Terapi untuk Depresi, Stres, dan PTSD

hairobi

New member
Secara psikologis, gangguan jiwa banyak macamnya.

Salah satu yang terjadi setiap hari, tentu saja adalah stres.
Ketika Anda mengalami stres berat, Anda mengalami depresi.
Atau, bila Anda dihantui trauma masa lalu, Anda mungkin mengalami PTSD.

Ketiganya mengganggu, ketiganya merusak kehidupan Anda dan orang-orang di sekitar.

Anda tentu saja ingin menyembuhkannya, namun Anda mungkin tidak tahu terapi apa saja yang tersedia.

Berikut ini macam-macam terapi untuk depresi, stres, dan PTSD, dari PsikologiHore.com.


a. Terapi EMDR

EMDR merupakan singkatan dari Eye movement desensitization and reprocessing.
EMDR adalah terapi mengurangi trauma dengan gerakan mata.
Secara singkat, terapi ini meminta pasien untuk mengingat kejadian traumatis, sambil matanya mengikuti benda yang digerakkan oleh terapis. Benda ini bisa berupa jari, bandul, pena, dan lain sebagainya.

Ketika rasa trauma itu muncul, pasien harus berkonsentrasi dengan benda yang digerakkan itu.

Sebenarnya bukan gerakan matanya yang penting. Tujuan utama terapi ini adalah “mengacaukan” ingatan pasien terhadap trauma, sekaligus memisahkan emosi dari kejadian traumatis.

Kejadian tersebut mungkin masih bisa diingat, namun tidak membangkitkan trauma lagi.

89f46e_7ff824e34e914455bec39f2aeee9e09f~mv2.jpg



b. Terapi bermain gitar

Studi yang dilakukan oleh The US Department of Veterans Affairs menyebutkan bahwa bermain gitar dapat mengurangi PTSD.

Studi ini memberikan gitar dan not lagu untuk dipelajari bersama oleh 68 veteran perang yang mengalami gangguan stres pasca trauma. Studi ini berlangsung selama satu tahun, dan hasilnya mencengangkan.

Terapi ini ternyata mampu mengurangi trauma sebesar 21% dan depresi sebesar 27%, peningkatan kualitas hidup sebesar 37%.


c. Terapi pengendalian pikiran

Bahasa Inggrisnya mindfulness therapy. Bahasa Indonesianya mungkin terapi pengendalian pikiran.

Fokus utama terapi ini adalah mewaspadai pikiran, perasaan, dan tubuh kita sendiri.
Dengan mewaspadai pikiran, perasaan, dan tubuh, kita jadi memegang kendali penuh terhadap diri.

Terapi ini cukup mudah.
Kamu cuma perlu fokus terhadap apa yang kamu lakukan.

Makan, misalnya. Kamu sering makan sambil ngelamun kan?
Atau makan sambil mainan hape, betul?

Pada mindfulness therapy, kamu perlu fokus terhadap tekstur nasi yang kamu kunyah.
Rasakan lidah kamu bersentuhan dengan kulit ayam, fokus dengan rasa apa saja yang keluar.

Tidak usah bayangkan enak atau nggak, cukup rasakan aja.

Sensasi apa saja yang muncul?

Apa yang kulitmu rasakan? Sejuk kah? Dingin? Waspadalah terhadap semua sensasi yang datang.

Terapi ini semakin bagus bila ditambah dengan tarikan nafas yang dalam dan teratur.

Dengan terapi mindfulness, kamu bisa melatih konsentrasi penuh terhadap tubuh, pikiran, dan perasaan.
Kamu bisa memilih pikiran apa yang mau kamu pikirkan. Mau yang positif atau negatif.

Selain untuk PTSD, terapi ini populer untuk mengurangi depresi dan kecemasan.
Bila rasa galau, depresi dan cemas muncul, segera fokus terhadap semua sensasi yang kamu rasakan.
Dengan begitu, kamu memblokir pikiran negatif.

Walaupun mudah, tapi sebaiknya konsultasikan terapi ini dengan psikolog atau psikiater.
Kenapa? Yaaa supaya efeknya bisa diukur, dan proses terapinya bisa maksimal.


d. Terapi paparan

Terapi paparan, atau exposure therapy, adalah terapi yang mengharuskan seseorang menghadapi ketakutannya.
Misalnya, seseorang yang fobia terhadap ayam.
Dalam terapi paparan, orang itu akan diminta untuk berhadapan dengan ayam.

