Tentang Kanjeng Dimas

penyidik ditreskrimsus polda jatim berhasil menemukan para pembuat jimat dimas kajeng taat tadi pribadi yang disebut sebut bisa mendatangkan uang berlipat ganda
 
komentar cerdas


menurutku seperti itu, kl ga ada unsur penipuan ga akan pake mahar2 segala. Menyangkut mendirikan padepokan bisa juga punya motif lain misalnya tempat mengumpulkan massa demi kepentingan politik atau bisa juga tempat pencucian uang haram bagi koruptor. Segala kemungkinan bisa terjadi

nah bisa jadi tuh... jgan2 bner bgitu...hmmm (sambil megang dagu)
 
wah ini trend berita terbaru yang lagi senter di indonesia gan, taat pribadi,, pas ane nonton lawyer club indonesia, memang harusnya taat ini, kalau bisa ngegandain uang, kenapa harus pake uang orang lain gan, pake uang sendiri aja kan harusnya sudah cukup ya gan, bisa di lipat gandakan smp tak terhingga, tanpa pake uang orang lain lagi,
 
wah ini trend berita terbaru yang lagi senter di indonesia gan, taat pribadi,, pas ane nonton lawyer club indonesia, memang harusnya taat ini, kalau bisa ngegandain uang, kenapa harus pake uang orang lain gan, pake uang sendiri aja kan harusnya sudah cukup ya gan, bisa di lipat gandakan smp tak terhingga, tanpa pake uang orang lain lagi,

benar sekali tu
 
Polisi Temukan 2 Makam di Area Padepokan, Diduga Pengikut Dimas Kanjeng

3842690f-f37b-4ac1-91eb-8b360e7f4af2_43.jpg

Polisi menemukan dua makam di sekitar padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Makam itu diduga merupakan makam pengikut padepokan.

Temuan dua makam tersebut berada di area belakang padepokan dan belakang rumah utama Taat Pribadi. Satu makam yang ditemukan di pereng atau sebuah lahan belakang padepokan. Namun, saat ini polisi masih belum menjelaskan secara detail terkait temuan ini.

92c7fa63-283e-4050-bd39-40df3557d6fd_43.jpg

Sementara itu, ada sekitar 10 makam lainnya di sekitar padepokan, konon makam tersebut adalah makam keluarga. Di sisi timur gedung asrama putra atau tempat Abdul Ghani dibunuh ada makam yang berjumlah sekitar 2 makam.

Menurut Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, makam tersebut milik dua pengikut Taat Pribadi asal Kalimantan dan Magetan yang meninggal tahun 2013 dan 2016.

Dugaan sementara, kedua santri tersebut meninggal karena sakit saat berkunjung di padepokan. Hanya saja polisi tak akan percaya begitu saja. Rencananya, pihaknya akan memanggil keluarga dua pengikut yang meninggal.

"Ada dua orang lelaki dan wanita yang meninggal di padepokan, kita akan melakukan pembongkaran apakah mati karena wajar atau tidak. Kalau tidak wajar, kita akan melakukan penyelidikan di daerah perengan lokasi pemakaman," tegas Arman saat dihubungi, Minggu (9/10/2016).

Jika kematian dua santri tersebut ada kejanggalan dan diperkuat keterangan keluarga, maka dalam waktu dekat polisi akan melakukan pembongkaran makam. Selain itu, polisi masih terus menyelidiki pengikut Taat Pribadi yang hilang.

sumber
 
Niat Ambil Pencairan Mahar, Tutik Tak Tahu Dimas Kanjeng Sudah Ditangkap

be518de7-4688-4fcc-adf3-e4e57b57f8f1_43.jpg

Tutik Zakariyah melapor ke polisi karena merasa ditipu Dimas Kanjeng (Foto: M Rofiq/detikcom)

Tutik Zakariyah (52) berniat mengambil pencairan mahar di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dia mengaku telah memberikan Rp 1 miliar dan Rp 50 juta sebagai mahar.

Namun Tutik harus gigit jari. Dia mengaku tidak tahu apabila Dimas Kanjeng Taat Pribadi telah ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan. Tutik pun akhirnya melapor ke Polres Probolinggo karena merasa tertipu.

