Membandingkan Diri dengan Orang Lain Tak Selalu Berefek Buruk

Kalina

Moderator
KOMPAS.com - Melihat seseorang dengan fisik yang lebih menarik atau memiliki kemampuan yang lebih terampil mungkin dapat membuat Anda merasa sedikit rendah diri. Tetapi, membandingkan diri dengan orang lain juga dapat memberikan Anda semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, papar sebuah penelitian baru.

Secara otomatis, orang akan membandingkan kinerja mereka sendiri dengan orang lain menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuron.

Walau “membandingkan diri dengan orang lain” cenderung memiliki makna negatif, menurut peneliti ini, hal itu normal terjadi dan tak dapat dihindari.

“Wilayah otak yang bertanggung jawab terhadap hal ini adalah area 9. Area 9 sering muncul dalam studi kognisi sosial. Sehingga menjadi hal yang normal bila seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain orang lain,” kata peneliti Marco Wittmann, seorang mahasiswa doktor ilmu saraf kognitif di University of Oxford, Inggris

Dalam studi tersebut, Wittmann dan rekan-rekannya meminta 24 partisipan untuk melakukan sebuah permainan dengan mesin pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) scanner.

Mesin ini melacak aliran darah dan menunjukkan area otak yang lebih atau kurang aktif pada waktu tertentu. Lalu, para peserta diberi pilihan untuk bekerja sama dengan pemain lain dan pilihan untuk bersaing dengan pemain lain.

Data fMRI mengungkapkan bahwa terdapat dua daerah otak yang sangat aktif selama peserta melakukan permainan tersebut.

Salah satunya ialah wilayah 9 yang sibuk mengolah penilaian dari orang lain serta melakukan penilaian terhadap orang lain. Semakin kuat sinyal otak di daerah 9, Wittmann mengatakan, maka akan semakin kuat juga seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain.

Hasil keseluruhan, efek dari membandingkan diri dengan orang lain ternyata bisa berbeda. Ketika seseorang sedang berada dalam situasi “bekerja sama” dengan orang lain, misalnya dengan mitra kerja, mereka akan menganggap kinerja mitra kerja sebagai refleksi diri sendiri.

Sehingga, membandingkan diri dengan mitra kerja dengan kemampuan yang lebih baik dapat membuat seseorang merasa lebih percaya diri tentang kemampuan mereka sendiri. Sebaliknya, membandingkan diri dengan rekan kerja buruk dapat membuat seseorang merasa dirinya kurang kompeten.

Namun, bila seseorang berada dalam situasi kompetisi, seperti saat bertanding, membandingkan diri dengan lawan main yang lebih hebat, justru dapat membuat seseorang menilai kinerja diri sendiri lebih buruk. Sebaliknya, lawan yang kikuk dapat membuat seseorang tampil lebih percaya diri.

“Ini menarik, bagaimana memilih seseorang untuk diperbandingkan bisa membuat seseorang menilai dirinya lebih baik atau sebaliknya,” kata Wittmann.
 
yup, sebagian orang membandingkan diri dr orang lain krna mau melihat apa yg kurang dari diri kita, biasanya itu demi menjadi yang terbaik,.. efeknya malah jadi orang yg luar biasa
 
Back
Top