Syarat Utama Bertaubat Kepada Allah
Syarat pertama
Yang pertama harus dilakukan yaitu dengan berhenti melakukan segala kemaksiatan yang biasa dilakukan.Allah SWT tidak akan membuka pintu taubat apabila orang tersebut masih melakukan dosa yang sama.
Syarat Kedua
Kemudian syarat kedua yang harus dilakukan yakni harus di iringi dengan rasa penyesalan yang dalam hati.Tidak ada penyesalan dari lubuk hati yang paling dalam maka taubat tersebut tidak ada artinya di mata Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun.
Syarat Ketiga
Harus mempunyai tekad atau kemauan yang kuat dari dalam hati untuk tidak akan pernah melakukan perbuatan maksiat tersebut untuk selama lamanya. Jika dari dalam hati masih ada keinginan untuk melakukannya, maka taubatnya akan menjadi sia sia.
Kiranya itu tiga syarat utama bagi orang yang ingin melakukan taubat apabila taubatnya ingin diterima Allah SWT. Namun jika melakukan perbuatan dosanya terkait dengan dosa sesama manusia juga harus disertai dengan meminta maaf dengan hati yang tulus.
Dan jika apabila dosanya terkait dengan masalah hukum hudus,misalkan berzina dan sejenisnya. Maka cara taubatnya harus di iringi dengan kesiapan untuk menerima hukuman sesuai dengan hukum atau syariat Islam. Dalam agama Islam, orang yang melakukan zina dalam keadaan sudah menikah maka orang tersebut akan dicambuk 100 kali dan di rajam. Namun jika orang yang melakukan zina belum menikah, hukumannya yaitu di cambuk 100 kali lalu di asingkan selama setahun.
Namun yang menjadi ukuran bukan terlaksananya hukum itu, akan tetapi kesiapannya jika pelaksanaan hukuman tersebut dilaksanakan tau dijalankan. Dan kalua pun seorang yang berzina tinggal diluar sistem hukum Islam, maka hukum hudud tidak bisa dilakukan. Maka dosanya bukan tanggungan pelaku dosa tersebut akan tetapi dosa para pemimpin negri dimana mereka tidak mau menggunakan hukum Islam atau juga dosa rakyat atau masyarakat negri itu jika tidak mua memilih pemimpin yang menjalankan hukum Islam.
Allah Maha Penyanyang dan Pengampun Atas Semua Dosa
Orang yang melakukan dosa sebesar apa pun, pasti Allah ampuni apabila orang tersebut memenuhi syarat utama bertaubat kepada Allah. Sebagaimana beberapa hadist Nabi yang menjelaskan Allah sangat senang apabila ada hambaNya yang bertaubat.
Imbangi Dosa Dengan Pahala
Yang namanya manusia tempatnya dosa dan salah, maka dari itu tidak ada salahnya apabila kita selalu mengimbangi dosa yang dilakukan dengan mendapatkan pahala sebanyak mungkin. Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan pahala,mengerjakan shalat lima waktu secara rutin dan ikhlas juga bisa kita jadikan media dalam mendapatkan pahala. Atau juga bila kita diberi keluasan rezeki, maka depositkan harta kita secara syariah. Maksud mendepositkan harta kita secara syariah yatitu melakukan amal jariyah, misalkan dengan wakaf tanah untuk membuat sebuah masjid atau juga menyumbang harta untuk keperluan umat Islam seperti membangun madrasah untuk melahirkan generasi Islam yang baik. Insya Allah dengan melakukan hal tersebut, walaupun kita sudah tidak hidup lagi namun pahala yang akan kita dapatkan terus mengalir. Allahu Akbar, sungguh besar kasih sayang Allah kepada hambaNya.Wallau a’lam.
Sumber: Shaleha.com
Syarat pertama
Yang pertama harus dilakukan yaitu dengan berhenti melakukan segala kemaksiatan yang biasa dilakukan.Allah SWT tidak akan membuka pintu taubat apabila orang tersebut masih melakukan dosa yang sama.
Syarat Kedua
Kemudian syarat kedua yang harus dilakukan yakni harus di iringi dengan rasa penyesalan yang dalam hati.Tidak ada penyesalan dari lubuk hati yang paling dalam maka taubat tersebut tidak ada artinya di mata Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun.
Syarat Ketiga
Harus mempunyai tekad atau kemauan yang kuat dari dalam hati untuk tidak akan pernah melakukan perbuatan maksiat tersebut untuk selama lamanya. Jika dari dalam hati masih ada keinginan untuk melakukannya, maka taubatnya akan menjadi sia sia.
Kiranya itu tiga syarat utama bagi orang yang ingin melakukan taubat apabila taubatnya ingin diterima Allah SWT. Namun jika melakukan perbuatan dosanya terkait dengan dosa sesama manusia juga harus disertai dengan meminta maaf dengan hati yang tulus.
Dan jika apabila dosanya terkait dengan masalah hukum hudus,misalkan berzina dan sejenisnya. Maka cara taubatnya harus di iringi dengan kesiapan untuk menerima hukuman sesuai dengan hukum atau syariat Islam. Dalam agama Islam, orang yang melakukan zina dalam keadaan sudah menikah maka orang tersebut akan dicambuk 100 kali dan di rajam. Namun jika orang yang melakukan zina belum menikah, hukumannya yaitu di cambuk 100 kali lalu di asingkan selama setahun.
Namun yang menjadi ukuran bukan terlaksananya hukum itu, akan tetapi kesiapannya jika pelaksanaan hukuman tersebut dilaksanakan tau dijalankan. Dan kalua pun seorang yang berzina tinggal diluar sistem hukum Islam, maka hukum hudud tidak bisa dilakukan. Maka dosanya bukan tanggungan pelaku dosa tersebut akan tetapi dosa para pemimpin negri dimana mereka tidak mau menggunakan hukum Islam atau juga dosa rakyat atau masyarakat negri itu jika tidak mua memilih pemimpin yang menjalankan hukum Islam.
Allah Maha Penyanyang dan Pengampun Atas Semua Dosa
Orang yang melakukan dosa sebesar apa pun, pasti Allah ampuni apabila orang tersebut memenuhi syarat utama bertaubat kepada Allah. Sebagaimana beberapa hadist Nabi yang menjelaskan Allah sangat senang apabila ada hambaNya yang bertaubat.
Imbangi Dosa Dengan Pahala
Yang namanya manusia tempatnya dosa dan salah, maka dari itu tidak ada salahnya apabila kita selalu mengimbangi dosa yang dilakukan dengan mendapatkan pahala sebanyak mungkin. Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan pahala,mengerjakan shalat lima waktu secara rutin dan ikhlas juga bisa kita jadikan media dalam mendapatkan pahala. Atau juga bila kita diberi keluasan rezeki, maka depositkan harta kita secara syariah. Maksud mendepositkan harta kita secara syariah yatitu melakukan amal jariyah, misalkan dengan wakaf tanah untuk membuat sebuah masjid atau juga menyumbang harta untuk keperluan umat Islam seperti membangun madrasah untuk melahirkan generasi Islam yang baik. Insya Allah dengan melakukan hal tersebut, walaupun kita sudah tidak hidup lagi namun pahala yang akan kita dapatkan terus mengalir. Allahu Akbar, sungguh besar kasih sayang Allah kepada hambaNya.Wallau a’lam.
Sumber: Shaleha.com
