Tikus Dihargai Rp 20 Ribu Tiap Ekor

Status
Not open for further replies.

spirit

Mod
383ce6a7-06d9-40cd-a0ef-c161c917cb85_169.jpg

Pemprov DKI Jakarta tengah menjalankan program Gerakan Basmi Tikus. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambut baik gerakan tersebut.

"Baguslah (ada Gerakan Basmi Tikus). Tanya saja sama dia (Djarot)," ujar Ahok singkat di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2016).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengatakan, bagi tiap warga yang berhasil mengumpulkan tikus dalam program tersebut, akan diberikan imbalan Rp 20 ribu per ekornya.

Adanya program tersebut untuk meningkatkan kebersihan warga DKI terutama di wilayah lingkungan padat penduduk. Selain itu, dengan adanya Gerakan Basmi Tikus masyarakat dapat terhindar dari penyakit yang ditimbulkan dari hewan pengerat tersebut.

"Ini sedang berjalan, kumpulin aja (tikusnya). Nanti silahkan ke ketua RT RW Lurah nanti tinggal jalan," ujar Djarot di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).

"Nanti dinas kebersihan akan ditanam. Iya dong ditanam bahaya kalau jadi penyakit. Apalagi kalau dibuang tengah jalan. Iya (Rp 20.000), nanti kita ambil buntutnya. Warga bawa saja buntutnya," imbuhnya.

Warga Jakarta yang berminat menjadi 'pemburu' tikus nantinya tinggal mengantarkan ekor tikus ke RT/RW setempat. Sementara bangkai tikus, harus dikubur agar tidak menimbulkan penyakit.

Setiap ekor tikus yang disetorkan akan dihargai Rp 20 ribu. Diharapkan akan semakin banyak warga yang ikut terlibat di program Gerakan Basmi Tikus ini.

sumber
 
Re: Ahok Dukung Program Djarot: Tikus Dihargai Rp 20 Ribu Tiap Ekor

ada bisnis baru nih. Bisa ke bekasi atau tangsel jadi pengepul tikus, harga 10ribu /ekor ntar jual di jakarta sama Pemda DKI 20ribu/ekor
 
Re: Ahok Dukung Program Djarot: Tikus Dihargai Rp 20 Ribu Tiap Ekor

Tikus Dihargai Rp 20 Ribu, Dinas Kebersihan DKI yang Akan Urus Bangkainya

f5873afa-7575-4d6a-b1c6-f09ebb1e47c4_43.jpg

Dinas Kebersihan DKI Jakarta akan 'kebagian' jatah membuang bangkai-bangkai tikus yang dikumpulkan warga dalam program 'Gerakan Basmi Tikus'. Namun nantinya pembuangan bangkai itu tidak asal begitu saja.

"Bangkainya ini kalau ditangkap kuburnya di mana, nah ini kita lagi nunggu koordinasi dengan aparat wilayah, lurah dan sebagainya, teknisnya bagaimana. Kita sih hanya support nih, kita bantu buangnya," kata Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Ali Maulana Hakim saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/10/2016) malam.

Ali mengaku sejauh ini program yang diinisiasi Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan dikoordinasikan lagi dengan berbagai pihak terkait. Tentang teknis dan segala macamnya, Ali mengaku akan ada rapat lanjutan soal itu.

"Akan dirapatkan lagi nanti," sebutnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan akan menjalankan program Gerakan Basmi tikus. Warga yang menangkap akan diberikan insentif Rp. 20.000 untuk satu ekornya. Bangkai tikus yang ditangkap akan dikubur agar tidak menimbulkan wabah penyakit.

"Nanti dinas kebersihan akan ditanam. Iya dong ditanam bahaya kalau jadi penyakit. Apalagi kalau dibuang tengah jalan. Iya (Rp 20.000), nanti kita ambil buntutnya. Warga bawa saja buntutnya," terang Djarot, Selasa (18/10).

sumber
 
Bangkai Tikus Buruan Warga Akan Dijadikan Pupuk Organik

d8c8f9c3-d8c0-4f63-a7cb-844582c2b79b.jpg

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, tikus got hasil buruan warga akan dihargai Rp 20.000 per ekornya. Nantinya, bangkai tikus tersebut akan dikumpulkan untuk dijadikan pupuk organik.

"Nanti kita kumpulkan, jadikan pupuk organik," ujar Djarot di Gedung Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2016).

Djarot sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada warga bagaimana caranya menangkap tikus got yang meresahkan tersebut. Namun dia menegaskan, perburuan itu tidak boleh menggunakan senjata api.

"Biar dia berkreasi sendiri. Itu pintar-pintar mereka. Tapi tidak boleh dengan senjata api loh ya. Enggak boleh dengan senjata api. Nanti nembak-nembak enggak kena tikusnya malah kena orang lain. Tidak boleh pakai senapan," katanya.

Djarot pun membebaskan kepada warga lokasi penangkapan tikus got tersebut. "Pokoknya kumpulin. Dia punya apa, teknik sendiri. Ada juga untuk tempat nangkapnya gede-gede gitu ya, dikasih umpan begitu, terus dia nangkap. Itu terserah warganya sendiri," katanya.

Untuk tikus yang berhasil diburu itu, Djarot meminta kepada warga untuk menyerahkannya ke pihak kelurahan. "Nanti perangkat kelurahan. PPSU akan ikut bantu. Itu harus diambil langsung. Tidak boleh dibuang sembarangan," katanya.

Untuk program basmi tikus ini, Djarot mengatakan, setiap tikus got yang ditangkap itu akan diberikan insentif Rp 20.000. Bangkai tikus yang ditangkap akan dikubur agar tidak menimbulkan wabah penyakit.

"Nanti dinas kebersihan akan ditanam. Iya dong ditanam bahaya kalau jadi penyakit. Apalagi kalau dibuang tengah jalan. Iya (Rp 20.000), nanti kita ambil buntutnya. Warga bawa saja buntutnya," terang Djarot, Selasa (18/10).


sumber
 
Ha-ha-ha bneran udah ada blom nih? Lumayan nih.... Kerja aja berburu tikus.. sehari 5.. udah 100ribu... Bisnis2
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top