Pelupa? 10 Hal Ini Penyebabnya

hairobi

New member
Di mana Anda meletakkan kunci kendaraan Anda?
Apakah tadi pagi ada barang milik Anda yang tertinggal di rumah?
Atau, Anda sulit mengingat apa saja yang kemarin sudah Anda baca?

Yah, fix Anda pelupa.
Ada banyak sebab kenapa seseorang menjadi pelupa.

Di antaranya adalah kebiasaan.
Kebiasaan-kebiasaan berikut ini bisa membuat Anda jadi pelupa.

1. Stres
Ya, faktor-faktor seperti stres dan cemas berlebih membuat Anda susah fokus.
Terus juga, menghambat otak Anda dalam mengingat informasi baru.

Ketika Anda stres atau cemas, perhatian Anda tertuju ke sumber stres itu terus. Rasanya gelisah kalau masalah itu belum selesai.

Karena perhatian yang selalu tertuju ke sumber stres, makanya otak susah fokus ke hal lain. Jadinya gampang lupa sama informasi-informasi baru.


2. Kurang tidur
Kalau kekurangan jam tidur, otak Anda jadi kurang istirahat.
Ketika kurang istirahat, bawaannya jadi gelisah, stres, dan susah fokus.
Kalau sudah gitu, ujung-ujungnya jadi gampang lupa.

Makanya, tidur yang cukup ya. Untuk dewasa, tidur yang cukup adalah 6-8 jam.


3. Terlalu sering main gadget
Ketika kita mainan gadget, kita dibombardir oleh belasan aplikasi yang berebut meminta perhatian kita.

Selain itu, informasi yang tersedia di sosmed (kayak instagram/twitter) cenderung informasi yang dangkal. Maksudnya, informasinya tidak sebanyak dibandingkan artikel atau buku. Dibaca 10 detik, selesai.

Otak yang terbiasa memproses informasi yang singkat, akan kaget ketika dihadapkan dengan informasi panjang. Soalnya konsentrasinya nggak biasa dipaksa lama.

Banyaknya sosmed juga membuat Anda gelisah untuk selalu ngecek notifikasi.
Adanya perasaan “menagih” ini bikin konsentrasi kamu gampang buyar.
Kalau konsentrasi sudah buyar, ujung-ujungnya informasi baru jadi sulit diproses.

Keberadaan google juga berpengaruh terhadap otak.
Kemudahan mengakses informasi dari google membuat kita malas membongkar memori di otak. Daripada repot mengingat, mending cari di google.

Kebiasaan dikit-dikit googling ini membuat memori-memori lama di otak jadi terhapus.
Habisnya, nggak dibongkar-bongkar! Makanya jadi hilang.

4. Kurang gerak
Nggak cuma bagus buat tubuh, olahraga juga oke buat otak.
Penelitian di Proceedings of The National Academy of Sciences bilang bahwa berolahraga secara rutin mampu membesarkan hippocampus.

Hippocampus ini adalah bagian di otak yang membentuk memori.

Jadi kalau hippocampusmu terlatih, memori otak jadi lebih kuat.
Hal ini juga berlaku buat orang-orang tua juga lo.


5. Kesepian
Ternyata perasaan kesepian yang kronis, bisa berujung ke rasa cemas, depresi, dan pola tidur yang kacau. Kurang kasih sayang juga melemahkan otak. Semua ini mempengaruhi fungsi dan kesehatan otak, termasuk proses berpikir dan memori.

6. Jarang Membaca
Selagi Anda membaca, seenggaknya ada tiga fungsi yang dilakukan otak: visi, bahasa, dan pembelajaran asosiatif. Seolah otak melakukan push-up, sit-up, dan jogging.

Dan juga, ketika membaca buku, katakanlah novel, Anda membayangkan adegan-adegan itu di kepala kan? Proses imajinatif ini menajamkan otak juga.

Bahkan ketika Anda kesulitan membayangkan, Anda akan berhenti dan berkonsentrasi lebih keras. Latihan konsentrasi ini juga membuat memori lebih tajam.

Hal sebaliknya terjadi ketika Anda jarang membaca. Ketika Anda jarang membaca, bagian otak yang berfungsi untuk berpikir nalar, mengingat, dan menggali ingatan akan menjadi tumpul. Soalnya jarang dilatih.

7. Merokok
Menurut penelitian tentang “manfaat” rokok untuk otak, nikotin dan 42 karsinogen lain di rokok berperan terhadap rusaknya sel-sel otak.


Hal ini, tentu saja, berakibat pada berkurangnya kemampuan memori.

8. Nonton Video Dewasa
Candu porno dan masturbasi merusak otak bagian depan alias lobus frontalis.

Lobus frontalis ini punya banyak fungsi.
Di antaranya adalah mengontrol penalaran, proses berpikir, pengekspresian, kognisi tingkat yang lebih tinggi, dan bahasa ekspresif.

Semakin sering Anda menonton video-video dewasa, lobus frontalis Anda akan semakin rusak.

9. Makanan yang tidak bernutrisi
Makanan kayak junk food ternyata juga mempengaruhi memori kita lo.

Sebuah penelitian dari Cambridge menemukan bahwa tikus yang mengkonsumsi makanan berlemak tinggi, butuh waktu lebih lama keluar dari labirin dibandingkan ketika mereka mengkonsumsi makanan yang biasa.

Penelitian lain dilakukan oleh Universitas Tufts pada 2008. Subyek yang melakukan diet rendah nutrisi ternyata melakukan tugas-tugas berkaitan dengan memori lebih buruk dibandingkan dengan subyek yang melakukan diet sehat.

10. Multitasking
Melakukan banyak tugas memaksa otak membagi-bagi fokus.
Ketika perhatianmu terbagi, otakmu mengalami stres.
Ketika sudah stres, memori susah diproses.

Selain itu, “gempuran” tugas yang berubah-ubah membuat otak Anda susah mengolah informasi dan menyimpannya di memori.

Itu tadi 10 kebiasaan yang membuat Anda jadi pelupa.
Bila Anda memiliki salah satu kebiasaan di atas, semoga Anda mampu mengatasinya.
Sehingga, memori Anda jadi lebih kuat seperti sediakala.

baca juga: Kesurupan dalam Psikologi
 
ohh ternyata yang buat kita lupa penyebab nya itu tohh,,terima kasih atas tips nya,,soal nya saya sering lupa hehe
 
10. Multitasking
Melakukan banyak tugas memaksa otak membagi-bagi fokus.
Ketika perhatianmu terbagi, otakmu mengalami stres.
Ketika sudah stres, memori susah diproses.

Selain itu, “gempuran” tugas yang berubah-ubah membuat otak Anda susah mengolah informasi dan menyimpannya di memori.

ini ada benarnya, banyak pekerja kantoran yg melakukan perkerjaan multitasking
 
Jujur nomor 8,9 dan 10 pernah aku alami, dan terbukti benar adanya.

Jadi, sebaiknya hentikan saja kegiatan negatif macam ini
 
Back
Top