STOP BULLYING / BULLY

Siapakah Kamu


  • Total voters
    7

Kalina

Moderator
Sebagai orang yang pernah, bukan pernah, sih.. tapi memang sering dibully dari semasa kecil, sekolah tk, sd, pesantren, SMA, bahkan di lingkungan kerja saat ini, Kalin mengajak kita semua untuk sharing tentang Bullying atau Bully di sini.

Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan.



Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul, mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan menggunakan kata-kata kasar.



Bullying dalam bentuk sosial seperti mengucilkan, dan mengabaikan orang. Di jaman yang serba teknologi ini bullying pun bisa melalui gadget, dan media sosial yang disebut Cyberbullying. Cyberbullying adalah saat seseorang dihina-hina, diteror di media sosial, atau melalui SMS, email, dan telepon.



Contoh bullying yang paling sering ditemui disekitar kita adalah kakak kelas melabrak adik kelas karena dinilai bertingkah. Masa orientasi siswa yang berakhir buruk karena si kakak kelas berlebihan mengerjai para siswa baru. Teman sekelas yang dianggap aneh dikucilkan, dan tidak ada yang mau berteman dengannya.



Kenapa seseorang melakukan bullying?

Para pelaku bully mendapatkan kepuasan dari menindas orang. Ia merasa lebih kuat, lebih berkuasa, karena ada orang yang takut pada dirinya. Bisa jadi ia berpikiran, ia akan mendapat popularitas disekolah karena ditakuti oleh siswa lainnya. Padahal sesungguhnya para pembully ini akan dibenci oleh orang-orang yang tidak setuju dengan tindakannya.



Dan alasan lain mereka menindas adalah karena mereka iri pada kelebihan target bullying mereka, mereka merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang lebih cantik, lebih pintar dari mereka. Atau sebenarnya mereka memiliki masalah yang menyebabkan mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang lain. Mereka tidak tahu apa dampak perbuatan bullyingnya terhadap para korban mereka. Sehingga mereka tidak merasa bersalah atas perbuatannya.



Mengapa kita menjadi korban bullying?

Orang yang biasanya dijadikan target penindasan adalah orang yang memiliki perbedaan mencolok dibanding yang lain. Perbedaan ini bisa jadi dari fisik, agama, rasnya, bahkan gaya berpakaian, dan perilaku seseorang. Contoh yang paling sering ditemui adalah kakak kelas tidak suka dengan adik kelas yang 'bertingkah' karena mencolok secara fisik, gaya berpakaian, dan perilaku sehingga dilabrak habis-habisan. Hal ini menyebabkan para adik kelas merasa takut berkeliaran, dan bertindak disekitar sekolah.



Dampak dari bullying

Dampak dari bullying adalah membuat para korban merasa benci terhadap dirinya sendiri, mereka merasakan ketakutan menghadapi dunia luar sehingga mereka mengurung diri dirumah, mereka juga akan merasa depresi,dan stress yang mempengaruhi kesehatan mereka. Yang paling parah adalah mereka memutuskan untuk bunuh diri karena tidak tahan lagi.



Para penyiksa sebenarnya juga mendapatkan dampak dari perilakunya. Menurut survey kebanyakan besar dari orang yang dulunya penyiksa dimasa sekolah akan melakukan tindakan kriminal saat dewasa. Mereka juga akan kesulitan menjalin hubungan pertemanan dengan teman sekolahnya. Begitu mereka dewasa nanti mereka juga akan sulit beradaptasi dengan teman-teman kerjanya karena ia terbiasa mengontrol orang lain.

sumber

Siapapun boleh gabung..
cerita pengalaman saat dibully, atau pernah membully orang lain..
mungkin mau laporin masalah bully yang terjadi di sekitar kalian.. misal, melihat ada orang dibully karena etnisnya, sukunya, atau apapun.. karena bentuk tubuhnya, kekurangannya, kita sama-sama cerita di sini..
bahkan kalau ada solusi, misal ada temen dibully, gimana cara melawannya. Karena, korban bully itu gak boleh diam saja. harus MELAWAN. FIGHT THEM, FACE THEM!! Jangan bikin pelaku bully merasa bullyan mereka itu berhasil.. nanti mereka makin melunjak.

Kalin juga akan sertakan artikel tentang bully, siapa tau ada juga yang pernah mengalami hal tsb..
 
Jika Anak Gemuk Jadi Korban Bully

KOMPAS.com - Kasus bullying bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali di tingkat dini seperti taman kanak-kanak. Apa yang harus orangtua lakukan bila si buah hati menjadi korban?

Indah Handayani merasa prihatin karena anak laki-lakinya yang baru berusia 3,5 tahun dan obesitas, sering diolok-olok temannya di sekolah. Ia bingung bagaimana agar anaknya kembali percaya diri menghadapi ejekan teman-temannya.

Pendindasan atau bullying pada anak tentu akan membuat setiap orangtua merasa khawatir. Sebab, orangtua mana yang rela anaknya diperlakukan kasar dan tidak dihargai orang lain.

Menurut psikolog Naomi Soetikno, anak yang menjadi korban bullying butuh dukungan besar orangtua karena rasa percaya dirinya turun.

"Untuk membentuk kembali rasa percaya diri ada tahapannya. Pertama, anak perlu menerima dirinya dulu. Sekalipun anak kita obesitas, bantu dia untuk bisa menerima dirinya, bukan menerima obesitasnya," katanya dalam acara diskusi media "Yuk Main di Luar" yang diadakan oleh Forum Ngobras dan Nuvo Family di Jakarta (23/8/16).

