Pertemuan Jokowi dan Prabowo Dianggap Dapat Mendinginkan Suasana Politik

Status
Not open for further replies.

spirit

Mod
65900516-ef16-4bf7-b905-1bfc0c8ebdbc.jpg

Presiden Joko Widodo mendatangi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di rumahnya, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan keduanya disebut dapat menjadikan suasana politik lebih kondusif.

Menyusul aksi demo yang akan digelar pada 4 November mendatang, muncul berbagai isu dan kekhawatiran publik. Bertemunya Jokowi dan Prabowo dianggap sebagai simbol yang dapat membuat sejuk kondisi saat ini.

"Kalau kita lihat tidak bisa dipungkiri ada hubungannya dengan Pilgub DKI. Terlebih lagi dengan adanya isu primordialisme yang mengundang reaksi keras dari masyarakat. Ini sarana untuk mendinginkan suasana," ungkap pengamat politik dari Universitas Paramadina, Rico Marbun, saat berbincang dengan detikcom, Senin (31/10/2016).

Demo yang akan digelar oleh sejumlah Ormas Islam itu merupakan aksi unjuk rasa terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur petahana DKI Basuki T (Purnama). Ini masih menyangkut soal ucapan Ahok mengenai surat Al Maidah ayat 51.

"Isu agama ini yang paling fundamental, sangat mudah mobilisasi orang dan membuat orang tidak rasional. Situasi sudah viral di mana-mana dan bukan hanya di medsos saja," ucap Rico.

Langkah yang dilakukan Jokowi itu pun dinilainya sangat baik. Ini menimbulkan pesan bahwa bekas rival sekalipun masih bisa memiliki hubungan yang harmonis. Seperti kita ketahui, Jokowi dan Prabowo pernah bertarung saat Pilpres 2014 lalu.

"Kalau tidak dikelola dengan baik bisa rontok," tutur Dosen Universitas Paramadina itu.

Terlepas dari isu ini, Rico melihat ada pesan yang ingin ditampilkan lain dari kedatangan Jokowi ke rumah Prabowo. Yakni masih terkait dengan Pilgub DKI.

Jokowi dinilai tengah menunjukkan sikap bahwa dia bisa menerima pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra dan PKS dalam Pilgub DKI. Ini sebagai persiapan jika Ahok-Djarot kalah.

"Kalau ternyata nanti Agus-Sylvi menang di Jakarta akan membahayakan posisi Pak Jokowi di Pilpres 2019. Persaingan antara comeback-nya Yudhoyono dengan Jokowi sangat kuat kalau Ahok kalah dan Agus menang," terka Rico.

"Jokowi lebih memilih pak Anies-Sandiaga kalau dua putaran, lebih bisa memilih itu. Anies mantan menterinya, Sandiaga mungkin secara politik lebih mudah diajak bicara," imbuh dia.

Seperti diketahui, kehadiran Jokowi ke rumah Prabowo tampak menyejukkan. Selain bersantap siang bersama, Prabowo mengajak Jokowi untuk berkuda. Jokowi pun tampak senang dengan topi koboi pemberian Prabowo dan menyampaikan itu lewat akun Twitternya.

sumber
 
ane salut sama pak Probowo ini gan, meskipun dia kalah dalam pilpres, tapi dia tidak pernah mengganggap orang lain itu menjadi musuh ,, selalu berjiwa besar dan sportif, saya malah nggak bisa ngebayangin, gimana kalau yang terpilih jadi presiden itu prabowo, lalu rivalnya nggak terima, pasti di negeri ini akan sangat gaduh sekali gan,
 
ane salut sama pak Probowo ini gan, meskipun dia kalah dalam pilpres, tapi dia tidak pernah mengganggap orang lain itu menjadi musuh ,, selalu berjiwa besar dan sportif, saya malah nggak bisa ngebayangin, gimana kalau yang terpilih jadi presiden itu prabowo, lalu rivalnya nggak terima, pasti di negeri ini akan sangat gaduh sekali gan,

prabowo itu salahsatu aset bangsa. Beliau negarawan. Rivalitas itu memang selalu ada dalam pertarungan tapi jika tak memenangkan pertarungan tak masalah. Seperti itu AHOK, tak mungkin jadi gubernur jika bukan Prabowo yg bawa dari Belitung ke jakarta utk dicalonkan jadi cawagub, kini AHOK keluar dari Gerindra. Begitu juga dengan Anis Baswedan yang tadinya berseberangan visi saat pilpres namun karena beliau melihat Anis punya potensi pimpin jakarta maka beliau usung tanpa ada ego
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top