Ponorogo- Tim tanggap darurat menghentikan pencarian korban
karena terjadi longsor susulan di Desa Banaran, Kecamatan
Pulung.Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Pada Ahad (9/4) pagi
tadi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD)
Kabupaten Ponorogo yang juga ketua tim tanggap darurat longsor
resmi dihentikan akibat longsor susulan.
Sumani menjelaskan, Longsor susulan terjadi pada pukul 11.45
WIB. saat itu, tim SAR tengah melakukan pencarian korban longsor
di empat sektor, Tanah dari Bukit Gede kembali runtuh dan
bergerak dari sektor A hingga ke sektor D. Longsor susulan itu
pun membuat akses jalan yang sudah dibuka menuju lokasi longsor
kembali tertutup.
Satu unit ekskavator terbawa arus tanah, sedangkan sekitar 10
unit sepeda motor milik relawan yang terparkir tak jauh dari
lokasi longsor juga tertimbun tanah, Tidak ada korban, warga
sudah diungsikan semua, sudah diamankan semuanya, Relawan
juga.Akhirnya evakuasi resmi di hentikan tadi karena banyak
pertimbangan juga "tutur Sumani kepada Republika , Ahad (9/4).
Sumani mengungkapkan, dihentikannya pencarian korban longsor di
Desa Banaran karena beberapa hal. Longsor susulan yang terjadi
membuat pencarian sulit dilakukan. Sebab,kata dia ketebalan
tanah semakin meninggi, Selain itu jelas dia mengingat sudah
hari kesembilan sejak bencana itu terjadi, jasad korban yang
tertimbun longsor pun sulit diidentifikasi jika ditemukan.
Sumani mengatakan, Keluarga korban pun telah merelakan anggota
keluarganya yang belom ditemukan pasca-longsor terjadi. Medannya
semakin sulit jangan sampai mencari korban malah jadi korban.
keluarga korban sudah dikumpulkan semua, menyatakan tidak perlu
dicari lagi, "kata dia
Sebelom terjadi Longsor susulan, tim SAR kembali menemukan dua
jenazah korban longsor, Ahad (9/4) pagi. Satu Jenazah ditemukan
tertimbun pohon mahoni di sektor A, kira-kira pukul 08-46 WIB,
jenazah lainnya ditemukan sekitar pukul 09.40 WIB.
Total hingga hari ini telah ditemukan sebanyak lima
jenazah,"kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim,
Benny Sampir Wanto.
Benny menjelaskan, Tim SAR yang berjumlah total 1.250 personel
terus berkerja mencari korban longsor di Ponorogo Pencarian
dilakukan di sektor-sektor yang telah di tetapkan. Jadi masing-
masing sektor, mulai sektor A,B,C dan D, mengerahkan ratusan
personel berusaha semaksimal mungkin melakukan penyisiran
titik-titik yang diperkirakan ada korban,"Jelasnya.
Selain mengarahkan personel. lanjutnya, pencarian korban longsor
tersebut juga dibantu oleh anjing pelacak, atau tim SAR Dog
yang berjumlah 60 personel. Beberapa personel juga dikerahkan di
beberapa posko, seperti posko sektor induk, pos kesehatan, posko
dapur lapangan, posko logistik, posko komunikasi, serta posko
sarana dan prasana.
Tim SAR juga terus mengoptimalkan seluruh relawan untuk
melakukan proses evakuasi, di antaranya dengan menempatkan
keluarga korban di semua sektor untuk menunjukkan titik-titik
kemungkinan korban berada,"imbuh Benny,
Sumber Republika
karena terjadi longsor susulan di Desa Banaran, Kecamatan
Pulung.Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Pada Ahad (9/4) pagi
tadi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD)
Kabupaten Ponorogo yang juga ketua tim tanggap darurat longsor
resmi dihentikan akibat longsor susulan.
Sumani menjelaskan, Longsor susulan terjadi pada pukul 11.45
WIB. saat itu, tim SAR tengah melakukan pencarian korban longsor
di empat sektor, Tanah dari Bukit Gede kembali runtuh dan
bergerak dari sektor A hingga ke sektor D. Longsor susulan itu
pun membuat akses jalan yang sudah dibuka menuju lokasi longsor
kembali tertutup.
Satu unit ekskavator terbawa arus tanah, sedangkan sekitar 10
unit sepeda motor milik relawan yang terparkir tak jauh dari
lokasi longsor juga tertimbun tanah, Tidak ada korban, warga
sudah diungsikan semua, sudah diamankan semuanya, Relawan
juga.Akhirnya evakuasi resmi di hentikan tadi karena banyak
pertimbangan juga "tutur Sumani kepada Republika , Ahad (9/4).
Sumani mengungkapkan, dihentikannya pencarian korban longsor di
Desa Banaran karena beberapa hal. Longsor susulan yang terjadi
membuat pencarian sulit dilakukan. Sebab,kata dia ketebalan
tanah semakin meninggi, Selain itu jelas dia mengingat sudah
hari kesembilan sejak bencana itu terjadi, jasad korban yang
tertimbun longsor pun sulit diidentifikasi jika ditemukan.
Sumani mengatakan, Keluarga korban pun telah merelakan anggota
keluarganya yang belom ditemukan pasca-longsor terjadi. Medannya
semakin sulit jangan sampai mencari korban malah jadi korban.
keluarga korban sudah dikumpulkan semua, menyatakan tidak perlu
dicari lagi, "kata dia
Sebelom terjadi Longsor susulan, tim SAR kembali menemukan dua
jenazah korban longsor, Ahad (9/4) pagi. Satu Jenazah ditemukan
tertimbun pohon mahoni di sektor A, kira-kira pukul 08-46 WIB,
jenazah lainnya ditemukan sekitar pukul 09.40 WIB.
Total hingga hari ini telah ditemukan sebanyak lima
jenazah,"kata Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim,
Benny Sampir Wanto.
Benny menjelaskan, Tim SAR yang berjumlah total 1.250 personel
terus berkerja mencari korban longsor di Ponorogo Pencarian
dilakukan di sektor-sektor yang telah di tetapkan. Jadi masing-
masing sektor, mulai sektor A,B,C dan D, mengerahkan ratusan
personel berusaha semaksimal mungkin melakukan penyisiran
titik-titik yang diperkirakan ada korban,"Jelasnya.
Selain mengarahkan personel. lanjutnya, pencarian korban longsor
tersebut juga dibantu oleh anjing pelacak, atau tim SAR Dog
yang berjumlah 60 personel. Beberapa personel juga dikerahkan di
beberapa posko, seperti posko sektor induk, pos kesehatan, posko
dapur lapangan, posko logistik, posko komunikasi, serta posko
sarana dan prasana.
Tim SAR juga terus mengoptimalkan seluruh relawan untuk
melakukan proses evakuasi, di antaranya dengan menempatkan
keluarga korban di semua sektor untuk menunjukkan titik-titik
kemungkinan korban berada,"imbuh Benny,
Sumber Republika