Asah Keterampilan Motorik Kasar Anak dengan Permainan Ini

Kalina

Moderator
BERMAIN merupakan kegiatan yang sangat disenangi oleh anak-anak. Tak hanya membuat gembira, kegiatan ini juga dapat melatih keterampilan motorik kasar anak. Berikut penjelasan dari dr. Anita Amalia Sari.

Bermain merupakan kegiatan yang paling disenangi oleh anak-anak. Tak hanya membuat gembira, kegiatan ini juga dapat melatih keterampilan motorik kasar anak. Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan otot-otot besar –misalnya otot lengan, kaki atau otot di seluruh tubuhnya. Keterampilan ini memungkinkan anak Anda untuk duduk, merangkak, berjalan, berlari, melompat dan lain sebagainya. Selain itu, keterampilan motorik kasar juga diperlukan anak dalam hal kemandirian untuk membantu mengurus dirinya kelak.

Berikut adalah contoh permainan yang melatih perkembangan motorik kasar anak sesuai usianya:

Usia 12-18 bulan

• Melatih anak berjalan dengan cara ‘mentitah’ ataupun memberi mainan yang dapat didorong-dorong oleh anak.

• Membuat terowongan dari kardus bekas agar anak dapat merangkak keluar masuk.

• Melatih anak melakukan gerakan jongkok/berdiri, dengan menaruh mainan di lantai. Gerakan ini dapat melatih keseimbangannya.

Usia 18-24 bulan

• Mengajak anak melempar atau menendang bola.

• Ajari bemain sepak bola di taman.

• Biarkan anak Anda membantu menyapu, memasukkan pakaian kotor ke keranjang pakaian, dan membereskan mainan.

• Mengajari anak cara naik dan turun tangga, dengan memegang salah satu tangannya atau memintanya berpegangan pada pegangan tangga.

• Bermain kuda goyang.

Usia 2-3 Tahun

• Bermain perosotan, ayunan dan permainan lain di taman.

• Bermain lompat katak.

• Bermain sepeda roda tiga.

• Melatih anak memanjat di arena bermain yang menggunakan tiang-tiang atau gelang panjatan.

Usia 3-4 Tahun

• Bermain sepeda roda tiga.

• Taruh beberapa benda di lantai dan minta anak untuk berlari di antara rintangan tersebut.

• Ajari anak melempar bola ringan ke atas.

• Bermain hula hoop.

• Berenang.

Usia 4-5 tahun

• Bermain lompat tali.

• Berjalan di papan keseimbangan.

• Ajari anak bermain melompat dengan satu kaki, seperti bermain engklek.

• Bermain sepak bola atau lempar bola.

• Berenang.

Usia 5-6 Tahun

• Ajari anak menggunakan sepeda roda dua.

• Ajari anak menggunakan sepatu roda.

• Menari.

• Bermain lompat tali.

• Bermain kasti atau baseball.

• Bermain sepak bola.

• Berenang.

• Melakukan aktivitas olahraga atau aktivitas fisik lainnya di luar rumah.

Perkembangan setiap anak unik dan berbeda-beda. Untuk mengoptimalkan perkembangannya, terutama kemampuan motorik kasar, Anda diwajibkan untuk selalu mencari ide-ide kreatif agar anak tidak bosan. Ingat, stimulasi yang tepat dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.

Okezone
 
spertinya itu cara cara yang tepat, tetapi kalau orang tua sibuk bekerja maka sang orang tua jarang bisa melakukan keterampilan keterampilan tersebutt..
 
Ada banyak juga orang tua yang memanjakan anaknya dengan membelikan tablet atau gadget. Padahal dengan menggunakan gadget kemampuan psikomotorik sang anak jadi berkurang. Ia akan menghabiskan waktu dengan gadget sehingga membuat kemampuan anak jadi kurang berkembang, salah satunya adalah kemampuan psikomotorik anak. Padahal semestinya usia anak-anak adalah usia untuk mengeksplor seluruh bakat psikomotorik yang dimilikinya, seperti menggambar, bernyanyi, bermain bersama rekan sebaya dan kegiatan lainnya. Saat melakukan aktivitas fisik seperti ini, sejumlah kemampuan lain juga akan diasah sekaligus. Seperti saat menggambar, anak juga belajar mengembangkan otak kanannya. Saat bermain bersama rekan sebaya, anak akan belajar mengasah keterampilan sosialnya.
 
Kalo org tua sibuk.. Cara2 tsb bs diterapkan oleh guru di sekolah utk murid2nya..

pake mainan tempo dulu aja lbh praktis dan murah. Kl anak laki2 suruh main gasing kl anak cewek suruh main karet aja. Dengan demikian anak2 bisa lbh banyak berinteraksi terhadap teman2 seusianya
 
Back
Top