Bagaimana Cara Membuat Makalah

kultwi

New member
Pastinya sebagai pelajar, mahasiswa kita kerap diberikan pekerjaan seperti contoh paper, makalah oleh guru atau dosen kita. Kadang-kadang karena sangat malasnya kita buatnya asal2an serta tak systematis, mengakibatkan nilai kerapian menyusut. Di bawah ini saya bakal menyinggung permasalahan pembuatan paper dengan cara benar serta systematis.

Systematika yang benar
A. Pendahuluan
Sebagian besar mata kuliah dalam ilmu filsafat mensyaratkan mahasiswa untuk menulis paper. Karenanya paham seperti apa paper akademik dalam pengetahuan filsafat yaitu begitu utama. Umumnya paper filsafat yaitu paper kepustakaan.

Ini artinya kalau paper yang ditulis mahasiswa mesti ikuti tata langkah pengutipan yang benar serta mempunyai daftar pustaka yang tersusun dengan baik. Bila satu paper, tehnik pengutipan serta susunan daftar pustaka tak ikuti ketentuan atau format yang ditetapkan maka akhirnya bakal dapat mengurangi nilai dari paper itu.

Jangan sampai beberapa sangsi untuk menghubungi dosen atau pembimbing akademik bila anda terasa tak tahu paper atau beberapa pekerjaan penulisan akademik yang lain yang disuruh dari anda oleh seseorang dosen.

B. Pilih Tema untuk Paper
Dalam beberapa kasus, dosen bakal memberi daftar tema yang bisa diambil untuk ditulis oleh mahasiswa. Dalam kasus yang lain, mahasiswa mungkin saja diperbolehkan pilih tema sesuai dengan pilihannya dalam ruang lingkup satu mata kuliah.

Dari semua kasus itu, tema yang ditulis oleh mahasiswa mesti dielaborasi serta dibatasi secara jelas. Tema tak bisa sangat luas, serta tak bisa sangat sempit. Tekuni kembali bagaimana caranya memilih serta memastikan tema seperti yang telah didiskusikan dalam bab terlebih dulu.

Langkah paling baik untuk memperoleh satu tema yaitu dengan pergi ke perpustakaan serta pelajari satu buku yang terkait dengan topik yang bakal ditulis (misanya mengenai ’Keadaan Alamiah’) serta selanjutnya simak apakah anda bisa temukan tema melalui cara membatasinya, umpamanya, berdasar pada fikiran tokoh dengan memperbandingkan kondisi alamiah (state of nature) menurut Thomas Hobbes serta John Locke.

Langkah lain untuk temukan tema yaitu dengan mencermati literatur dari satu mata kuliah atau bibliografi dari satu diantara buku atau artikel yang dipakai dalam satu mata kuliah.

Dosen mungkin saja meminta mahasiswa menghimpun usulan berbentuk outline yang memuat gagasan paper yang bakal ditulis serta pertanyaan yang bakal dijawab dalam paper. Coba untuk meyakinkan kalau usulan itu telah cukup khusus.

Bikin outline sebelumnya menulis paper yang sebenarnya terang adalah satu langkah yang baik. Makin baik serta makin elaboratif usulan berupa outline paper itu, jadi makin gampang juga sistem dalam menulis paper itu.

C. Rumusan Permasalahan atau Pertanyaan Riset
Bila anda telah pilih satu tema, maka anda mesti merumuskan pertanyaan penelitian yang bakal didiskusikan serta dijawab dalam paper (betapapun sempitnya ruangan lingkup dari tema yang anda tentukan).

Bila anda, umpamanya, mengambil keputusan untuk menulis satu paper mengenai ’perbandingan state of nature dalam filsafat politik Thomas Hobbes serta John Locke’, anda mungkin bisa merumuskan pertanyaan seperti berikut : ”apakah John Locke sungguh-sungguh mempunyai penalaran yang tidak sama dengan Thomas Hobbes dalam soal gerakan manusia dari state of nature ke penduduk sipil? ”

Langkah yang lain, anda bisa merumuskan satu hipotesis, umpamanya, ”meskipun John Locke sungguh-sungguh coba membedakan dianya dengan pengertian Hobbes mengenai ’manusia yang mementingkan diri sendiri’ dalam satu kondisi perang yang kekal, percobaan ini tidak berhasil dikerjakan serta bahkan juga bisa disebutkan dengan cara implisit (bukanlah eksplisit) Locke meningkatkan penalaran yang dipakai Hobbes dalam membela gerakan manusia dari state of nature ke orang-orang sipil” (saksikan, contoh paper mahasiswa, Michael P. Greeson, diambil dalam Graybosch et al., 1998, 283).

Jadi satu paper mesti mempunyai dengan jelas permasalahan atau pertanyaan yang ingin dijawab, apa alasannya, serta rangkuman atau jawaban apa yang didapatkan pada pembaca.

Baca ini juga: Contoh Latar Belakang Masalah dan Makalah

D. Paper seperti Apa yang Diinginkan?
Tulisan akademik kefilsafatan biasanya bakal meminta anda menulis paper argumentatif. Bentuk paper argumentatif dibedakan dari paper paparan (expository). Paper ekspositori yaitu paper yang menghidangkan atau menerangkan alasan atau sekumpulan ide tanpa ada evaluasi kritis.

