Pengertian Puisi : Unsur Dan Struktur Puisi

alfinfafaz1

New member
Pengertian Puisi

Puisi datang dari bhs Yunani, ialah poet yg berarti orang yg mencipta suatu hal melalui imajinasi pribadi. Imajinasi pribadi mempunyai arti puisi merupakan satu karya yg benar – benar dibuat oleh individu berdasarkan pada pengalaman di awal yg pernah didapat. Puisi merupakan satu di antara model dari teks sastra.

Puisi menyingkap mengenai pikiran dan perasaan dari seorang penyair melalui langkah imajinatif. Pikiran dan perasaan penyair itu selanjutnya disusun dengan konsentrasi pada kapabilitas berbahasa dengan susunan fisik, serta batinnya.

Puisi modern Indonesia, di mana puisi yg dibuat, tanpa memperhatikan bait, irama, baris, dan rima. Puisi ini mempunyai kandungan dua unsur pokok ialah susunan fisik dan susunan batin.

Susunan fisik dalam puisi modern Indonesia, tentang dengan pilihan kata atau diksi, bhs figuratif atau majas, dan citraan atau pengimajian merupakan susunan kata utk menyingkap pengalaman dari sensoris. Lagi tengah susunan batin dalam puisi modern Indonesia, tentang dengan hal – hal yg dapat disibakkan oleh penyair yg tentang dengan perasaan dan keadaan jiwanya.

Susunan batin mencakup nada dan keadaan, bahasan, amanat, dan perasaan. Puisi classic Indonesia miliki ciri – ciri privat ialah bhs yg dimanfaatkan dalam puisi, terikat dengan irama, matra, rima, dan membuatannya sangat terikat dengan larik dan bait.

Puisi merupakan karya sastra hasil ungkapan pemikiran serta perasaan manusia yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penataan lirik serta bait, dan penuh dengan arti. Puisi menekankan bunyi, bentuk dan arti yg akan diungkapkan. Sebuah karya puisi yg baik miliki arti yg mendalam, arti diungkapkan dengan memadatkan semua unsur bhs.

Bhs pada puisi tidak sama seperti bhs yg kita gunakan satuhari – hari, Puisi memanfaatkan bhs yg ringkas akan tetapi penuh arti serta Kata – kata yg dimanfaatkan mempunyai kandungan banyak pengertian. Luasnya pengetahuan pembaca amat perlu ketika membaca puisi, dikarenakan utk menemukannya arti dalam satu buah puisi, pembaca mesti membaca puisi dengan teliti serta mencermati banyak factor dalam puisi itu.

Puisi merupakan bentuk karya sastra yg mengutarakan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif serta disusun dengan mengonsentrasikan seluruh kapabilitas bhs dengan pengonsentrasian susunan fisik serta susunan batinnya.
Pengertian Puisi Menurut Banyak Ahli

Herman Waluyo : Pengertian puisi menurut herman waluyo merupakan karya sastra terdaftar yg paling awal ditulis oleh manusia.

Sumardi : Pengertian puisi menurut sumardi merupakan karya sastra dengan bhs yg dipadatkan, dipersingkat, serta di beri irama dengan bunyi yg padu serta penentuan kalimat kias (imajinatif).

Thomas Carlye : Pengertian puisi menurut thomas carley merupakan ungkapan pikiran yg punya sifat musikal.

James Reevas : Pengertian puisi menurut James Reevas kalau makna puisi merupakan ekspresi bhs yg kaya serta penuh daya pikat.

Pradopo : Pengertian puisi merupakan rekaman serta interpretasi pengalaman manusia yg perlu, di ubah dalam bentuk yg paling terkesan.

Herbert Spencer : Pengertian puisi merupakan bentuk pengucapan inspirasi yg punya sifat emosional dengan pertimbangkan keindahan.

Unsur-Unsur Puisi

Unsur-unsur puisi terdiri dalam susunan fisik serta susunan batin puisi salah satunya sebagai berikut ini :

1. Susunan Fisik Puisi

Perwajahan Puisi (Tipografi), merupakan bentuk puisi seperti halaman yg tidak dipenuhi kalimat, pinggir kanan-kiri, penataan barisnya, sampai baris puisi yg tidak tetap di mulai dengan huruf kapital serta disudahi dengan tanda titik. Perihal tersebut tentukan pemaknaan pada puisi.

Diksi merupakan penentuan kalimat yg dilaksanakan oleh penyair dalam puisinya. Dikarenakan puisi merupakan bentuk karya sastra yg sedikit kata-katanya dapat mengutarakan banyak, hal kata-katanya mesti di ambil secermat kemungkinan. Penentuan kalimat dalam puisi erat hubungannya dengan arti, keharmonisan bunyi, serta urutan kata.

Imaji, yakni kata atau susunan kata yg mengutarakan pengalaman indrawi, semisal pandangan, pendengaran, serta perasaan. Imaji terdiri atas tiga yakni imaji nada (auditif), imaji pandangan (visual), serta imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji menimbulkan pembaca seolah-olah menyaksikan, mendengar, serta rasakan apa yg di alami penyair.
Kata Konkret, merupakan kata yg terlalu mungkin menimbulkan imaji dikarenakan dapat ditangkap indera yg mana kata ini terjalin dengan kiasan atau simbol. Seperti kata konkret " salju " dimana melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dan sebagainya, dan kata kongkret " rawa-rawa " melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan dan sebagainya.

Type Bhs, merupakan pemanfaatan bhs dengan menghidupkan atau menambah resiko dan mengakibatkan konotasi khusus dengan bhs figuratif yg sebabkan puisi jadi prismatis, mempunyai arti pancarkan banyak arti atau kaya arti. Type bhs disebut juga majas. Macam-macam majas yakni metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, sampai paradoks
Rima/Irama merupakan kesamaan bunyi puisi dibaik awal, tengah, serta akhir baris puisi. Rima termasuk ialah : Onomatope (tiruan pada bunyi seperti/ng/yg berikan resiko magis puisi staudji C. B) ; Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, kesamaan akhir, kesamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi (kata), dan seterusnya ; Pengulangan kata/ungkapan ritma menjadi tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima benar-benar menonjol dalam pembacaan puisi.

2. Susunan Batin Puisi

Bahasan/Arti (sense) ; media pusi merupakan bhs. Tataran bhs merupakan hubungan tanda dengan arti, puisi mesti miliki arti ditipa kata, baris, bait, serta arti seluruh.

Rasa (Feeling) yakni sikap penyair perihal pokok masalah yg ada dalam puisinya. Pengungkapan bahasan serta rasa erat hubungannya dapat latar belakang sosial serta psikologi penyair, seperti latar belakang pendidikan, agama, bentuk kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam warga, umur, pengalaman sosiologis serta psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan bahasan serta keputusan dalam menanggapi sebuah persoalan tidak terkait dari kapabilitas penyair menentukan kalimat, rima, type bhs, serta bentuk puisi saja, akan tetapi juga dari wawasan, pengetahuan, pengalaman, serta keperibadian yg terbentuk oleh latar belakang sosiologis serta psikologisnya.

Suara (tone) merupakan sikap penyair ada pembacanya. Suara terjalin dengan bahasan serta rasa. Penyair mampu memberikan bahasan baik dengan suara yg menggurui, mendikte, bekerjasama dengan pembaca dalam pemecahan persoalan, menyerahkan persoalan terhadap pembaca, dengan suara sombong, beranggap bodoh serta rendah pembaca, dan sebagainya.

Amanat/arah maksud (intention) merupakan pesan yg dapat di berikan penyair terhadap pembaca yg ada dalam puisi itu.
 
Back
Top