Aksi Haikal Lulusan SMP Bobol Ribuan Situs

spirit

Mod
5a72f40e-3f52-4be5-8248-444f80ff74db_43.jpg

Direktorat Siber Bareskrim Polri mengungkap otak pelaku pembobol jual-beli tiket online PT Global Networking. Otak dari aksi peretasan ini adalah SH (19) alias Haikal yang merupakan lulusan SMP.

SH diketahui sudah meretas sebanyak 4.600 situs, termasuk situs milik Polri. Dia belajar meretas ini secara otodidak melalui internet.

Uang yang terkumpul dari hasil pembobolan tersebut pun cukup fantastis, yaitu mencapai hingga Rp 600 juta.

Direktorat Siber Bareskrim Polri mengungkap otak pelaku pembobol jual-beli tiket online PT Global Networking. Otak dari aksi peretasan ini adalah SH (19) alias Haikal yang merupakan lulusan SMP.

SH diketahui sudah meretas sebanyak 4.600 situs, termasuk situs milik Polri. Dia belajar meretas ini secara otodidak melalui internet.

Uang yang terkumpul dari hasil pembobolan tersebut pun cukup fantastis, yaitu mencapai hingga Rp 600 juta.

Namun, pelaku lainnya, Khairul alias MKU mengatakan pembagian uang dari hasil pembobolan ini juga tidak menentu.

"Uang pembagian tidak menentu. Saya pribadi (mendapat) Rp 600 juta kurang lebih. Selebihnya juga untuk foya-foya," ujar Khairul.

Akibat tindakan pembobolan tersebut, perusahaan PT Global Networking mengalami kerugian Rp 4 miliar lebih. Kasus tersebut sebelumnya dilaporkan oleh PT Global Networking selaku pemilik situs tiket.com pada 11 November 2016 lalu.

Menurut ahli digital forensik, Ruby Alamsyah, tindakan peretasan oleh Haikal ini masih dalam level yang 'cetek'. Hal ini memungkinkan bisa dikarenakan pengamanan server jual-beli tiket online tersebut memang rendah.

"Jadi hacker tersebut sebenarnya nggak melakukan apa-apa yang canggih. Mereka cuma memanfaatkan informasi pengetahuan serta tools yang ada, kebetulan situs-situs terus sebut memang tidak aware terhadap sekuriti yang cukup tinggi akhirnya gampang dibobol," terang Ruby saat berbicang dengan detik.com.

Hacker yang jenius, dijelaskan Ruby, biasanya akan melakukan riset terlebih dahulu terhadap target target lalu membuat tools dan membuat exploit versi mereka sendiri. Lalu mereka akan meretas dan mengambil datanya untuk melakukan penutupan, sehingga nggak bisa ditangkap.

"Kalau yang ini kan udah jelas menurut saya sih kalau dari kacamata kami sebagai praktisi security-nya memang biasa aja kok. Masalahnya banyak di Indonesia yang bisa melakukan hal ini tinggal masalahnya yang nekat siapa, nah kebetulan kelompok inilah yang nekat," tambahnya. (nth/jsn)

sumber
 
Ahli Digital Forensik: Pelaku Belajar Hacking Otodidak

Otak pelaku pembobolan jual-beli tiket online PT Global Networking, SH (19) alias Haikal, merupakan lulusan SMP. Haikal belajar secara otodidak hingga bisa meretas ribuan situs.

Namun dari kacamata digital forensik, apa yang dilakukan Haikal itu dianggap masih tidak terlalu rumit. Ahli digital forensik Ruby Alamsyah malah menyebut aksi Haikal itu tergolong nekat.

"Kalau yang ini kan udah jelas menurut saya sih kalau dari kacamata kami sebagai praktisi security ini sih ekor biasa aja kok. Sepengetahuan yang banyak di internet lalu ada tulisannya juga ada, sudah tersedia. Masalahnya banyak di Indonesia yang bisa melakukan hal ini, tinggal masalahnya yang nekat siapa. Nah kebetulan kelompok inilah yang nekat," kata Ruby saat dihubungi, Selasa (4/4/2017).

Ruby menyebut internet saat ini berkembang cukup pesat sehingga tidak mengherankan bila Haikal yang lulusan SMP bisa secara otodidak belajar meretas. "Tahun 2000-an ke sini itu menjadi hacker itu nggak perlu jadi orang memiliki intelektualitas tinggi atau harus jenius. Orang biasa saja dengan hanya cukup punya waktu dan kemauan tinggal belajar dari internet ada semua," ujarnya.

Sebelumnya, Direktorat Siber Bareskrim Polri mengungkap kelompok peretas itu. Haikal selaku otak pelaku disebut sudah meretas sebanyak 4.600 situs, termasuk situs milik Polri.

"Saudara SH otodidak. Berhasil membobol lebih dari 4.600 situs. Di antaranya situs milik Polri, pemerintah pusat dan daerah, situs ojek online dan beberapa situs di luar negeri," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (30/3) lalu. (nth/rns)

sumber
 
SH, Peretas Tiket Online Sudah Bobol 4.600 Situs

Polisi menangkap SH alias Haikal otak pelaku pembobolan situs jual beli tiket online. SH diketahui sudah meretas sebanyak 4.600 situs, termasuk situs milik Polri.

"Saudara SH, berhasil membobol lebih dari 4.600 situs. Di antaranya situs milik Polri, pemerintah pusat dan daerah, situs ojek online dan beberapa situs di luar negeri," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis petang (30/3/2017).

Sementara itu, menurut Kanit III Subdit I Dirtipidsiber Bareskrim Polri AKBP Idam Wasyadi, SH diketahui berumur 19 tahun dan merupakan seorang lulusan SMP. Dia belajar meretas situs secara otodidak melalui internet.

"Dia SH termasuk hebat lah, lulusan SMP," kata Idam di lokasi yang sama.

Penangkapan SH ini merupakan pengembangan dari penangkapan 3 orang pembobol situs jual-beli tiket pesawat online. Tiga orang itu adalah MKU (19), AI (19), dan NTM (27). Mereka berempat kenal secara online melalui jejaring sosial Facebook. SH berada di Jakarta, sedangkan 3 orang lainnya melaksanakan aksi tersebut di Balikpapan.

"SH bisa dikatakan bos mereka, mereka hanya meneruskan, SH yang membobolnya," ujarnya.


sumber
 
Back
Top