syanugabrilla93
New member
Contoh Artikel Politik
Contoh artikel berikut ini di ambil dari media cetak nasional. Pastinya bisa jadi contoh yang berkwalitas untuk Anda. Nah, saat sebelum Anda meneruskan, Anda dapat buka daftar isis supaya mempermudah Anda untuk membaca contoh artikel pilihan Anda.
Mengkloning Ahok-Risma
Tri Marhaeni P Astuti ; Guru Besar Antropologi Unnes Semarang ;
Pengamat Pendidikan serta Sosial Politik
SUARA MERDEKA, 23 Agustus 2016
”Ibu, bila orang Jakarta tidak ingin pilih Ahok, kirim saja kesini, kami siap memilihnya…”
DARI segi kebutuhan personal, saya tidak miliki hak tentukan serta tidak berkaitan apapun dengan Penentuan Gubernur DKI Jakarta 2017. sesungguhnya bisa saja saya tidak perduli, tetapi nyatanya hati serta tangan ini merasa gatal, tidak dapat untuk tidak perduli. Setiap hari membaca serta mendengar kabar berita mengenai hiruk pikuk Pilgub DKI, sukai tidak sukai pada akhirnya mengambil alih perhatian saya sebagai anak bangsa.
Tanpa punya maksud membela siapa juga, menghakimi siapa juga atau grup mana juga, tulisan ini hanya ungkapan nada hati sebagai rakyat yang terasa heran. Saat beberapa orang-orang Jakarta menjagokan Basuki Tjahaja Purnama dengan kata lain Ahok sebagai petahana, makin kuat pulalah gelombang tekanan dari beragam pihak untuk hentikan langkahnya.
Sebuah hari saya datang ke satu daerah di Sumatera — yang pasti bukanlah Bangka Belitung daerah asal Ahok –, sopir taksi yang mengantar dengan semangat ajukan pertanyaan apakah saya orang Jakarta? Saya jawab saja sekenanya, ”Iya”.
Contoh artikel berikut ini di ambil dari media cetak nasional. Pastinya bisa jadi contoh yang berkwalitas untuk Anda. Nah, saat sebelum Anda meneruskan, Anda dapat buka daftar isis supaya mempermudah Anda untuk membaca contoh artikel pilihan Anda.
Mengkloning Ahok-Risma
Tri Marhaeni P Astuti ; Guru Besar Antropologi Unnes Semarang ;
Pengamat Pendidikan serta Sosial Politik
SUARA MERDEKA, 23 Agustus 2016
”Ibu, bila orang Jakarta tidak ingin pilih Ahok, kirim saja kesini, kami siap memilihnya…”
DARI segi kebutuhan personal, saya tidak miliki hak tentukan serta tidak berkaitan apapun dengan Penentuan Gubernur DKI Jakarta 2017. sesungguhnya bisa saja saya tidak perduli, tetapi nyatanya hati serta tangan ini merasa gatal, tidak dapat untuk tidak perduli. Setiap hari membaca serta mendengar kabar berita mengenai hiruk pikuk Pilgub DKI, sukai tidak sukai pada akhirnya mengambil alih perhatian saya sebagai anak bangsa.
Tanpa punya maksud membela siapa juga, menghakimi siapa juga atau grup mana juga, tulisan ini hanya ungkapan nada hati sebagai rakyat yang terasa heran. Saat beberapa orang-orang Jakarta menjagokan Basuki Tjahaja Purnama dengan kata lain Ahok sebagai petahana, makin kuat pulalah gelombang tekanan dari beragam pihak untuk hentikan langkahnya.
Sebuah hari saya datang ke satu daerah di Sumatera — yang pasti bukanlah Bangka Belitung daerah asal Ahok –, sopir taksi yang mengantar dengan semangat ajukan pertanyaan apakah saya orang Jakarta? Saya jawab saja sekenanya, ”Iya”.