Setya Novanto menjadi Ketua DPR lagi

Status
Not open for further replies.

spirit

Mod
Jika Jadi Ketua DPR Lagi, Setya Novanto Siap Lawan Upaya Makar

184016620161122-171908780x390.JPG

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto usai makan sore bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto masih mempertimbangkan tawaran untuk kembali menjabat sebagai Ketua DPR.

Namun, jika nantinya kembali menjabat sebagai Ketua DPR, Novanto memastikan akan membantu pemerintah melawan upaya makar yang dilakukan oleh sejumlah pihak.

"Masalah makar ini betul-betul merupakan hal yang tidak baik di negara kita," kata Novanto kepada wartawan seusai makan siang dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Novanto menanggapi pernyataan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian yang menyebut upaya makar akan dilakukan dengan menduduki Gedung DPR pada aksi unjuk rasa 25 November mendatang.

Ia berterima kasih kepada Kapolri yang sudah melakukan deteksi dini.

Sebelumnya, saat demonstrasi menuntut proses hukum kasus penistaan agama oleh calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 4 November lalu, massa sudah berkumpul di depan Gedung DPR.

Mereka berniat menginap di rumah wakil rakyat itu karena diizinkan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

Namun, pada akhirnya pengamanan diambil alih oleh TNI-Polri dan massa tidak diperbolehkan masuk.

Novanto pun menegaskan bahwa pendudukan kantor DPR tidak boleh dilakukan.

"Kantor DPR adalah suatu lembaga negara tinggi yang perlu kita harus jaga, dan memang alangkah baiknya hal-hal ini kita hindari," kata dia.

Novanto mengatakan, jika memang masyarakat ingin menyampaikan pendapatnya kepada DPR, maka lebih baik dilakukan dengan cara dialog.

Ia memastikan bahwa anggota dan pimpinan DPR selalu bersedia untuk mendengarkan aspirasi rakyatnya.

"Tidak perlu harus mengadakan masalah yang berkaitan dengan makar," kata dia.

Rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan Novanto kembali menjadi Ketua DPR dilakukan pada Senin (21/11/2016) kemarin.

Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan ini diambil dengan mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto.

Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.

"Sudah bulat. Tinggal tunggu waktu melihat perkembangan politik ke depan," ujar Nurdin.

Namun, Nurdin mengatakan, belum ada pembicaraan terkait posisi Ade Komarudin jika kursi ketua DPR dikembalikan kepada Novanto.

Adapun Novanto mundur dari kursi ketua DPR pada Desember 2015 lalu karena tersangkut kasus "Papa Minta Saham".

Novanto dituding mencatut nama Jokowi untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia.
 
Senyum Novanto Usai Diputuskan Kembali Jadi Ketua DPR

eeb3543c-87ae-4388-a30d-a494cc67f6b6_169.jpg

Rapat pleno Partai Golkar telah memutuskan Setya Novanto dikembalikan menjadi ketua DPR. Saat dikonfirmasi, Ketua DPP Partai Golkar itu mengungkapkan belum mengetahui keputusan tersebut.

Setya Novanto mengaku dirinya baru saja kembali dari luar kota sehingga tidak mengikuti rapat pleno. Namun saat wartawan menanyakan keputusan untuk mengembalikan posisinya sebagai Ketua DPR, Novanto mengaku tidak tahu dengan mimik wajah sumringah.

"Saya baru datang dari luar kota. Saya enggak tahu (keputusan rapat pleno). Saya langsung kemari (Smesco)," ujar Novanto saat menghadiri perayaan ultah Kosgoro di Smesco, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).

Ketika ditanya lebih lanjut kembali soal kembalinya jabatan ketua DPR, Novanto memilih langsung bergegas pergi menuju lift.

Partai Golkar menggelar rapat pleno soal usulan Setya Novanto kembali menjadi Ketua DPR. Usulan yang sudah beberapa waktu ini berkembang tersebut kemudian disepakati di rapat pleno.

"Tentang Novanto sudah keputusan DPP. Langkah selanjutnya adalah melakukan komunikasi politik pada pihak yang memiliki kompetensi memutuskan itu," kata Ketua Harian Golkar, Nurdin Halid saat dihubungi, Senin (21/11).

Sebagaimana diketahui, Novanto mundur dari posisi ketua DPR akhir tahun 2015 karena tersangkut kasus 'papa minta saham' meski saat itu tidak ada keputusan dan sanksi dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Posisinya kemudian digantikan oleh Ade Komarudin.

Novanto kemudian menggugat pasal soal permufakatan jahat serta penggunaan sadapan sebagai alat bukti ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kemudian, MK mengabulkan sebagian permohonan Novanto. (nkn/rvk)

sumber
 
Re: Setya Novanto akan menjadi Ketua DPR lagi

elite politik seperti ini gimana ya gan, saya sampe penasaran, segimananya sih rasanya duduk di kursi kepemimpinan itu, koq seprtinya setiap orang yang sudah merasakannya, seperti enggan untuk melapaskannya , bahkan berusaha untuk tetap memegangnya, kalaupun ganti harus ke koleganya, smp segitunya ya,
 
Re: Setya Novanto akan menjadi Ketua DPR lagi

elite politik seperti ini gimana ya gan, saya sampe penasaran, segimananya sih rasanya duduk di kursi kepemimpinan itu, koq seprtinya setiap orang yang sudah merasakannya, seperti enggan untuk melapaskannya , bahkan berusaha untuk tetap memegangnya, kalaupun ganti harus ke koleganya, smp segitunya ya,

seperti pak setya ini, kl soal duit udah ga masalah, yg dia tuju adalah kekuasaan. Tak dinyana pak Setya ini adalah donatur utama partai golkar sehingga dia menjadi mudah untuk menduduki kursi kepemimpinan baik itu DPR maupun dalam tubuh golkar. Kl udah jadi pemimpin DPR kan banyak hal yg bisa ia lakukan demi kepentingan partainya
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top