Tutik yang berasal dari Tenggarong, Kalimantan Timur itu lalu melapor ke Polres Probolinggo. Dia mengaku menjadi korban penipuan uang sebesar Rp 1 miliar dan Rp 50 juta. Bersama cucu perempuannya yang masih balita, Tutik sebelumnya datang ke padepokan dan ternyata harapannya untuk membawa pulang uang pencairan tidak seperti yang diharapkan sebelumnya.

Saat tiba di padepokan pada Minggu pagi, Tutik mengaku dicegat polisi di pintu masuk padepokan karena memang penjagaan yang ketat. Tutik pun mengaku maksud kedatangannya untuk mengambil pencairan mahar. Kemudian petugas yang berjaga menjelaskan kalau Dimas Kanjeng sudah ditangkap dan diarahkan ke Polres untuk melapor.

"Pencairan mahar itu dijanjikan awal bulan Oktober ini, makanya saya datang ke padepokan, ternyata yang mulia (Taat Pribadi) sudah ditangkap. Saya disuruh laporan," kata Tutik kepada wartawan saat di posko pengaduan Polres Probolinggo.

Tutik tidak membawa barang bukti karena barang-barang yang dibeli dari Dimas Kanjeng hingga menghabiskan uang Rp 1 miliar dan Rp 50 juta itu, ada di rumahnya. Tutik hanya membawa sebuah cincin kecil warna pink, pembelian terakhir ke Taat Pribadi beberapa bulan lalu, yang harganya jutaan rupiah.

Menurut Tutik, dia menjadi pengikut Taat Pribadi sejak tahun 2010. Dia telah banyak menghabiskan harta bendanya yang dijual untuk digandakan oleh Taat Pribadi.

"Saya banyak membayar mahar sampai Rp 1 miliar lebih, saya tidak mendengar informasi kalau yang mulia telah ditangkap, karena di kampung, saya buta informasi dan jarang lihat televisi," jelasnya.

Pihak Polres Probolinggo langsung menerima laporan korban Tutik dan langsung akan mengembangkan laporan kornan tersebut, sambil menunggu barang bukti berupa keris, kantong, sabuk dan benda lainnya yang masih berada di rumah korban di Kalimantan Timur.

 
Polisi Temukan 2 Makam di Area Padepokan, Diduga Pengikut Dimas Kanjeng

3842690f-f37b-4ac1-91eb-8b360e7f4af2_43.jpg

Polisi menemukan dua makam di sekitar padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Makam itu diduga merupakan makam pengikut padepokan.

Temuan dua makam tersebut berada di area belakang padepokan dan belakang rumah utama Taat Pribadi. Satu makam yang ditemukan di pereng atau sebuah lahan belakang padepokan. Namun, saat ini polisi masih belum menjelaskan secara detail terkait temuan ini.

92c7fa63-283e-4050-bd39-40df3557d6fd_43.jpg

Sementara itu, ada sekitar 10 makam lainnya di sekitar padepokan, konon makam tersebut adalah makam keluarga. Di sisi timur gedung asrama putra atau tempat Abdul Ghani dibunuh ada makam yang berjumlah sekitar 2 makam.

Menurut Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, makam tersebut milik dua pengikut Taat Pribadi asal Kalimantan dan Magetan yang meninggal tahun 2013 dan 2016.

Dugaan sementara, kedua santri tersebut meninggal karena sakit saat berkunjung di padepokan. Hanya saja polisi tak akan percaya begitu saja. Rencananya, pihaknya akan memanggil keluarga dua pengikut yang meninggal.

"Ada dua orang lelaki dan wanita yang meninggal di padepokan, kita akan melakukan pembongkaran apakah mati karena wajar atau tidak. Kalau tidak wajar, kita akan melakukan penyelidikan di daerah perengan lokasi pemakaman," tegas Arman saat dihubungi, Minggu (9/10/2016).

