Lima Santapan Tradsional Dunia yang Menguji Keberanian Anda

spirit

Mod
1_unik.JPG

Seorang perempuan bersiap menyantap belalang dengan garpunya di sebuah restoran. (Thinkstock)

Dunia ini sangat luas, seluas langit yang membentanginya. Berikut beberapa item menu aneh yang akan membuat anda terheran-heran, membangkitkan rasa keingin tahuan Anda, atau mungkin anda akan terkesan dengan kemampuan cerdas manusia untuk menemukan makanan yang tidak seperti biasanya.

1. Telur Semut, Thailand

Semut Weaver atau semut penenun, dinamakan seperti itu karena jaringan raksasa sarang mereka secara keseluruhan dibangun oleh mereka dengan cara menenun daun sekaligus sutera larva milik mereka, adalah salah satu jenis serangga yang umum di Thailand. Warna semut yang agak kemerahan dan telur mereka yang berwarna putih dianggap memiliki cita rasa yang lezat bagi penduduk di Thailand utara, kedua bahan tersebut dijadikan sebagai pelengkap dari beberapa jenis masakan khas Thailand, termasuk salad, tumis-tumisan, dan juga berbagai sup.

Banyak pedagang kaki lima yang menjual telur semut weaver dibungkus dengan daun pisang yang populer menjadi makanan ringan yang siap dibawa kemana saja. Telur Weaver mengandung protein yang tinggi namun tetap rendah lemak. Memiliki rasa mentega yang kuat namun juga terasa sedikit manis. Sedangkan untuk rasa dari semut weaver dewasa mirip seperti rasa jeruk nipis yang segar. Semut ini juga dapat digunakan sebagai pengganti dari air perasan lemon atau cuka dalam resep karena memiliki keasaman alami yang serupa.

2. Guinea pig atau Marmut, Ekuador

Marmut berasal dari Amerika Selatan, mereka telah dijinakkan oleh manusia sejak lebih dari 3.000 tahun yang lalu di Andes, daerah dimana mereka dibesarkan dan dikonsumsi dagingnya oleh penduduk asli dari beberapa kota di wilayah tersebut. Cuy adalah nama sajian yang berbahan dasar daging marmut ini sering disajikan dalam suatu acara-acara khusus di Ekuador dan negara-negara Andean lainnya.Secara tradisional marmut disajikan dengan cara di panggang dan digoreng (dengan bulu yang sudah dikuliti). Daging marmut memiliki rasa yang mirip dengan daging kelinci atau daging ayam, namun rasa tersebut dapat diperoleh tergantung bagaimana cara hewan ini disajikan. Beberapa restonran modern mulan menambahkan ke dalam casseroles atau fricassees.

3. Tarantula, Kamboja

Ketika hidup, mereka menyerang dan menimbulkan rasa ketakutan di dalam hati sebagian besar makhluk hidup. Namun, ketika mati, mereka menjadi camilan populer di Kamboja.

Tarantula goreng dapat ditemukan pada menu di beberapa wilayah Kamboja. Laba-laba ini yang dapat tumbuh kira-kira sebesar tangan manusia, digoreng dalam minyak hingga kaku dan umumnya dibumbui dengan monosodium glutamat,gula, garam dan bawang putih. Tergantung pada jumlah bumbu yang digunakan, tarantula dapat dimakan sebagai hidangan gurih atau manis mirip dengan permen lolipop. Bagian kepala dan tubuh dari tarantula mengandung daging putih yang hambar, dengan organ tubuh yang berwarna cokelat dan telur yang berada di dalam perutnya. Banyak wanita Khmer percaya bahwa tarantula memiliki kandungan protein yang tinggi dan dengan memakan tarantula dapat meningkatkan kecantikan mereka.

4. Hiu Fermentasi, Islandia

Hidangan nasional Islandia, hákarl, menerima beberapa pujian dari orang luar.Pulau dari bangsa Viking membawa cara tradisional dalam mempersiapkan hákarl, yakni dengan cara mengeruk dan memenggal kepala hiu Greenland, kemudian menempatkan sebuah batu diatas tubuhnya untuk mengeluarkan cairan dan mengubur daging tersebut di dalam lubang berpasir hingga terfermentasi selama tiga bulan.Setelah difermentasi, daging tersebut digantung dan dijemur hingga beberapa bulan. Karena memiliki aroma yang kuat, hákarl sering disajikan dengan brennivín, alkohol berkadar tinggi yang berasal dari Islandia.

5. Darah Goreng, Irlandia

Black pudding atau Darah goreng adalah salah satu sarapan pokok tradisional Irlandia yang terbuat dari darah babi, lemak, oatmeal, bumbu-bumbu dan beberepa daging babi dibentuk seperti sosis. Bagi yang belum tahum terdapat pula white pudding yang terdiri dari bahan dasar yang sama hanya saja tidak ditambah dengan darah. Kedua puding tersebut disajikan sebagai salah satu menu sarapan tradisional di Irlandia bersama sosis, rashers (bacon), telur goreng, kacang panggang, tomat goreng dan roti cokelat.

Drisheen adalah makanan tradisional Irlandia lainnya yang terbuat dari campuran darah (domba, sapi dan babi), lemak, herbal, dan susu yang kemudian dibungkus dalam usus domba atau babi. Makanan ini jauh lebih kenyal dan ber-agar-agar daripada black pudding.

~Nisrina Darnila. Sumber: Hillary Richard/nationalgeographic.com
 
Back
Top