gupy15
Mod
24/01/2008 20:31 WIB
Diincar Penjahat, Pelajar-pelajar Indonesia di Malaysia Trauma
Arfi Bambani Amri - detikcom
akarta - Mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Malaysia,
khususnya di Selangor, trauma. Dalam 2 bulan terakhir, terjadi berbagai
tindak kejahatan terhadap mahasiswa asal Indonesia.Kasus
terbaru terjadi pada hari ini, Kamis (24/1/2008). Seorang mahasiswa
program Doktor Psikologi Universiti Kebangsaan Malaysia, Layla Wardani,
yang asli Banten menjadi korban perampokan.
Layla yang berusia 27 tahun ini baru saja pulang dari Ipoh melakukan survei penelitian. Pukul 00.10 waktu setempat, Layla tiba di kediamannya di Kompleks
Hentian Kajang Selangor, yang merupakan flat yang dihuni ratusan
mahasiswa Indonesia yang belajar di Universiti Kebangsaan Malaysia.
"Setiba di sana, korban memarkirkan mobilnya di bawah flat rumahnya, tiba-tibadatang seorang lelaki Melayu dan langsung menodongkan sebuah parang ke perutkorban.
Korban diminta keluar dari mobil dan pelaku hendak merampas mobil
korban," ungkap Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia,
Muhammad Iqbal, secara tertulis ke redaksi detikcom, Kamis (24/1/2008).
Layla yang juga seorang pelatih renang itu berusaha melawan dengan menutup pintu mobil. Perampok itu beraksi dengan mengarahkan parang sehingga
lengan Layla terluka dan mengeluarkan darah.
Tas Layla, yang berisi 2 buah handphone, uang 900 ringgit Malaysia, dan 2 buah kartu
ATM, langsung dipotong talinya dan dibawa kabur. Korban sontak
berteriak sehingga menarik perhatian mahasiswa Indonesia yang berada di
sekitarnya."Akhirnya pelaku berhasil melarikan diri bersama
temannya dengan sepeda motor yang sudah menunggu tidak jauh dari TKP,"
kata Iqbal.
2 Minggu yang lalu, seorang kerabat mahasiswa
Indonesia yang berkunjung juga dirampok oleh 2 laki-laki yang berlogat
Melayu. Korban yang bernama Hindun ditodong dengan pisau. Paspor dan
uang Rp 2.000.000 dan 50 ringgit Malaysia pun melayang, tidak jauh dari
lokasi kejadian yang menimpa Layla pada hari ini.Dua peristiwa
ini hanyalah contoh dari berbagai kejadian yang membuat mahasiswa
Indonesia di Selangor menjadi tak betah berkuliah. "Dengan kejadian
ini, mahasiswa Indonesia di Universiti Kebangsaan Malaysia menjadi
takut dan cemas, karena di sekitar Hentian Kajang dalam 2 bulan ini
telah sering terjadi yang menimpa mahasiswa," kata Iqbal.PPI
Malaysia pun telah melaporkan kejadian kepada pihak KBRI Kuala lumpur
melalui atase pendidikan dan SLO Polri. KBRI berencana akan mengunjungi
TKP untuk menenangkan mahasiswa yang cemas atas kejadian tersebut.
Diincar Penjahat, Pelajar-pelajar Indonesia di Malaysia Trauma
Arfi Bambani Amri - detikcom
akarta - Mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Malaysia,
khususnya di Selangor, trauma. Dalam 2 bulan terakhir, terjadi berbagai
tindak kejahatan terhadap mahasiswa asal Indonesia.Kasus
terbaru terjadi pada hari ini, Kamis (24/1/2008). Seorang mahasiswa
program Doktor Psikologi Universiti Kebangsaan Malaysia, Layla Wardani,
yang asli Banten menjadi korban perampokan.
Layla yang berusia 27 tahun ini baru saja pulang dari Ipoh melakukan survei penelitian. Pukul 00.10 waktu setempat, Layla tiba di kediamannya di Kompleks
Hentian Kajang Selangor, yang merupakan flat yang dihuni ratusan
mahasiswa Indonesia yang belajar di Universiti Kebangsaan Malaysia.
"Setiba di sana, korban memarkirkan mobilnya di bawah flat rumahnya, tiba-tibadatang seorang lelaki Melayu dan langsung menodongkan sebuah parang ke perutkorban.
Korban diminta keluar dari mobil dan pelaku hendak merampas mobil
korban," ungkap Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia,
Muhammad Iqbal, secara tertulis ke redaksi detikcom, Kamis (24/1/2008).
Layla yang juga seorang pelatih renang itu berusaha melawan dengan menutup pintu mobil. Perampok itu beraksi dengan mengarahkan parang sehingga
lengan Layla terluka dan mengeluarkan darah.
Tas Layla, yang berisi 2 buah handphone, uang 900 ringgit Malaysia, dan 2 buah kartu
ATM, langsung dipotong talinya dan dibawa kabur. Korban sontak
berteriak sehingga menarik perhatian mahasiswa Indonesia yang berada di
sekitarnya."Akhirnya pelaku berhasil melarikan diri bersama
temannya dengan sepeda motor yang sudah menunggu tidak jauh dari TKP,"
kata Iqbal.
2 Minggu yang lalu, seorang kerabat mahasiswa
Indonesia yang berkunjung juga dirampok oleh 2 laki-laki yang berlogat
Melayu. Korban yang bernama Hindun ditodong dengan pisau. Paspor dan
uang Rp 2.000.000 dan 50 ringgit Malaysia pun melayang, tidak jauh dari
lokasi kejadian yang menimpa Layla pada hari ini.Dua peristiwa
ini hanyalah contoh dari berbagai kejadian yang membuat mahasiswa
Indonesia di Selangor menjadi tak betah berkuliah. "Dengan kejadian
ini, mahasiswa Indonesia di Universiti Kebangsaan Malaysia menjadi
takut dan cemas, karena di sekitar Hentian Kajang dalam 2 bulan ini
telah sering terjadi yang menimpa mahasiswa," kata Iqbal.PPI
Malaysia pun telah melaporkan kejadian kepada pihak KBRI Kuala lumpur
melalui atase pendidikan dan SLO Polri. KBRI berencana akan mengunjungi
TKP untuk menenangkan mahasiswa yang cemas atas kejadian tersebut.