patut diteladani. masalah besok2 kalo mati masuk surga pa neraka ... ya suka2 'beliau' mau naruh.
(meskipun dibelain puasa seumur hidup, nangis sampai habis air-mata pun gak ada jaminan dipastikan matinya ke sorga)

- n1 -
lagi ngulik sarana ulang-alik yg bisa nganter penumpang kesorga pa neraka. khusus buat warga ii bayar 1/2 harga. cxixixixi... ngiklan!
 
Ajaran-ajakan yg patut diteladani. masalah besok2 kalo mati masuk surga pa neraka ... ya suka2 'beliau' mau naruh.
(meskipun dibelain puasa seumur hidup, nangis sampai habis air-mata pun gak ada jaminan dipastikan matinya ke sorga)

- n1 -
lagi ngulik sarana ulang-alik yg bisa nganter penumpang kesorga pa neraka. khusus buat warga ii bayar 1/2 harga. cxixixixi... ngiklan!

Bener" pengusaha ini non n1ngs1h segala macam pekerjaan dilakoni, hebaaat tsadez
 
Benar den, banyak sekali orang sekarang yang menikah bukan karna Cinta yang berpondasikan atas Cinta Agama dan Tuhannya
Melainkan Cinta yang hanya ingin Memiliki, mengekang, mengatur kehidupan dan memuaskan hawa nafsu.
Karna Cinta akan indah jika Cinta itu berpondasikan dengan Kasih Sang Maha Pencipta. Karna Cinta Berasal dariNya dan Cinta yang paling utama adalah Cinta kepada yang maha kuasa.
Jadi takperlu khawatir tentang Cintamu, karan sesungguhnya Tuhanmu telah menyiapkan Cinta yang abadi untukmu.
Kan kalau sudah jodoh mah gaakan kemana hehe

repu untuk den syahrul

cinta itu sebenarnya sederhana jika ia tulus. Ga pake tapi!
 
repu untuk den syahrul

cinta itu sebenarnya sederhana jika ia tulus. Ga pake tapi!

waw, trimakasih den spirit
Ya, makanya tak perlu merepotkan diri mencari jodoh dan menggebu" ingin menikah
Maksudnya jodoh memang harus dicari namun jangan terlalu berlebihan hingga seakan terlihat seperti orang yang tak laku JONES atau kebelet KAWIN
Karna , jika memang sudah saatnya pastii Alloh akan memberikan jalan dan kemudahan untuk urusan jodoh kita
Yang penting kita Yakin aja
Nah, Kalau sudah dapet jodohnya, jaga deh dengan sebaik"nya
 
Last edited:
JIKA Anda benar-benar menikah karena Allah, pernikahan akan menuntun Anda dan pasangan menuju surga bersama.

Yang akan menuntun surga tentu jika Anda dan pasangan menjalankan syariat-syariat agama seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Seperti yang pernah dikatakan, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku”

Oleh karena itu, berikut penjelasan dari Direktur Umum Badan Amal Zakat Nasional, Kiagus Mohammad Thori mengenai apa yang harus dilakukan oleh pasangan suami istri jika ingin memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah.

Kepada suami, perlakukan istri sebaik-baiknya. Nabi Muhammad SAW memanggil istrinya Siti Aisyah dengan Humaira yang berarti merah merekah seperti mawar merah. "Dengan begini istri akan lebih responsif dan komunikasi antar pasutri semakin lancar. Nabi juga tak segan untuk membantu pekerjaan rumah tangga seperti menjahit, mencuci piring atau membersihkan rumah untuk meringankan pekerjaan istri," ungkap Kiagus kepada Okezone, di Jakarta, belum lama ini.

Kepada istri, jagalah salat selama lima waktu, jalankan puasa Ramadan dan patuh serta mengetahui hak-hak suami. Niscaya istri akan dipersilahkan masuk surga Allah dari pintu mana pun.


Okezone
wah wah, kaya ustadzah aj nih non
 
Back
Top