Jika kematian dua santri tersebut ada kejanggalan dan diperkuat keterangan keluarga, maka dalam waktu dekat polisi akan melakukan pembongkaran makam. Selain itu, polisi masih terus menyelidiki pengikut Taat Pribadi yang hilang.

sumber
hm jika benar, kenapa harus pada dibunuh ya...
 
mungkin saja:

1. yg di bunuh itu kolektor uang yg akan di gandakan
2. pengikut yang telah menyerahkan banyak uang (milyaran). Dengan membunuhnya berarti tak ada kewajiban menggandakannya
kalau memalsukan/menggandakan uang udah biasa, hanya penjahat kecil

tapi sampai ada pembunuhan berencana, berkali2 lagi, ini benar2 mengerikan, ini udah mafia, dan orang ini bisa dibilang godfather mafia Indonesia...

tujuan beliau sebenarnya uang, tahta (menjadi raja) atau apa ya, sampai harus membunuh beberapa orang...
 
Misterius, Kaki Tangan Dimas Kanjeng yang Menghilang dan Kuburan Tak Bertuan

a5895dd6-745c-4dc5-a72a-edd37553673e_169.jpg

Padepokan Dimas Kanjeng Taat Abadi bagai menyimpan misteri. Ada dua makam tak bertuan ditemukan di padepokan. Tak hanya itu, orang kepercayaan Dimas Kanjeng mendadak hilang sejak pemimpinnya menjadi tersangka kasus pembunuhan dan penipuan.

Terbaru, S (47) pria yang diduga sebagai koordinator pengikut Dimas Kanjeng angkat kaki dari rumahnya sejak 2 bulan lalu. S yang bergelar 'Sultan' ini kini tidak diketahui rimbanya dan masih dicari polisi.

Sebelumnya, Dodi Wahyudi yang disebut-sebut Dimas Kanjeng sebagai orang kepercayaannya yang menyimpan harta benda para pengikutnya sebesar Rp 1 triliun ini juga mendadak menghilang. Mantan buruh yang kaya mendadak ini pergi meninggalkan rumah mewah berlantai 3 miliknya di Dusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dodi juga masih diburu polisi karena polisi menduga Dodi menjadi Target Operasi (TO) Dimas Kanjeng yang mau dihabisi seperti Gani.

Teka-teki lain yang belum terjawab adalah ditemukannya dua makam di belakang kantor asrama putra padepokan Dimas Kanjeng. Belum diketahui pasti itu makam pengikut atau bukan, polisi masih menyelidiki penemuan baru ini.


Misterius!


sumber
 
Misterius, Kaki Tangan Dimas Kanjeng yang Menghilang dan Kuburan Tak Bertuan

a5895dd6-745c-4dc5-a72a-edd37553673e_169.jpg

Padepokan Dimas Kanjeng Taat Abadi bagai menyimpan misteri. Ada dua makam tak bertuan ditemukan di padepokan. Tak hanya itu, orang kepercayaan Dimas Kanjeng mendadak hilang sejak pemimpinnya menjadi tersangka kasus pembunuhan dan penipuan.

Terbaru, S (47) pria yang diduga sebagai koordinator pengikut Dimas Kanjeng angkat kaki dari rumahnya sejak 2 bulan lalu. S yang bergelar 'Sultan' ini kini tidak diketahui rimbanya dan masih dicari polisi.

Sebelumnya, Dodi Wahyudi yang disebut-sebut Dimas Kanjeng sebagai orang kepercayaannya yang menyimpan harta benda para pengikutnya sebesar Rp 1 triliun ini juga mendadak menghilang. Mantan buruh yang kaya mendadak ini pergi meninggalkan rumah mewah berlantai 3 miliknya di Dusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dodi juga masih diburu polisi karena polisi menduga Dodi menjadi Target Operasi (TO) Dimas Kanjeng yang mau dihabisi seperti Gani.

Teka-teki lain yang belum terjawab adalah ditemukannya dua makam di belakang kantor asrama putra padepokan Dimas Kanjeng. Belum diketahui pasti itu makam pengikut atau bukan, polisi masih menyelidiki penemuan baru ini.


Misterius!


sumber


adu para pengikut dimas kajeng kabur semua . krna ketakutan
 
Back
Top