JAKARTA- Dana Desa akan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat desa. Target tersebut berbeda dengan tahun
sebelumnya, yakni diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat desa. Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar dana desa tidak hanya
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga pendapatan
masyarakat, Solusinya, yakni dengan produk unggulan kawasan
pedesaan atau prukades,"ujar Eko dalam diskusi media yang
diselanggerakan kementrian Komunikasi dan Informatika di
jakarta, Ahad (9/4).
Jika pada tahun sebelumnya, dana desa fokus membangun
infrastruktur desa, seperti jalan raya, mandi cuci kakus,
poliklinik desa, atau gedung pendidikan anak usia dini, pada
tahun ini difokuskan pada peningkatan pendapatan masyarakat desa
melalui produk unggulan.
Eko menekankan pentingnya desa menentukan pentingnya desa
menentukan produk unggulan untuk mempermudah pemerintah dalam
memberikan bantuan sesuai dengan bidangnya. Masyarakat di desa,
Lanjut dia, selama ini hanya menanam tanaman dengan skala kecil.
begitu panen produksi melimpah dan harga menjadi anjlok karen
tak memiliki sarana pascapanen.
Oleh karena itu, Eko meminta agar desa mempunyai produk unggulan
dan diproduksi dalam skala besar sehingga bisa membawa sarana
pascapanen ke desa "kemarin, kami baru dari
Pandeglang.Pemerintah daerahnya berkomitmen untuk menanam jagung
dan menyediakan lahan sekitar 100 ribu hektare,"katanya
Menurut dia, jagung memiliki potensi besar karena pabrik pakan
ternak membutuhkan jagung sebagai bahan baku utamanya."Pabrik
itu berada tak jauh dari Pandeglang, yakni di Cikupa dan
Balaraja. Setiap tahun membutuhkan sekitar 2,5 juta ton
jagung."katanya. Kemendes juga meminta agar desa Desa (BUMDes)
di daerahnya. Dia meyakini BUMDes menjadi motor penggerak
ekonomi lokal.
Tahun ini diharapkan tiap desa mempunyai BUMDes sehingga
nantinya dana desa bukan lagi menjadi sumber utama pembangunan
desa tetapi hanya stimulus. Sementara, desa tersebut punya
pendapatan lain yang diharapkan suatu saat bisa lebih besar dari
dana desa,"Katanya. Sementara Kementerian Keuangan meningkatkan
batas minimal serapan dana desa pada 2017 menjadi 75 persen dari
dana yang diterima setiap desa.
Dirjen perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh
Widodo mengatakan, peningkatan standar minimal serapan serta
pengetatan pengawasan penggunaan dana desa wajar dilakukan,
mengingat dana desa yang dikucurkan tahun ini semakin meningkat.
Dana desa yang akan dikucurkan pada 2017 mencapai RP 60 triliun
dengan rata-rata RP 800 juta per desa, meningkat dari 2016
sebesar RP 47 triliun dengan rata-rata RP 628 juta per desa.
Sekarang kami perketat karena anggaran lebih besar maka
pengawasannya juga harus lebih besar,"kata dia. Menurut dia,
penyaluran dana desa saat ini bergantung dengan kinerja
pelaksanaan atau penyerapan dana desa periode sebelumnya."
Sebelum ada laporan realisasi penggunaan dana desa maka
penyalurannya kami tunda," kata dia
Sumber Republika
masyarakat desa. Target tersebut berbeda dengan tahun
sebelumnya, yakni diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat desa. Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar dana desa tidak hanya
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga pendapatan
masyarakat, Solusinya, yakni dengan produk unggulan kawasan
pedesaan atau prukades,"ujar Eko dalam diskusi media yang
diselanggerakan kementrian Komunikasi dan Informatika di
jakarta, Ahad (9/4).
Jika pada tahun sebelumnya, dana desa fokus membangun
infrastruktur desa, seperti jalan raya, mandi cuci kakus,
poliklinik desa, atau gedung pendidikan anak usia dini, pada
tahun ini difokuskan pada peningkatan pendapatan masyarakat desa
melalui produk unggulan.
Eko menekankan pentingnya desa menentukan pentingnya desa
menentukan produk unggulan untuk mempermudah pemerintah dalam
memberikan bantuan sesuai dengan bidangnya. Masyarakat di desa,
Lanjut dia, selama ini hanya menanam tanaman dengan skala kecil.
begitu panen produksi melimpah dan harga menjadi anjlok karen
tak memiliki sarana pascapanen.
Oleh karena itu, Eko meminta agar desa mempunyai produk unggulan
dan diproduksi dalam skala besar sehingga bisa membawa sarana
pascapanen ke desa "kemarin, kami baru dari
Pandeglang.Pemerintah daerahnya berkomitmen untuk menanam jagung
dan menyediakan lahan sekitar 100 ribu hektare,"katanya
Menurut dia, jagung memiliki potensi besar karena pabrik pakan
ternak membutuhkan jagung sebagai bahan baku utamanya."Pabrik
itu berada tak jauh dari Pandeglang, yakni di Cikupa dan
Balaraja. Setiap tahun membutuhkan sekitar 2,5 juta ton
jagung."katanya. Kemendes juga meminta agar desa Desa (BUMDes)
di daerahnya. Dia meyakini BUMDes menjadi motor penggerak
ekonomi lokal.
Tahun ini diharapkan tiap desa mempunyai BUMDes sehingga
nantinya dana desa bukan lagi menjadi sumber utama pembangunan
desa tetapi hanya stimulus. Sementara, desa tersebut punya
pendapatan lain yang diharapkan suatu saat bisa lebih besar dari
dana desa,"Katanya. Sementara Kementerian Keuangan meningkatkan
batas minimal serapan dana desa pada 2017 menjadi 75 persen dari
dana yang diterima setiap desa.
Dirjen perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Boediarso Teguh
Widodo mengatakan, peningkatan standar minimal serapan serta
pengetatan pengawasan penggunaan dana desa wajar dilakukan,
mengingat dana desa yang dikucurkan tahun ini semakin meningkat.
Dana desa yang akan dikucurkan pada 2017 mencapai RP 60 triliun
dengan rata-rata RP 800 juta per desa, meningkat dari 2016
sebesar RP 47 triliun dengan rata-rata RP 628 juta per desa.
Sekarang kami perketat karena anggaran lebih besar maka
pengawasannya juga harus lebih besar,"kata dia. Menurut dia,
penyaluran dana desa saat ini bergantung dengan kinerja
pelaksanaan atau penyerapan dana desa periode sebelumnya."
Sebelum ada laporan realisasi penggunaan dana desa maka
penyalurannya kami tunda," kata dia
Sumber Republika