Makan Cacing Laut di Raja Ampat, Enak Lho!

spirit

Mod
86788217-3dcc-4245-9d91-9272beaf014a_169.jpg

Foto: Cacing laut insonem di Raja Ampat (Wahyu Setyo/detikTravel)

Waisai - Tak terasa Festival Raja Ampat sudah masuk hari terakhir. Traveler yang datang ke acara ini bisa mencoba kuliner unik, cacing laut insonem.

Pagelaran Festival Pesona Raja Ampat 2016 hari Jumat (21/10/2016) ini, sudah memasuki hari terakhir. Selain dihibur oleh aneka tari dan musik tradisional, traveler yang berkunjung ke festival ini bisa mencoba aneka kuliner khas Raja Ampat.

Salah satu yang paling menarik perhatian adalah cacing laut insonem. detikTravel pun mencoba kuliner unik ini pada Kamis (20/10) malam, karena penasaran seperti apa rasanya.

Saya pun melangkahkan kaki masuk ke salah satu stan yang memang khusus menjual kuliner-kuliner lokal. Mata saya langsung tertuju pada wadah plastik, yang ada tulisan di belakangnya: cacing laut insonem.

"Ini namanya cacing laut insonem. Orang sini biasa makan. Harganya Rp 10 ribu saja," ujar Ibu Dahlia, penjaga stan tersebut.

caam2.jpg

Tanpa pikir panjang, saya langsung menyodorkan lembaran uang Rp 10 ribu untuk membeli cacing-cacing ini. Kesan pertama saya adalah, mereka tidak terlihat seperti cacing, melainkan seperti stik kentang.

Baru ketika dilihat dari dekat, kita bisa melihat bagian mulut cacing ini dan badannya yang seperti disusun dari cincin-cincin. Cacing ini sudah dimasak dengan cara digoreng, dan sudah dibumbui juga.

"Sudah dikasih bumbu, rica-rica. Pedas. Bisa langsung dimakan," kata Ibu Dahlia.

Penasaran, saya langsung mencomot satu cacing dari dalam wadah, dan mencoba menggigitnya. Ternyata teksturnya cukup alot dan kenyal saat dikunyah, seperti gurita kering. Mungkin cacing ini sudah dimasak lama dari sebelum dibawa ke stan pameran.

Saya jadi terbayang bila disajikan hangat-hangat, pasti rasa cacing laut insonem ini akan lebih enak. Bumbu rica-ricanya begitu pas, pedas dan gurih berpadu dengan tekstur insonem yang unik. Enak!

Ibu Dahlia pun menjelaskan bahwa cacing laut ini biasa ditangkap oleh warga di Kepulauan Ayau. Cacing insonem ini bahkan sudah jadi makanan sehari-hari bagi penduduk Ayau.

"Ini cacing asalnya dari Ayau. Orang sana biasa makan ini. Ayau itu sekitar 4-6 jam perjalanan naik speed boat dari Waisai, kalau dari Sorong bisa sehari semalam," ucap Dahlia.

Berbeda dengan cacing nyale dari Lombok yang hanya muncul setahun sekali, cacing laut insonem bisa dicari setiap hari bila laut sedang meti (istilah penduduk Ayau untuk laut saat surut). Cacing insonem bahkan sudah jadi komoditas yang mendatangkan nilai ekonomi bagi penduduk Kepulauan Ayau.

Traveler bisa juga mencoba cacing laut ini bila liburan ke Raja Ampat. Daripada jauh-jauh ke Kepulauan Ayau, datang saja ke area Pantai WTC di Waisai dan nikmati cacing insonem ini di acara Festival Pesona Raja Ampat 2016.


sumber
 
Back
Top