Trump Resmi Jadi Presiden AS, Wall Street Ditutup Menguat

spirit

Mod
343c973d-a4bb-4367-8e37-c639d0f24228_169.jpeg

Pasar saham Wall Street ditutup menguat seiring pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Jumat (20/1/2017). Ini merupakan pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir seorang pemimpin baru disambut positif oleh pasar di hari pertamanya menjabat.

Dalam sambutannya saat pelantikan, Trump menegaskan kembali kebijakannya untuk memprioritaskan kepentingan AS. Pernyataan itu telah disampaikan Trump berulang kali selama kampanye menuju Gedung Putih (White House).

Beberapa investor mengatakan pernyataan Trump tersebut memperkuat kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan yang proteksionis. Namun, indeks bergerak positif selama pidato Trump dan ditutup menguat di akhir perdagangan.

"Kita sekarang berada dalam situasi memilih kenyataan daripada harapan, dan adalah hal yang wajar untuk lebih berhati-hati dalam masa transisi," ujar Brad Mcmillan, Kepala Investasi Commonwealth Financial, Waltham, Massachusetts, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/1/2017).

Pada penutupan perdagangan, Jumat (20/1/2017), Indeks Industrial Dow Jones ditutup menguat 94,85 poin (0,48%) ke posisi 19.827,25. S&P 500 naik 7,62 poin ( 0,3%) ke level 2.271,31 dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 15,25 poin, atau (0,28%) ke level 5.555.33.

sumber
 
Trump Tanda Tangani Perintah Eksekutif Pertama Soal Obamacare

6cc3995b-9477-487a-9e89-2f2abd6e0963_169.jpg

Trump saat menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih (REUTERS/Jonathan Ernst)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berkantor di Ruang Oval Gedung Putih. Di ruang kerja resmi Presiden AS itu, Trump menandatangani perintah eksekutif pertamanya terkait Obamacare.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (21/1/2017), perintah eksekutif pertama Trump itu bertujuan mengarahkan badan-badan pemerintah untuk mencabut secara perlahan aturan-aturan terkait Obamacare, program layanan kesehatan andalan mantan Presiden AS Barack Obama.

Saat penandatanganan di Ruang Oval, kepala staf Trump, Reince Priebus menjelaskan perintah eksekutif itu bertujuan 'menimalisir beban ekonomi' dari Affordable Care Act tahun 2020. Menghapus Obamacare telah menjadi prioritas utama Partai Republik, yang kini menguasai baik di DPR maupun Senat AS.

Dalam pandangan Republikan, Obamacare terlalu memaksa rakyat dan menghabiskan banyak anggaran. Obamacare sendiri bertujuan memastikan jutaan warga AS mendapat layanan kesehatan yang layak dan terjangkau, terutama mereka yang tidak dilindungi asuransi umum atau asuransi ketenagakerjaan.

"Sungguh penting bagi lembaga eksekutif... untuk melakukan seluruh langkah yang konsisten dengan hukum, demi meminimalisir beban regulasi dan ekonomi yang tidak beralasan dari Undang-undang itu, dan bersiap untuk memberikan aturan lebih fleksibel dan terkendali dalam menciptakan pasar layanan kesehatan lebih terbuka dan bebas," demikian bunyi potongan perintah eksekutif Trump itu.

01bfc7cc-4c2e-4a9f-b853-5686a52217ee_169.jpg

Trump didampingi (kiri ke kanan) menantu yang juga penasihat senior Jared Kushner, Wapres Mike Pence, Staf Sekretaris Rob Porter dan Kepala Staf Reince Priebus Foto: REUTERS/Jonathan Ernst

Perintah eksekutif Trump itu menginstruksikan Menteri Kesehatan AS dan beberapa departemen lainnya untuk: "Menjalankan seluruh kewenangan dan kebijaksanaan yang ada untuk melepaskan, menangguhkan, mengabulkan pengecualian dari, atau menunda penerapan ketetapan atau persyaratan Undang-undang (yang memicu beban fiskal atau anggaran)."

Dalam seremoni penandatanganan yang terkesan terburu-buru ini, Trump didampingi para penasihat seniornya, termasuk sang menantu Jared Kushner. Trump duduk di meja kepresidenan bernama Resolute Desk, saat menandatangani perintah eksekutif ini pada Jumat (20/1) malam waktu AS.

Trump juga menandatangani penetapan jabatan Menteri Pertahanan James Mattis dan Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly.

Dalam momen itu, Trump sempat berbicara singkat kepada wartawan Gedung Putih. "Sungguh sibuk, tapi baik. Hari yang indah," jawab Trump saat ditanya soal hari pelantikan yang dijalaninya.

sumber
 
343c973d-a4bb-4367-8e37-c639d0f24228_169.jpeg

Pasar saham Wall Street ditutup menguat seiring pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Jumat (20/1/2017). Ini merupakan pertama kalinya dalam 50 tahun terakhir seorang pemimpin baru disambut positif oleh pasar di hari pertamanya menjabat.

Dalam sambutannya saat pelantikan, Trump menegaskan kembali kebijakannya untuk memprioritaskan kepentingan AS. Pernyataan itu telah disampaikan Trump berulang kali selama kampanye menuju Gedung Putih (White House).

Beberapa investor mengatakan pernyataan Trump tersebut memperkuat kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan yang proteksionis. Namun, indeks bergerak positif selama pidato Trump dan ditutup menguat di akhir perdagangan.

"Kita sekarang berada dalam situasi memilih kenyataan daripada harapan, dan adalah hal yang wajar untuk lebih berhati-hati dalam masa transisi," ujar Brad Mcmillan, Kepala Investasi Commonwealth Financial, Waltham, Massachusetts, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/1/2017).

Pada penutupan perdagangan, Jumat (20/1/2017), Indeks Industrial Dow Jones ditutup menguat 94,85 poin (0,48%) ke posisi 19.827,25. S&P 500 naik 7,62 poin ( 0,3%) ke level 2.271,31 dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 15,25 poin, atau (0,28%) ke level 5.555.33.

sumber
mod
 
Back
Top