Paper argumentatif mesti mempunyai alasan, yakni premis atau argumen yang disajikan guna mensupport atau memberi dasar dalam meyakini satu rangkuman. Mahasiswa bisa mengatakan satu atau lebih alasan dalam papernya. Alasan dalam satu paper yaitu klaim yang dikira benar, serta karenanya, mesti ada beberapa argumen yang baik untuk meyakini kebenarannya.

E. Pernyataan Tesis
Pernyataan tesis (thesis statement) dikembangkan dari satu ide pokok (controlling idea). Tesis yaitu bentuk spefisik dari ide pokok, yakni klaim paling utama atau klaim keseluruhnya untuk menyebutkan keyakinan yang menginginkan dipertahankan.
Saat mahasiswa membaca teks atau bahan bacaan, mahasiswa bakal senantiasa temukan satu atau sebagian ide pokok dari teks atau bahan bacaan (umpamanya, artikel jurnal, atau buku-buku teks) itu.

Memanglah, dari sumber-sumber seperti ini ide pokok umumnya didapati serta mengambil bentuk berupa tesis yang mencerminkan interpretasi si pengarang sendiri mengenai info faktual.

Tesis yaitu ide pokok yang membatasi atau memprediksi beberapa jenis info yang kemungkinan bisa dikembangkan lebih jauh. Namun, tidak sama dengan ide pokok, tesis memberikan elemen lain : satu interpretasi atau penilaian sehubungan dengan info yang didiskusikan, sebuah penilaian yang mungkin saja tidak akan selalu di setujui kebanyakan orang.

Jadi, selain membatasi serta memprediksi info yang mungkin saja bakal berkembang, membuat kalimat tesis artinya membuat pernyataan mengenai tema atau pokok ide yang bakal anda dukung (sebagai penulis) dengan memberi bukti-bukti ‘kebenaran’ dari pernyataan. Informasi dalam artian akademik mungkin saja mengambil beragam bentuk :

Pernyataan enumeratif, umpamanya,

terdapat tiga bentuk basic dari motivasi manusia
kecelakaan jalan raya berlangsung lantaran sebagian sebab
ada banyak type halangan yang menghalangi komunikasi di antara orang
Info deskriptif atau statistik, umpamanya,

terjadi beberapa ribu kecelakaan jalan raya di Indonesia tiap-tiap bulan
banyak mahasiswa luar daerah belajar di UGM saat ini dari pada tigapuluh th. waktu lalu.
Fakta-fakta sejarah, umpamanya,

Graham Bell bertanggungjawab untuk penemuan telepon
John Rawls dianggap merupakan filsuf politik abad 20 dari Amerika Serikat.
Seluruh info diatas tak satupun yang memenuhi prasyarat sebagai pernyataan tesis (thesis statement) yang bisa di terima, walau info itu adalah ide pokok dari satu teks atau bahan bacaan. Layak dicatat kalau satu tesis mengidentifikasi beberapa jalinan pemikiran yang penting, menyampaikan sebab-sebab serta akibat-akibatnya, atau merekomendasikan ketidaksamaan serta kesamaan yang penting. Contoh info diatas tak memberi evaluasi apa pun, tak memberi suatu hal alasan.

Tesis yang terkait dengan tema mengenai ”hambatan dalam komunikasi yang baik”, yang tidak sama dari sebatas ide pokok untuk tema yang sama, akan lebih dari sebatas menghidangkan beberapa hal yang pasti dengan sendirinya atau info yang umum di ketahui sehubungan dengan tema ini.

Tesis membuat penilaian mengenai beberapa faktor tertentu—sebuah penilaian yg tidak dengan sendirinya jelas serta yang karenanya mesti dibuktikan pada pembaca. Satu contoh (yang di ambil dari pengetahuan psikologi) perbandingan ’gagasan pokok’ serta ’tesisnya’ yaitu seperti berikut :

ide pokok : Ada tiga jenis kendala yang menghambat komunikasi yang baik : fisik, manusia serta semantik
tesis : Dari ketiga jenis kendala untuk komunikasi—fisik, manusia, serta semantik—yang paling susah sembuh barangkali yaitu halangan keterbatasan manusia.
Tidak sama dengan kalimat tesis dalam paper ekspositori, tesis dalam paper argumentatif mesti menyebutkan secara terang posisi yang bakal anda dukung dalam perbincangan mengenai gosip spesifik.

Jadi, dalam tema paper mengenai norma aristoteles umpamanya, contoh berikut inilah yang diinginkan dari kalimat tesis : ‘saya bakal berargumen kalau teori moral Aristoteles tidak berhasil lantaran tak memberi penilaian yang ideal mengenai aksi moral tertentu’.

Contoh kalimat tesis yang lain, contohnya, ‘hipotesis golongan fisikawan tak mencukupi sebagai penjelasan mengenai kesadaran’ mungkin tepat untuk paper dalam tema psikologi kesadaran.

Bila cara membuat paper mahasiswa cuma adalah paper ekspositori, jadi mahasiswa cuma menyebutkan maksud ekspositori dari papernya itu, umpamanya, ‘Aristoles mensupport teori kebaikan dalam moralitas’. Ini adalah contoh kalimat tesis dari paper ekspositori yang mungkin saja di buat mahasiswa saat disuruh menghidangkan atau menerangkan teori norma Aristoteles (sebagai tema paper).
 
Back
Top