Budaya Unik Saat Ramadhan Bukan Hanya Milik Indonesia, Simak Tradisi Ramadhan Di 7 Negara Ini

ckhldh

New member
Di berbagai kota di Indonesia, kamu pasti familiar dengan tradisi-tradisi saat bulan Ramadhan. Kamu pasti tidak asing dengan berburu takjil yang manis atau gurih Kamu juga pasti mendapat undangan untuk berbuka bersama dari teman. Mungkin kamu juga tertarik berbuka di masjid yang menyediakan menu berbuka puasa dalam jumlah besar demi mengejar pahala. Kamu juga merasa belum afdol melewati bulan Ramadhan bila belum pernah Sahur on The Road. Tradisi-tradisi itu selalu dilakukan ramai di Indonesia saat bulan Ramadhan. Bukan hanya di Indonesia, tradisi-tradisi unik saat bulan Ramadhan juga ada di negara lain. Tradisi-tradisi inilah yang membuat bulan Ramadhan selalu spesial di negara lain di dunia. Misalnya, roti pide di Turki. Roti ini hanya dikonsumsi saat bulan Ramadhan. Roti pide menjadi santapan wajib untuk berbuka puasa di Turki. Selain makanan, ini 7 budaya saat bulan ramadhan di berbagai negara di dunia.

1. Meriam Ramadhan, Mekkah Arab Saudi

Bila di Indonesia waktu berbuka ditandai dengan bunyi adzan atau bedug, lain halnya di Mekkah, Arab Saudi. Di kota suci ini, waktu berbuka ditandai dengan ledakan meriam. Meski terdengar menyeramkan, meriam ini merupakan budaya yang selalu ada di bulan Ramadhan. Bila kamu berada di dekat Masjidil Haram saat bulan Ramadhan, bunyi meriam yang melepaskan peluru terdengar cukup jelas. Selama 50 tahun terakhir, bunyi meriam inilah yang menjadi tanda masuknya waktu berbuka. Latar belakang dipakainya meriam sebagai penanda waktu berbuka, adalah ketersediaan listrik yang saat itu belum merata di Mekkah. Oleh karena itu, dipilihlah meriam karena bunyi yang ditimbulkan bisa terdengar hingga cukup jauh. Meski kini ketersediaan listrik sudah merata, budaya meriam ini tetap dipertahankan. Kalau budaya ini diterapkan di Indonesia, bagaimana menurutmu?

2. Membersihkan Diri dengan Air Gua, Bosnia

Warga di Bosnia percaya membersihkan diri di air gua menjelang bulan Ramadhan akan membawa berkah tersendiri. Air gua yang dipakai untuk membersihkan diri memang terkenal masih alami dan bersih. Bahkan, tradisi ini diikuti oleh sebanyak 30.000 warga. Gua ini terletak di Kladanj, sekitar 50 km dari Sarajevo.

3. Waktu Berbuka dan Sahur Ditandai dengan Bunyi Lodra, Albania

Albania merupakan salah satu negara di Eropa dengan jumlah penduduk muslim yang cukup banyak. Oleh karena itu, Albania juga memiliki tradisi saat bulan Ramadhan tiba. Bila kamu sering mendengar bunyi kentungan saat sahur, hal ini tidak jauh berbeda seperti di Albania. Pada waktu menjelang berbuka dan sahur tiba, beberapa orang akan menabuh Lodra, sejenis gendang dari kulit kambing. Lodra terdiri dari dua gendang dengan suara yang berbeda. Penabuh Lodra biasanya masyarakat Gibsi dan mendapatkan upah atas pekerjaan membangunkan orang sahur tersebut. Kalau di Indonesia menabuh kentungan digaji, apakah kamu berminat untuk menjadi penabuh kentungan?

4. Buka Puasa Massal di Palestina

Di Palestina, berbuka puasa bersama-sama merupakan sebuah tradisi yang sampai saat ini masih dipertahankan. Di satu tempat, terdapat hingga 3000 orang untuk berbuka puasa bersama. Menu khas di Palestina adalah Falalel. Falalel merupakan makanan ringan yang terbuat dari kacang Arab yang digiling kemudian dipadatkan, lalu dibentuk bola-bola. Meskipun Falalel dimasak dengan cara digoreng, akan tetapi Falalel memiliki cita rasa yang manis.

5. Fanous, Festival di Mesir

Fanous merupakan festival lentera tradisional Mesir yang dipakai sebagai dekorasi saat Ramadhan. Lentera itu biasa dipasang di jalan-jalan, di depan rumah, atau di depan toko. Pada zaman dahulu, lentera digunakan sebagai alat penerangan untuk ke masjid karena listrik belum tersedia seperti saat ini. Saat festival Fanous berlangsung, biasanya yang membawa lentera-lenteranya adalah anak-anak.

6. Memakai Kohl di India

Kohl, atau celak biasa dipakai oleh wanita untuk mempertajam mata. Akan tetapi, sebagai tradisi menyambut bulan Ramadhan, pria-pria di India memakai kohl sebagai tradisi menyambut bulan Ramadhan. Hal ini adalah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan di India. Selain itu, India juga memiliki makanan khas yang biasa disantap saat berbuka dan sahur. Makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat India saat Ramadhan adalah bihun dan ganghui. Ganghui merupakan sup yang terbuat dari terigu, beras, dan potongan daging.

7. Belanja di Pasar Shorja di Iraq

Pasar Shorja merupakan pasar yang sangat terkenal di Baghdad. Pasar yang sudah berusia 400 tahun ini akan kebanjiran pembeli setiap bulan Ramadhan tiba. Pasar ini buka dari sore hingga malam. Pasar Shorja menyediakan kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan. Dari bahan mentah untuk membuat makanan khas Iraq hingga kebutuhan pokok. Semuanya tersedia di pasar ini. Selain itu, pada siang hari, umumnya ada sejenis permainan yang akan dimainkan oleh pria-pria Iraq. Permainan ini bernama mheibis, atau permainan cincin. Peserta harus menutupi seluruh tangan dengan selimut. Sebuah cincin diberikan kepada seorang peserta dan peserta lain harus menebak di tangan siapakah cincin tersebut dipasangkan.

Terbukti, bukan hanya Indonesia yang memiliki banyak tradisi saat bulan Ramadhan tiba. Hal ini membuktikan muslim di dunia sangat antusias menyambut bulan Ramadhan. Tradisi mana yang paling kamu sukai?

https://www.upstation.id/2017/05/27...nesia-simak-tradisi-ramadhan-di-7-negara-ini/
 
6. Memakai Kohl di India

Kohl, atau celak biasa dipakai oleh wanita untuk mempertajam mata. Akan tetapi, sebagai tradisi menyambut bulan Ramadhan, pria-pria di India memakai kohl sebagai tradisi menyambut bulan Ramadhan. Hal ini adalah tradisi yang sudah turun temurun dilakukan di India. Selain itu, India juga memiliki makanan khas yang biasa disantap saat berbuka dan sahur. Makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat India saat Ramadhan adalah bihun dan ganghui. Ganghui merupakan sup yang terbuat dari terigu, beras, dan potongan daging.

di Indonesia sepertinya ga ngikut budaya memakai Kohl ya, padahal Islam hadir di Indonesia dibawa oleh saudagar2 dari India
 
Back
Top