hukum berwudhu dengan aqua

dira156

New member
hukum berwudhu dengan aqua
Asalamualaikum wrb.
Usdt mau tanya ni.
Apa kta boleh ambil air wudu dri aqua sedangkan aqua buat minum.
Mohon penjelasan y


JAWABAN
Syifa Ramadhany Forza Juventini >>> Yang ketiga adalah suci tapi tidak mensucikan yaitu air musta’mal
(air yang telah digunakan) untuk menghilangkan hadast atau najis apabila tidak berubah dan timbangannya tidak bertambah setelah pisahnya air dari air yang menyerap pada sesuatu yang akan dibasuh dan air yang berubah atau dari pembagian ini air yang berubah salah satu sifatnya sebab bercampur dengan sesuatu yang suci sekiranya perubahannya dapat mencegah kemutlakan air sehingga air menjadi suci tapi tidak mensucikan baik perubahan yang nyata atau perkiraan seperti bercampur dengan sesuatu yang sama dengan sifat-sifar air seperti air kembang yang terpisah baunya dan air musta’mal, maka jika kemutlakan air tidak tercegah sekiranya perubahan sebab benda suci itu sedikit atau sebab sesuatu yang sama sifatnya dengan air kemudian air tersebut tidak berubah maka tidak sampai menghilangkan kesucian air tersebut sehingga dapat mensucikan lainnya. Dikecualikan dengan ucapan pengarang (air yang bercampur)adalah air yang berdampingan dengan benda lain sekiranya dapat dibedakan/dipisahkan, maka air tersebut tetap suci dan mensucikan meskipun perubahannya terhitung banyak seperti halnya perubahan sebab sesuatu yang bercampur yang airnya tidak mencukupi seperti tanah liat, ganggang, sesuatu yang ada ditempatnya air dan tempat mengalirnya air serta perubahan sebab lamanya berdiam diri, maka air tersebut suci dan mensucikan

Referensi
فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب
و) القسم الثالث (طاهر) في نفسه (غير مطهر) لغيره (وهو الماء المستعمل) في رفع حدث أو إزالة نجس إن لم يتغير، ولم يزد وزنه بعد انفصاله عما كان بعد اعتبار ما يتشرّبه المغسول من الماء. (والمتغير) أي ومن هذا القسم الماء المتغير أحد أوصافه (بما) أي بشيء (خالطه من الطاهرات) تغيراً يمنع إطلاق اسم الماء عليه، فإنه طاهر غير طهور حسيّاً كان التغير أو تقديرياً، كأن اختلط بالماء ما يوافقه في صفاته كماء الورد المنقطع الرائحة، والماء المستعمل فإن لم يمنع إطلاق اسم الماء عليه بأن كان تغيره بالطاهر يسيراً، أو بما يوافق الماء في صفاته وقدر مخالفاً، ولم يغيره فلا يسلب طهوريته، فهو مطهر لغيره، واحترز بقوله خالطه عن الطاهر المجاور له، فإنه باق على طهوريته، ولو كان التغير كثيراً وكذا المتغير بمخالط، لا يستغني الماء عنه كطين وطحلب، وما في مقره وممره، والمتغير بطول المكث فإنه طهور



Sumber
 
hukum berwudhu dengan aqua
Asalamualaikum wrb.
Usdt mau tanya ni.
Apa kta boleh ambil air wudu dri aqua sedangkan aqua buat minum.
Mohon penjelasan y


JAWABAN
Syifa Ramadhany Forza Juventini >>> Yang ketiga adalah suci tapi tidak mensucikan yaitu air musta’mal
(air yang telah digunakan) untuk menghilangkan hadast atau najis apabila tidak berubah dan timbangannya tidak bertambah setelah pisahnya air dari air yang menyerap pada sesuatu yang akan dibasuh dan air yang berubah atau dari pembagian ini air yang berubah salah satu sifatnya sebab bercampur dengan sesuatu yang suci sekiranya perubahannya dapat mencegah kemutlakan air sehingga air menjadi suci tapi tidak mensucikan baik perubahan yang nyata atau perkiraan seperti bercampur dengan sesuatu yang sama dengan sifat-sifar air seperti air kembang yang terpisah baunya dan air musta’mal, maka jika kemutlakan air tidak tercegah sekiranya perubahan sebab benda suci itu sedikit atau sebab sesuatu yang sama sifatnya dengan air kemudian air tersebut tidak berubah maka tidak sampai menghilangkan kesucian air tersebut sehingga dapat mensucikan lainnya. Dikecualikan dengan ucapan pengarang (air yang bercampur)adalah air yang berdampingan dengan benda lain sekiranya dapat dibedakan/dipisahkan, maka air tersebut tetap suci dan mensucikan meskipun perubahannya terhitung banyak seperti halnya perubahan sebab sesuatu yang bercampur yang airnya tidak mencukupi seperti tanah liat, ganggang, sesuatu yang ada ditempatnya air dan tempat mengalirnya air serta perubahan sebab lamanya berdiam diri, maka air tersebut suci dan mensucikan

