Ucapkan 3 Mantra Ini Agar Orang Berhenti Marah/Menangis

hairobi

New member
Misalnya ada orang di dekat Anda yang sedang emosi. Dia marah, dan sebentar lagi akan mengamuk.

Apa yang Anda lakukan?

Sebagian orang akan bilang “ya udah, sabar…”

Jujur aja, menyuruh orang sabar pas lagi emosi bener-bener nggak ada gunanya.
Sama kayak kamu ngomong ke api, terus bilang,”ya udah, kamu mati ya…”
Tidak efektif!


Lalu, gimana cara yang bener dan oke untuk menenangkan orang yang emosi?

Dari sisi psikologi, menenangkan orang lain adalah sikap hebat yang jarang dimiliki.
Ketika kamu mampu meredam emosi seseorang, kamu bisa menghindarkan orang itu dari kejadian yang memalukan. Kan sering nih kalo ada orang berantem, ehh tau-tau ada yang ngerekam terus nanti di-upload ke youtube. Malu nggak tuh?

Atau kalau kamu punya pacar yang emosian.
Kalau kamu mampu meredam emosinya, yaa bisa-bisa dia tambah sayang sama kamu.

Kok bisa? Soalnya, cuma orang yang bisa memahami lah yang mampu meredam emosi orang lain.

Makanya, seharusnya tiap orang bisa meredam emosi orang lain.

Sebagai profesi yang kerjaannya jadi tempat curhat, psikolog dituntut untuk bisa meredam emosi klien.
Psikolog harus mampu mengubah energi marah klien menjadi lebih tenang dan mampu berpikir logis.

Untuk mampu meredam emosi, psikolog punya beberapa teknik.
Tapi untuk gampangnya, teknik dasar ini saya ubah jadi tiga kalimat singkat aja ya.

Tiga kalimat tersebut adalah…



1. “Tolong bicara pelan-pelan, biar saya bisa bantu”
Kalau ada orang yang ngomong sambil emosi (marah/nangis), coba suruh dia ngomong lebih pelan.

Sebenarnya orang yang emosi nggak selalu bicara cepat-cepat. Ketika seseorang sedang emosi, di kepalanya ada terlalu banyak pikiran yang merepet minta dikeluarin.

Meminta dia untuk bicara lebih pelan, membantu dia mengolah pikiran yang teracak-acak menjadi lebih rapi.
Ketika logika bermain, emosi akan lebih reda.

Apalagi kalau kamu bilang “saya mau membantu”. Dia jadi lebih tenang karena ada yang mau berusaha memahami dia. Dan ini penting!

2. “Aku bisa bantu apa?”
Khasiat kalimat ini agak mirip dengan kalimat pertama. Dengan “memaksa” otak dia untuk berpikir, kamu membantu meredakan emosinya dan membangkitkan logikanya.

Plus, dengan menawarkan diri membantu, dia jadi merasa dipedulikan.

3. Pertanyaan Apapun Deh!
Orang yang lagi dikuasai emosi tidak bisa mendengar.
Mereka maunya cuma didengar.

Maka, untuk memuaskan emosi mereka, tanyakan sesuatu yang buat mereka marah. Minta mereka jelaskan.

Saat dia menjelaskan, dengarkan dengan serius.
Kamu bakal sadar kok sama perubahan emosi dari wajahnya.

Nanti kalau emosinya mulai reda, kamu boleh lah mulai menawarkan solusi. Tapi tetep hati-hati juga ngasih solusinya, yang ada malah dia ngamuk lagi.



Nah, itu tadi lah ya 3 kalimat peredam emosi.

Jadi kalau kamu nemu orang lagi marah sampe banting-banting kursi, atau cewek cantik lagi nangis sampe mingsep-mingsep (bahasa Indonesianya mingsep apa dah), kamu tau harus ngapain.

Sebagai catatan tambahan, ini sedikit tips dari saya tentang cara meredam emosi, biar semakin efektif.


1. Alihkan perhatian dia dari sumber emosi. Misalnya kalau dia hampir berantem sama orang, ya jauhkan dulu dia dari “lawan”nya. Kalau sumber emosinya ada di pikiran, ya alihkan pikirannya dari masalahnya dia itu.

Suruh dia minum, atau bantu dia membereskan tas.
Atau kalau momennya memungkinkan ajak dia melakukan senam SKJ.

2. Minta dia ceritakan dengan perlahan. Lakukan tiga kalimat peredam emosi tadi yes.

3. Umpan balik. Dengarkan ceritanya dengan serius. Kalau dia mulai diem, kamu simpulkan masalahnya.

“ohh.. jadi kamu marah karena…”
“ohh.. jadi dia bla bla bla bla…”

4. Memihak Dia. Setelah kamu berikan umpan balik, biasanya dia lanjut ngomel lagi. Kamu dengerin aja, sambil manggut-manggut. Kamu iyain aja pendapat dia.

Ini penting, biar dia merasa dipahami dan dibela. Kalau kamu malah nggak setuju atau menasehati, dia malah jadi marah.

5. Beri Saran, tapi Jangan Menasehati. Nanti kalau emosinya sudah reda, kamu boleh deh kasih solusi.
Tapi jangan menasehati dia ya.


“bedanya apa bos??”


Pernah nggak kamu dinasehati sama guru?
Pernah nggak kamu dikasih saran sama temen?
Coba ingat dua momen itu.

Kalau dinasehati, mau nggak mau kamu harus menerima kan?
Kalau dikasih saran, kamu boleh terima, boleh nggak.

Kamu bisa tambahkan kata seperti:

“hmm.. gini aja deh. Gimana kalo kamu bla bla bla”
atau “kenapa kamu nggak bla bla bla bla aja?”

Pinter-pinter mainin kalimat aja.


6. Hibur! Katakan kalimat yang membesarkan hatinya.

Menghibur orang yang emosinya sudah reda itu kayak ngasih sambel colek ke ayam goreng. Sudah enak, tambah enak. Jadi habis emosinya reda, dia lebih hepi.

Nah!

Itu dia yang bisa kamu lakukan untuk meredam emosi orang di dekatmu.
Yang paling penting dari meredakan emosi adalah membuka pendengaran dan hatimu.

Ketika kamu bersedia menjadi saluran emosinya, kamu sudah setengah jalan dalam meredakan emosi orang lain.

Orang yang emosi nggak butuh nasehat, apalagi disuruh sabar.
Yang mereka butuhkan adalah seseorang yang mau memahami.

Dan memahami, berawal dari mendengarkan.

Dikutip dari:
PsikologiHore! - Situs Psikologi Populer
 
kalau seperti ini baru mantra psikologis yang ampuh dan lebih ampuh daripada jopa-japu dari mbah dukun kwkwkwkw
 
kalau ane sih gan, biar orang nggak marah marah sama kita, kita tetap tenang didepannya, lalu dengarkan saja apa yang mereka ucapkan, lalu ane bilang ke orangnya, sebentar, tenang dulu, tarik nafas dulu, lalu minum dulu, sini sini duduk, coba ceritakan dengan pelan pelan apa yang terjadi, biasanya nggak jadi marah gan, hehehe,
 
Back
Top