Penerimaan diri itu ditumbuhkan dengan pemahaman bahwa ia istimewa dan punya kelebihan lain. "Misalnya, punya kemampuan matematik, pintar menggambar, atau apa pun keadaanku ada punya mama papa yang sayang aku," kata staf pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara ini.

Setelah anak bisa menerima diri apa adanya, ajak ia menerima kelebihan dan kekurangannya. Mungkin kekurangan dia tidak bisa menahan rasa lapar, mudah tergoda. Tapi ajak anak melihat faktor-faktor positif dari kondisi tubuh yang ramping.

"Beri pemahaman bahwa tubuh sehat dan lebih ramping akan merasa lebih enak, lebih ringan bergerak," katanya.

Setelah itu, orangtua perlu memberi tantangan agar anak mau mencoba mengurangi makanan gula atau instan. "Ingat, ini semua dengan bimbingan orangtua," ujarnya.

Dukungan emosional

Setelah anak bisa menerima dirinya, tahu kekurangan dan kelebihannya, ajarkan ia cara-cara lain untuk mengatasi masalah. Misalnya kalau teman-temannya mengejek, apa yang harus dilakukan.

"Usahakan kalau anak punya masalah di sekolah bantu anak menyelesaikan masalahnya sendiri, orangtua cukup mengajarkan trik-trik, bukan turun tangan langsung," kata Naomi.

Setelah anak melakukan apa yang kita anggap bagus, beri pujian. Dukungan emosional sangat penting. Misalnya dia biasa diejek, lalu dia bilang kalau diejek aku tinggalkan tempat itu. Maka berikan pujian dan dukungan, anak mama hebat, bisa. Dengan demikian akan semakin tumbuh rasa percaya diri.

Selain dukungan emosional, anak juga harus diajarkan pola makan yang sehat. Menurut dr.Indrarti Soekotjo, Sp.KO, kalau anak sudah terlanjur gemuk, kurangi asupan makanan bergula.

"Sumber kalori terbesar pada anak antara lain gula, permen, juga sirup," katanya.

Tingkatkan aktivitas fisik anak dan lakukan dengan bertahap dan menyenangkan. Misalnya, temani anak melakukan jenis olahraga yang disukainya. Batasi waktu anak menonton televisi dan bermain gadget yang membuat anak kurang bergerak.

"Kalau makanannya sudah sehat tapi dia masih tetap gemuk, yang penting dia banyak bergerak. Akan ada masanya dia semakin terbiasa bergerak. Berat badan pun bisa turun," ujarnya.
 
paling sering akhir2 ini, Kalin dibully secara fisik melalui kata-kata, oleh teman sekantor.

Kalin kan Tionghoa, dan bermata sipit.
sering sekali, temen kantor mengatakan, "heh, kalo kerja jangan tidur!" atau "ih, gak bisa melek!"
badan kalin yang gendut pun jadi bahan bully, "eh ada badak!" atau "eh, ada gajah."

jujur, Kalin udah mendiamkannya.. melawannya.. bahkan berusaha fine-fine aja digituin.. tapi kalau tiap hari.. dalam sehari bisa 10 jam digituin.. kalin gak tau lagi harus bagaimana..

sebenernya setelah Idul Adha ini Insya Allah kalin mau berhenti dari sana.. bully memang bukan satu2nya alasan. ya ada alasan lain.. tapi, bully ini yang paling bikin gak betah..
 
Betul sekali Den Gusti..
Sebelum kita melakukan tindakan tercela pada seseorang, mending dipikir dulu, gimana kalo kita yg dikerjain..
 
Ada bully dengan cara memanggil tdk dgnama aslinya, mlh terkesan olok2.
Misal, punya rambut kribo, ya dipanggil kribo. Punya hidung pesek, dipanggil pesek. Dsbg. Hal itu juga kalin alami..

Ada tmn sd yg sampai sekarang memanggil dengan nama PAICEN. Karena kalin seorang Tionghoa yang menyukai film seri Ular Putih.
 
Ada bully dengan cara memanggil tdk dgnama aslinya, mlh terkesan olok2.
Misal, punya rambut kribo, ya dipanggil kribo. Punya hidung pesek, dipanggil pesek. Dsbg. Hal itu juga kalin alami..

Ada tmn sd yg sampai sekarang memanggil dengan nama PAICEN. Karena kalin seorang Tionghoa yang menyukai film seri Ular Putih.
iya emg begitu kalin ada nama panggilan tp menjerumus ke ngatain.. oh kalin org tionghoa yaa?
 
sebenarnya pilihannya kurang tuh. Ak ga termasuk tukang bully tp ga pernah di bully

kadang2 teman2ku ak panggil Tarjo kl iya cowok tapi kl ia cewek ak panggil Markonah
 
Seminggu lalu, kalin bertemu sama temen yg dulu suka membully kalin. Lagaknya sok sok lupa sama kejadian dulu itu..
 
Hmmm.. Kasian juga sih. Gw salah satu pembuli, sekarang seh udah jarang kali yak. Dan gw bully orng lain karena suatu sebab sehingga gw merasa harus ngebully orng tersebut. Mungkin banyak yg beranggapan itu cuman sebuah alasan pembenaran. Well, terserah yg penting itu intinya.

Oh iya btw gw kalo ketemu temen" gw yg jd korban bully gw habis"an waktu dulu malah gw ingetin kejadian" waktu dulu sambil ngakak" eh dianya juga ikut ketawa" gitu trus dia ngomong "kok bisa yah dulu gw pecundang banget".
 
Back
Top