Rakyat Jangan Terpecah

akbar54

New member
Jakarta - Para Pemangku Kepentingan meminta masa tenang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran Kedua tidak dinodai dengan provokasi-provokasi dan pelanggaran kampanye. Masyarakat diminta memikirkan matang-matang pilihannya dengan hati yang tenang dan kepala dingin. "Saatnya semua cooling down, lakukan pekerjaan sesuai dengan perannya masing-masing, "kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman kepada Republika pada ahad (16/4).


Ia meminta semua pihak menahan diri dalam masa tenang pilkada yang dimulai pada ahad (16/4) hingga pemungutan suara mendatang pada RABU (19/4). Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua diikuti pasangan pejawat Basuki 'AHOK' Tjahaja Purnama-Djarot Syaifull Hidayat dan Pasang Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pasangan nomor urut dua dan nomor urut tiga tersebut mesti menjalani putaran kedua karena tidak mampu memproleh raihan 50 persen suara plus satu pada putaran pertama.Kepada Para Peserta Pilkada DKI dan tim Sukses serta pendukung,


Arief meminta masing-masing Pendukung terselenggaranya Pilkada DKI yang lancar dan sukses, "mari ciptakan Pilkada yang damai, kepada pasangan calon dan timnya agar tidak lagi melakukan kampanye pada masa tenang, "kata Arief. Sedangkan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menginginkan persatuan tetap dijaga terlepas dari memanasnya persaingan antara kedua kubu. "Jangan hanya karena pilkada hubungan kekerabatan masyarakat Indonesia di DKI Khususnya terpecah.



Saya yakin Pilkada DKI tahap kedua akan aman dan masyarakat pasti mengamankan suksesnya Pilkada DKI, "kata Tjahjo, kemarin. ia kembali mengingatkan, tujuan utama Pilkada DKI Jakarta adalah demi masa depan Jakarta dan keberlangsungan masyarakat DKI Jakarta selama lima Tahun kedepan. Khususnya untuk menjadikan DKI sebagai ibu kota negara yang modern,beriman,berbudaya, berbineka, dan demi meningkatkan kesejahtraan rakyat DKI. "Jadi, mari ke TPS Bersama-sama dan memilih sesuai hati nurani masing-masing untuk Gubernur dan Wagub DKI yang amanah, "kata Tjahjo, ia mengakui, memang ada dinamika-dinamika menjelang hari pemungutan suara Pilkada DKI,mengingat Jakarta merupakan barometer politik Nasional menjelang pemilihan presiden 2019.




Yang terpenting. Menurut dia, aparat keamanan Khususnya kepolisian didukung TNI dan elemen masyarakat bersiap mengamankan Pilkada DKI Jakarta. Mendagri juga meminta kesediaan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh parpol menjaga keamanan Pilkada DKI 2017. Pihak Mabes Polri juga Berharap tidak ada oknum yang melakukan intimidasi kepada masyarakat DKI Jakarta yang akan mengikuti pilkada tahap kedua. Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli, masyarakat DKI jakarta berhak menentukan nasib mereka untuk lima tahun kedepan dengan memilih gubernur yang terpercaya.




"Biarkan masyarakat memilih siapa yang menurut mereka layak untuk memimpin, "ujar BOY. Terkait pengamanan, Polri akan menurunkan personel di setiap tempat pemungutan suara. bukan hanya personel dari kepolisian, melainkan juga anggota TNI dan aparat keamanan setempat. Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau relawan dan simpatisnya tidak mudah terpancing dengan provokasi yang dilakukan pihak lain. "kalau ada provokasi, tenang-tenang saja, juga jangan memprovokasi, "kata dia di Jakarta , kemarin ia menekankan, semua pihak harus menjaga kesejukan dan kekondusifan proses pilkada. tidak kalah pentingnya, menurut Anies, adalah kejujuran, baik dari peserta maupun penyelenggara. "kami menginginkan pilkada yang jujur,adil, dan demokratis, "kata dia




Di lain pihak, Ketua DPR Setya Novanto yang juga Ketua Umum Partai Golkar sebagai penyongkong pasangan Basuki-Djarot mengatakan, masa tenang adalah waktu yang baik merenungkan berbagi ide dan gagasan para calon. "Marilah kita gunakan masa tenang kali ini dengan arif dan bijak, dengan mengindari aksi-aksi provokatif yang dapat memancing suasana yang tidak kondusif,"kata Novanto. Pilkada DKI jakarta 2017 adalah salah satu kontestan paling ketat sepanjang sejarah pemilihan kepala daerah langsung di indonesia. Kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok sebagai gubernur DKI jakarta ikut memanaskan suasana tersebut.



Beberapa kali aksi unjuk rasa besar-besaran dilakukan umat islam. mereka menuntut pemidanaan Ahok atas pertanyaan yang dinilai melecehkan alquran di Kepulauan Seribu pada September 2016. Beberapa jajak pendapat oleh lembaga-lembaga survei sejauh ini menunjukan keunggulan Anies Baswedan meski beberapa masih dalam tentang yang sangat tipis.


Sumber Republika
 
Back
Top