Referensi
فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب
و) القسم الثالث (طاهر) في نفسه (غير مطهر) لغيره (وهو الماء المستعمل) في رفع حدث أو إزالة نجس إن لم يتغير، ولم يزد وزنه بعد انفصاله عما كان بعد اعتبار ما يتشرّبه المغسول من الماء. (والمتغير) أي ومن هذا القسم الماء المتغير أحد أوصافه (بما) أي بشيء (خالطه من الطاهرات) تغيراً يمنع إطلاق اسم الماء عليه، فإنه طاهر غير طهور حسيّاً كان التغير أو تقديرياً، كأن اختلط بالماء ما يوافقه في صفاته كماء الورد المنقطع الرائحة، والماء المستعمل فإن لم يمنع إطلاق اسم الماء عليه بأن كان تغيره بالطاهر يسيراً، أو بما يوافق الماء في صفاته وقدر مخالفاً، ولم يغيره فلا يسلب طهوريته، فهو مطهر لغيره، واحترز بقوله خالطه عن الطاهر المجاور له، فإنه باق على طهوريته، ولو كان التغير كثيراً وكذا المتغير بمخالط، لا يستغني الماء عنه كطين وطحلب، وما في مقره وممره، والمتغير بطول المكث فإنه طهور



Sumber




tambahan

Ada Dua Macam Air

Perlu diketahui bahwa air itu ada dua macam yaitu air muthlaq dan air najis.

Pertama: Air Muthlaq

Air muthlaq ini biasa disebut pula air thohur (suci dan mensucikan). Maksudnya, air muthlaq adalah air yang tetap seperti kondisi asalnya. Air ini adalah setiap air yang keluar dari dalam bumi maupun turun dari langit. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا

“Dan Kami turunkan dari langit air yang suci.” (QS. Al Furqon: 48)
Yang juga termasuk air muthlaq adalah air sungai, air salju, embun, dan air sumur kecuali jika air-air tersebut berubah karena begitu lama dibiarkan atau karena bercampur dengan benda yang suci sehingga air tersebut tidak disebut lagi air muthlaq.
Begitu pula yang termasuk air muthlaq adalah air laut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanyakan mengenai air laut, beliau pun menjawab,

هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ

“Air laut tersebut thohur (suci lagi mensucikan), bahkan bangkainya pun halal.” [1]
Air-air inilah yang boleh digunakan untuk berwudhu dan mandi tanpa ada perselisihan pendapat antara para ulama.

Bagaimana jika air muthlaq tercampur benda lain yang suci?

Di sini ada dua rincian, yaitu:

1. Jika air tersebut tercampur dengan benda suci dan jumlahnya sedikit, sehingga air tersebut tidak berubah apa-apa dan masih tetap disebut air (air muthlaq), maka ia boleh digunakan untuk berwudhu. Misalnya, air dalam bak yang berukuran 300 liter kemasukan sabun yang hanya seukuran 2 mm, maka tentu saja air tersebut tidak berubah dan boleh digunakan untuk berwudhu.

2. Jika air tersebut tercampur dengan benda suci sehingga air tersebut tidak lagi disebut air (air muthlaq), namun ada “embel-embel” (seperti jika tercampur sabun, disebut air sabun atau tercampur teh, disebut air teh), maka air seperti ini tidak disebut dengan air muthlaq sehingga tidak boleh digunakan untuk bersuci (berwudhu atau mandi).


~rumaysho.com​
 
Back
Top