Motor Listrik buatan ITS Surabaya

spirit

Mod
5907e513-2bd6-4491-b20f-a3b055e8582f_43.jpg

Motor listrik nasional yang diberi nama GESITS sedang dikembangkan Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Nantinya, Garansindo tak hanya bekerja sama dengan ITS, dua universitas lainnya siap digandeng.

CEO Garansindo, Muhammad Al Abdullah mengatakan, jika tidak berhalangan setelah Idul Fitri nanti, pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman dengan dua universitas lain di luar ITS. Kedua universitas itu akan mengembangka sel baterai motor listrik dan daur ulang baterai.

"In Sya Allah kita bekerjasama dengan dua universitas di luar ITS. Saya belum bisa umumin sekarang. Dua universitas ini, In Sya Allah habis lebaran kita tanda tangan MoU (memorandum of understanding/nota kesepahaman)," kata pria yang akrab disapa Memet itu, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (28/6/2016) malam.

Salah satu universitas itu akan mengembangkan sel baterai lithium. Karena, diakui Memet, saat ini pihaknya masih mengimpor sel baterai dari Panasonic.

"Selnya kita masih impor dari Panasonic, kalau box modulnya buatan kita dari awal. Satu (universitas), mereka sudah mengembangkan sel baterai lithium, jadi kita push mereka biar lebih cepat," ujar Memet.

Dan satu universitas lagi, lanjut Memet, sudah menyiapkan daur ulang baterainya. Sebab, masalah yang kerap dihadapi motor atau mobil listrik adalah limbah pada baterainya.

"Yang paling mahal di situ sebenarnya. Karena efek pencemarannya. Recycle itu, sel yang di-recycle oleh universitas tadi adalah, dia (baterainya) dihidupin lagi. Kan baterainya lima tahun, artinya dalam lima tahun (akan menurun) 80 (persen), 60, 40, 20, kurang lebih gitu. Kalau dia di-recycle, mereka bisa balik lagi sampai 90 persen. Buat saya itu sudah cukup, sebenarnya inginnya naik lagi. Bayangin kalau lima tahun naik lagi selnya, berarti waste-nya cuma 10 persen. Itu udah gede banget," ucap Memet

sumber
 
Peminat Gesits Bertambah, Kadin Bali Pesan 10.000 Unit

6f6fd54e-5af6-430c-b194-e03e73dc1a17_43.jpg

Penandatanganan nota kesepahaman pemesanan Gesits oleh Kadin Bali (Foto: Garansindo)

Motor listrik yang dikembangkan Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya terus mendapatkan hati di masyarakat hingga perusahaan swasta maupun BUMN. Kini, skuter bertenaga listrik bernama Gesits itu telah dipesan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali sebanyak 10.000 unit.

"Alhamdulillah Gesits telah mendapatkan respon yang luar biasa dari berbagai pihak baik individual, perusahaan-perusahaan, BUMN sampai dengan KADIN hari ini," kata CEO Garansind Group, Muhammad Al Abdullah, Kamis (12/5/2016).

Pesanan sebanyak 10.000 unit itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MOU) di Denpasar, Bali. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Ketua Umum Kadin Bali, Alit Wiraputra bersama pihak ITS M. Nur dan perwakilan Garansindo.

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) juga sudah memesan 5.000 skuter listrik Gesits. Sebanyak 5.000 Motor listrik itu akan dipakai oleh para teknisi IndiHome, dan para teknisi tersebut memerlukan kendaraan dengan spesifikasi seperti Gesits. Skuter listrik yang dipesannya ini nanti akan dimodifikasi sehingga memungkinkan teknisi IndiHome membawa peralatan kerja di bagasi motornya.

Pemesanan ribuan Gesits ini membuktikan diterimanya revolusi kendaraan listrik di Indonesia khususnya roda dua, juga kepercayaan masyarakat atas kualitas dan teknologi yang dimiliki Gesits.

"Garansindo akan terus melanjutkan komitmennya untuk mewujudkan sampai Gesits siap dijual ke pasar secepat mungkin dengan kualitas terbaik. Garansindo dan ITS juga berharap akan bertambah lagi masyarakat, perusahaan-perusahaan swasta maupun BUMN ataupun pemerintahan yang berminat untuk membeli dan menggunakan Gesits demi kemajuan ekonomi Indonesia yang mandiri menghadapi persaingan global serta mengurangi polusi pencemaran udara yang telah menjadi isu bersama secara global," kata Garansindo.
 
Telkom Ajak BUMN Lain Pakai Motor Listrik Gesits

377bbe9b-6f7a-4b41-b351-280eaddefb2f_43.jpg

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sudah memesan 5.000 skuter listrik atau Gesits yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Telkom berharap BUMN lain bisa ikuti langkah serupa.