Terapi ini sering digunakan pada pemilik fobia, depresi, cemas, atau trauma terhadap sesuatu.

Terapi ini ada tahapannya lo.
Sebelum terapi dimulai, biasanya calon pasien akan diminta bercerita tentang awal ketakutan itu muncul.
Bagaimana terjadinya, dan sebesar apa ketakutannya.

Dari situ, terapis bisa mengukur mau mulai dari mana.

Dan pasien pun nggak langsung dihadapkan dengan sesuatu yang ia takutkan.
Ada tingkatannya. Kalau trauma terhadap ayam, maka ia akan diminta memegang bulu. Lalu, berdiri dekat dengan ayam sejauh 10 meter. Lalu 5 meter. Lalu 1 meter. Lalu ayamnya dipeluk.

Terapi ini nggak boleh dilakukan sembarangan.
Jadi, sebaiknya konsultasi dulu dengan psikolog.


e. Terapi kursi kosong

Terapi kursi kosong adalah terapi yang mengharuskan kamu untuk bicara sama kursi kosong.
Cocok untuk korban rampok, pemerkosaan, dan kasus kriminal lainnya, yang notabene trauma terhadap seseorang.

Terapi ini membutuhkan satu ruang kosong dan tiga buah kursi.
Dua kursi diatur berhadapan, satu kursi untuk korban, satu untuk pelaku, satunya untuk psikolog.
Tugas psikolog adalah mengawasi, memberikan dorongan, dan memberi “pancingan” pada klien.

Klien diminta untuk duduk di kursi korban, dan membayangkan pelaku duduk di kursi satunya.
Sambil membayangkan, klien harus meluapkan semua emosi ke pelaku itu.

Boleh sambil teriak, sampai nangis, sampai melempar-lempar juga silakan.
Pokoknya emosinya harus ditumpahkan semua.

Walaupun kedengarannya simpel, tapi terapi ini butuh usaha keras.
Nggak semua orang mau bicara ke kursi kosong, karena takut dianggap gendeng.
Makanya, terapi ini paling bagus bila diawasi oleh psikolog atau psikiater, supaya ada yang memberi dukungan dan memahami.
 
STRESS?
keluarga terdekat yg paham masalahnya. tetangga juga.
- masalah intern keluarga.(ada ketidak sesuaian dlm keluarga)
- masalah ekonomi.
- harapan yg belum tercapai.
- penyakit. misal hiv, ejakulasi dini, impotensi, bau tak sedap BB/Mulut.
atasi dari ihwal penyebabnya. cara apapun hanya sementara mengatasi, gak memungkinkan menuntaskan masalah.
(buang2 duit percuma buat yg ngusahain sembuh)
ketahui sebab lalu atasi. trus beri duit sekarung buat rekreasi ke bulan kalo perlu.

- n1 -
namanya juga usaha. harta berlebih kalo buat alas tidur gak akan ngalahin spring-bed. bagi2 lah buat team medis.
 
STRESS?
keluarga terdekat yg paham masalahnya. tetangga juga.
- masalah intern keluarga.(ada ketidak sesuaian dlm keluarga)
- masalah ekonomi.
- harapan yg belum tercapai.
- penyakit. misal hiv, ejakulasi dini, impotensi, bau tak sedap BB/Mulut.
atasi dari ihwal penyebabnya. cara apapun hanya sementara mengatasi, gak memungkinkan menuntaskan masalah.
(buang2 duit percuma buat yg ngusahain sembuh)
ketahui sebab lalu atasi. trus beri duit sekarung buat rekreasi ke bulan kalo perlu.

- n1 -
namanya juga usaha. harta berlebih kalo buat alas tidur gak akan ngalahin spring-bed. bagi2 lah buat team medis.
"ketahui sebab lalu atasi" itu jelas.
di setiap awal proses terapi, pasti ada konsultasi dulu.
tujuannya supaya ketemu penyebabnya.

kalau sudah ditemukan penyebabnya, barulah ditentukan mau menggunakan terapi apa.
baru bisa diatasi.

malah, tujuan utama terapi bukan hanya menghilangkan penyakit kejiwaan yang ada, namun juga mengubah cara seseorang menyikapi masalah. sehingga, gangguan serupa dapat diatasi sendiri.
 
Back
Top