Begini Awal Mula Kejadian Pramuka di Tangerang Makan di Atas Tanah

spirit

Mod
b2ec69e9-c68d-4f06-a775-03d9f2acf0d2_43.jpg

Kejadian anggota Pramuka makan di atas tanah yang viral di media sosial diketahui terjadi di Tangerang. Begini awal mula kejadian tersebut.

Wajid Nuad, Humas dari Kwarda Banten menjelaskan, kejadian itu terjadi saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota Baru Saka Wira Kartika di Kronjo pada tanggal 17-19 Maret 2017 lalu.

Saat ada jeda makan siang, para anggota Pramuka diminta untuk makan siang bersama di luar tenda. Namun ternyata ada sejumlah anggota yang diam-diam makan di dalam tenda.

"Makanan di tenda belum selesai itu akhirnya dikumpulin sama panitia Kakak pembina. Digelar di lapangan itu," kata Wajid Nuad kepada detikcom, Minggu (26/3/2017).

Wajid mengatakan sanksi itu dilakukan sebagai bentuk hukuman yang diberikan kepada peserta yang tidak kompak karena pelanggaran disiplin jam Ishoma yang tidak sesuai jadwal. Makanan yang disajikan di lapangan hanya sebagian kecil dan tidak dimakan kecuali yang sudah disiapkan di tenda.

"Menurut teman-teman (Kwarcab) di Tangerang itu nggak dimakan. Itu semacam dikasih sanksi waktu makan di waktu Ishoma itu," kata Wajid.

Meski itu merupakan sanksi, Wajid tetap tidak membenarkannya. Menurut Wajid, Kwarda Banten sendiri tidak membenarkan dengan adanya sanksi makan di atas tanah.

Kwarda Banten meminta kepada Kwarcab Tangerang agar melakukan pembinaan lebih lanjut kepada pembina pelaksana kegiatan.

"Melalui Kwarcab Tangerang, agar yang melakukan itu semacam dievalusi dalam pembinaan selanjutnya agar mengikuti pembinaan lanjutan," tutur Wajid.

Foto mengenai kejadian ini lantas viral di media sosial. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault mengecam keras kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu tidak mencerminkan aktivitas dan nilai-nilai Pramuka.

sumber
 
Heboh Pramuka Makan di Atas Tanah, Ini Penjelasan Adhyaksa Dault

Heboh foto di media sosial foto anggota Pramuka sedang makan di atas Tanah. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Ahdyaksa Dault memberi penjelasan terkait foto itu.

"Pagi ini (25/03/2017), di grup WA (WhatsApp), saya menerima foto beberapa Pramuka makan bersama di suatu tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut sudah menyebar di media sosial dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggota Gerakan Pramuka," ujar Adhyaksa dalam keterangannya di Instagram adhyaksadault yang dikutip detikcom, Sabtu (25/3/2017).

Menurut Adhyaksa, foto yang mendapat kritik keras tersebut bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka. Dia dapat memastikan pembina kegiatan tersebut belum memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka.

"Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka," tutur mantan Menpora ini.

Terakhir, Adhyaksa meminta panitia kegiatan Pramuka tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Dia ingin Senin depan, 27 Maret 2017, masalah ini telah selesai.

"Saya minta agar panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga dan tidak boleh terulang kembali. Kita akan selesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Paling lambat Senin 27 Maret 2017, masalah ini sudah jelas duduk perkaranya dan selesai," cetus Adhyaksa yang mengaku hobi bernyanyi itu.

Adhyaksa, seperti dikutip dari akun Instagram resminya adhyaksadault, mem-posting dua foto yang dikolasekan, yang menggambarkan beberapa Pramuka sedang makan. Foto sebelah kiri menggambarkan anggota Pramuka sedang makan beralaskan daun pisang dengan tulisan 'Benar' di atasnya. Foto di sisi lainnya memperlihatkan anggota Pramuka makan makanan langsung dari atas tanah dengan menuliskan kata 'Salah' di atasnya.

Berikut keterangan lengkap Adhyaksa Dault soal Pramuka makan di atas tanah:

Assalamualaikum Wr.Wb. Salam Pramuka.

Pagi ini (25/03/2017) di grup wa, saya menerima foto beberapa Pramuka makan bersama di suatu tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut sudah menyebar di media sosial, dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggota Gerakan Pramuka.

Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka. Sebagai informasi, setiap harinya, ada ribuan kegiatan Gerakan Pramuka dilaksanakan di sekolah-sekolah dan alam terbuka di seluruh Indonesia, dan semua kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita.

Saya sudah berkoordinasi dengan Kak Prof. Dr. Suyatno, M.Pd (Kepala Pusdiklatnas Kwarnas Gerakan Pramuka), Kak Prof. Dr. Ir. S Budi Prayitno, M.Sc (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Muda), Kak Dr. Susi Yuliati (Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pembinaan Anggota Dewasa), dll

Saya minta agar Panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga, dan tidak boleh terulang kembali. Kita akan selesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Paling lambat Senin, 27 Maret 2017, masalah ini sudah jelas duduk perkaranya dan selesai.

Sebagai penutup, saya serukan kepada Pramuka dimanapun berada: Ada ribuan foto dan video kegiatan Pramuka di setiap telepon genggam dan labtop anak Pramuka, saya minta posting, upload semua foto dan video tersebut di medsos. Agar dunia tahu bahwa kegiatan Pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita. Jangan sampai karena satu foto makan tanpa alas Gerakan Pramuka tercoreng.

Terima kasih saya haturkan kepada Kakak-Kakak Pramuka dan masyarakat atas masukannya untuk kebaikan dan kemajuan Gerakan Pramuka. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Salam Pramuka. Jakarta, 25 Maret 2017. Hormat saya, Kak Adhyaksa Dault (Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka)


sumber
 
Back
Top