5.000 Motor listrik itu akan dipakai oleh para teknisi IndiHome dan para teknisi tersebut memerlukan kendaraan dengan spesifikasi seperti Gesits. Skuter listrik yang dipesannya ini nanti akan dimodifikasi sehingga memungkinkan teknisi IndiHome membawa peralatan kerja di bagasi motornya.

Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan berharap BUMN lain juga ikut mendukung industri lokal yang ada, agar perekonomian Indonesia semakin sehat. Untuk memastikan produk yang dipesannya, Dian melakukan kunjungan ke lokasi pembuatan skuter listrik yang berada di Jurusan Teknik Mesin ITS, Dian juga bertemu dengan Rektor ITS Joni Hermana.

"Dengan skuter listrik, selain lebih ramah terhadap isue lingkungan akibat pemakaian bahan bakar juga menghemat cost," ujar Dian.

Dian Rachmawan yang merupakan alumnus Jurusan Teknik Elektro 1982 ITS menegaskan bahwa Telkom sebagai BUMN berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri lokal dengan memesan kendaraan bermotor roda dua yang memiliki kandungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) hampir 100%.

Sementara itu, Rektor ITS Joni Hermana menyampaikan terimakasih kepada Telkom karena telah memberikan kepercayan kepada ITS dengan pemesanan 5.000 Gesits.

Joni memaparkan bahwa dengan adanya pemesanan dengan kuantitas besar ini dapat memperkuat posisi Indonesia dan kesejahteraan ekonomi bangsa yang mandiri.

"Saya sebagai rektor ITS sangat senang dengan adanya pemesanan Gesits oleh Telkom ini, karena ini menunjukkan produk inovasi ITS telah mendapat kepercayaan konsumen kelas atas," ujarnya.

02d48574-e9b3-446f-a612-9586647aef11.jpg
 
eh harganya brapa tuh? denger2 harganya murah.......motornya mirip motor matic yamaha klo ga salah xeon gt
 
betul. Model juga keren ga kalah dengan model motor produk Jepang

Gesits-skutik-listrik-karya-Garansindo-dan-ITS-Surabaya.-Instagram.com_.jpg

wah keren,ini baru matic(persaan aga mirip soul gt sebelumnya,eh malah lebih keren) nya gimana ya dengan sportnya ... dan smoga playanan after marketnya juga bagus,sperti sparepart,dll.
 
wah keren,ini baru matic(persaan aga mirip soul gt sebelumnya,eh malah lebih keren) nya gimana ya dengan sportnya ... dan smoga playanan after marketnya juga bagus,sperti sparepart,dll.

asalkan tidak ditunggangi politik tentu akan bagus pelayanan purna jual. tapi jika sudah dicampuri dengan politik dan kepentingan pasti akan bubar. Dulu indonesia punya produk mobil Timor, karena dicampuri politik maka dibuatkan cara agar Timor tak laku, propaganda. Akhirnya Timor tumbang dan diambil oleh KIA produsen Korea
 
keren ini gan, mudah mudahan ini bisa jadi cikal bakal lahirnya produk produk bermotor karya dalam negeri gan, meskipun ini perjalannya masih cukup panjang, tapi paling tidak bisa menjadi triger untuk yang lain gan, dan yang lebih utama lagi, mudah2an pemerintah mendukung gan,
 
asalkan tidak ditunggangi politik tentu akan bagus pelayanan purna jual. tapi jika sudah dicampuri dengan politik dan kepentingan pasti akan bubar. Dulu indonesia punya produk mobil Timor, karena dicampuri politik maka dibuatkan cara agar Timor tak laku, propaganda. Akhirnya Timor tumbang dan diambil oleh KIA produsen Korea

sya sih masih merasa pesimis,seperti dgnsebelumnya mobil esemka ga ada kabarnya padahal bagus banget tuh, pabrik mobilnya gimana tuh udah jadi mall? efek perdagangan bebas nih..yg lokal tersisihkan.
dan harus pintar2 membaca pelanggan, klo motor rata2 yg memakai itu pekerja,ada yg dor to dor,canvaser,motoris,yg mana digunakan cukup lama,(pengalaman) kira2 efisien engga,apalagi dengan jangka pengisian baterai yg cukup lama,dan listrik juga emang murah?,kabarnya kan mau naik juga, orang pengennya praktis,mikir2 sebelum beli,alhasil nyari motor bensin karena bensin dimana2 dan soal emisi motor sekarang udah ada pgm fi dll, klo teknologi sangat bagus sekali, tpi klo di pasar kayanya masih kalah.ayo kalahkan penjualan barang luar... dengan membaca pelanggan
 
Last edited:
Back
Top