Sejarah Helm

spirit

Mod
Fernando_Alonso_2010_F1_Helmet_Drawing.png

Helm pembalap F1 Fernando Alonso musim 2010.

Helm (bahasa Belanda: Helm) adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau plastik.

Helm biasanya digunakan sebagai perlindungan kepala untuk berbagai aktivitas pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti olahraga, pertambangan, atau berkendara. Helm dapat memberi perlindungan tambahan pada sebagian dari kepala (bergantung pada strukturnya) dari benda jatuh atau berkecepatan tinggi.

Di beberapa negara, helm wajib digunakan bagi pengendara sepeda motor, bahkan ada yang mewajibkannya bagi pengendara sepeda tak bermotor. Di Inggris hanya penganut Sikh yang diperbolehkan tidak memakai helm karena harus memakai turban.

Sejarah kemunculan helm telah lahir sejak zaman Yunani kuno. Pada zaman ini helm merupakan bagian dari teknologi perang yaitu sebagai pelengkap dari baju zirah/baju besi. Melihat peranannya yang cukup penting untuk melindungi kepala penggunanya dari ancaman senjata-senjata musuh maka helm terus berkembang luas. Helm dianggap sebagai pelindung paling efektif bagi kepala dari tebasan senjata lawan, lesatan anak panah, atau bahkan bidikan peluru berkecepatan rendah (dari senapan awal seperti arquebus). Alhasil hingga zaman romawi klasik, abad pertengahan sampai akhir abad 17, keberadaan helm sebagai perlengkapan pakaian perang ini terus berkembang secara luas, baik di Eropa bahkan sampai ke Jepang.Sayangnya perkembangan senjata api sangatlah cepat. Dengan kemampuan ilmu pengetahuan manusia yang menakjubkan, maka kecepatan peluru pun semakin tinggi. Akibatnya sejak tahun 1670 penggunaan helm mulai menurun karena dianggap tidak efektif lagi untuk melindungi penggunanya. Sampai akhirnya pada abad 18, para infantri tidak ada lagi yang mengenakan helm sama sekali.

Namun ternyata riwayat helm tidak berakhir sampai di situ saja. Meski kecepatan peluru sudah tak terukur lagi, ternyata akhirnya banyak kalangan yang tetap memandang keberadaan helm sebagai pelindung yang efektif. Hal itu berdasarkan pemikiran bahwa semua tergantung dari teknologinya dan kualitas bahan yang digunakan. Akhirnya pada era Napoleon, penggunaan helm kembali dikukuhkan bagi prajurit kavaleri. Nah, pada maraknya penggunaan artileri berat pada perang dunia I, helm telah mampu menunjukkan fungsinya dalam mengurangi korban akibat serpihan bom atau schrapnel. Pembuktian ini menjadikan helm kembali marak digunakan oleh militer sepanjang waktu kemudian. Sejak pecahnya perang dunia kedua hingga sekarang ini pun helm masih diwajibkan sebagai peralatan standar bagi prajurit.

Sejalan dengan berkembangnya waktu dan teknologi manusia, helm terus berevolusi. Dari sisi aktivitas helm tak lagi hanya dibutuhkan untuk perang, tapi juga dikenakan untuk aktivitas-aktivitas sipil seperti olahraga, pertambangan, berkendara atau kegiatan beresiko lainnya. Dari sisi bahan, bentuk, teknologi dan modelnya, helm juga terus berubah.

Sekarang ini helm banyak dibuat dari bahan yang lebih bervariasi selain besi yaitu metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau bahkan plastik yang kuat.

source: wikipedia dan berbagai sumber
 
Helm Tempur


428px-Corinthian_helmet_Denda_Staatliche_Antikensammlungen_4330.jpg

Helm Korinthos Yunani kuno, sek. 500 SM, Staatliche Antikensammlungen (Inv. 4330)

Helm tempur atau helm perang atau helm militer adalah sejenis baju zirah personal yang dirancang secara spesifik untuk melindungi bagian kepala dalam pertempuran. Helm merupakan salah satu bentuk perlengkapan perlindungan personal tertua dan diketahui telah dipakai oleh bangsa Akkadia dan Sumeria pada abad ke-23 SM, bangsa Yunani Mykenai sejak abad ke-17 SM, bangsa Asiria sekitar 900 SM, bangsa Yunani kuno dan Romawi kuno, hingga sepanjang Abad Pertengahan, dan sampai akhir abad ke-17 oleh banyak penempur. Bahan dan konstruksinya semakin lama semakin maju seiring persenjataan yang semakin kuat.

Pada awalnya, helm tempur dibuat dari kulit dan kuningan, dan kemudian dari perunggu dan besi pada Zaman Perunggu dan Zaman Besi. Helm perang mulai ditempa dari baja di banyak masyarakat sekitar 950 M. Ketika itu, helm tempur digunakan hanya sebagai perlengkapan militer, melindungi kepala dari sabetan dan tusukan pedang, tembakan panah serta serangan senapan lontak.

Penggunaan helm untuk militer mulai berkurang setelah tahun 1670-an, dan senjata api senapan mengakhiri penggunaannya oleh prajurit pejalan kaki setelah tahun 1700-an. Pada abad ke-18, unit kavaleri mengenakan kuiras badan dari baja, dan seringkali menggunakan tengkorak logam di balik topi mereka, yang disebut "rahasia". Helm kulit berduri Prussia, hampir tidak menyediakan perlindungan dari meningkatnya pengunaan artileri pada Perang Dunia I, dan pada tahun 1916 digantikan oleh helm baja Jerman, atau Stahlhelm, dan setelah itu dipakai hanya demi tradisi.

Perang Napoleon menandai penggunaan helm kavaleri berhias yang diperkenalkan kembali untuk kuirasier dan dragoon dalam beberapa pasukan. Helm ini terus digunakan oleh pasukan Prancis pada Perang Dunia I sampai tahun 1915, sampai digantikan oleh helm Adrian baru Prancis. Helm Adrian Prancis adalah helm baja modern pertama dan dengan segera diikuti oleh penggunaan helm baja serupa oleh bangsa-bangsa lainnya.

Perang Dunia I dan meningkatnya penggunaan artileri telah memperbaharui kebutuhan untuk helm baja, yang dengan cepat diperkenalkan oleh banyak negara yang berperang untuk digunakan oleh para prajurit pejalan kakinya. Pada abad ke-20, helm macam ini menawarkan perlindungan untuk kepala dari pecahan peluru.

Militer pada masa sekarang seringkali menggunakan helm berkualitas tinggi yang dibuat dari bahan balistik semacam Kevlar dan Aramid, yang menawarkan perlindungan yang lebih baik. Beberapa helm juga memiliki kualitas perlindungan non-balistik, meskipun banyak yang lainnya tidak begitu. Luka non-balistik dapat disebabkan oleh banyak hal, misalnya gelombang kejut konkusif dari ledakan, serangan fisik, kecealakaan kendraan bermotor, atau terjatuh.


sumber
 
Back
Top