gracedepth
New member
http://www.gracedepth.com/dont-just-follow-your-heart-you-got-to-lead-your-heart/
Hati kita seringkali menjadi pendorong terbesar dalam hal yang kita lakukan. Ketika hati kita jatuh cinta dengan seseorang, kita mencoba yang terbaik untuk mendemonstrasikan kasih kepada orang itu. Ketika hati kita tersakiti, kita mengurung diri di kamar untuk menangis. Hati kita seringkali membuat kita melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, dan bahkan terkadang hati kita membuat kita melakukan hal yang seharusnya tidak kita lakukan.
Dunia seringkali mengatakan, “Ikutilah suara hatimu.”
“Just follow your heart.”
Sebuah kalimat yang terdengar begitu rendah hati dan juga romantis. Namun masalahnya, hati kita seringkali memilih sesuatu yang terlihat benar hanya untuk saat itu saja. Seringkali ketika kita sudah memiliki seorang pasangan, hati kita tergoda oleh orang lain. Lalu kita mengikuti hati kita, dan memutuskan untuk selingkuh. Seringkali ketika kita bertengkar dengan pasangan kita, hati kita berbisik bahwa orang itu tidak layak menerima kesabaran kita lagi. Lalu kita mengikuti hati kita, dan meninggalkan pasangan kita itu. Sesungguhnya, pada dasar nya hati kita sangatlah egois; hati kita menginginkan hal-hal yang membuat kita merasa “enak.” Yesus berkata, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Matius 15:19).
Jangan mengikuti suara hati kita, tetapi kita harus memimpin hati kita!
Pindahkanlah hati mu dari kolam dosa, dan letakkanlah ke dalam tangan Tuhan. Mintalah kepada Tuhan untuk mengajari mu cara untuk memimpin hatimu ke arah yang benar! Karena jika bukan Tuhan yang memimpin hatimu, suatu hal yang lain lah yang akan memimpinnya, entah itu: hawa nafsu, uang, atau obat-obatan terlarang.
Cek lah dimana hati mu berada saat ini. Apakah hati mu masih berada di tangan Tuhan? Apakah hati mu masih berada di istri / suami mu? Apakah hati mu masih berada di keluarga mu? Ataukah hati mu saat ini berada di tempat dimana ia seharusnya tidak berada?
Bawalah hatimu kembali, mintalah pertolongan Tuhan untuk memimpin hatimu keluar dari tempat itu. Dan setelah kamu berhasil memimpin nya kembali ke jalan yang benar, lindungilah hati mu itu. Pimpinlah hatimu untuk mengasihi, untuk sabar, untuk memaafkan, untuk tidak iri, untuk tidak sombong, dan untuk tidak egois.
“You got to beg God to teach you how to be a good husband. And don’t just follow your heart, cause your heart can be deceived. You got to lead your heart!” – Fireproof(2008).
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Youtube: http://www.youtube.com/channel/UCORnLfdHNqwraylx_nyppLw
Hati kita seringkali menjadi pendorong terbesar dalam hal yang kita lakukan. Ketika hati kita jatuh cinta dengan seseorang, kita mencoba yang terbaik untuk mendemonstrasikan kasih kepada orang itu. Ketika hati kita tersakiti, kita mengurung diri di kamar untuk menangis. Hati kita seringkali membuat kita melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, dan bahkan terkadang hati kita membuat kita melakukan hal yang seharusnya tidak kita lakukan.
Dunia seringkali mengatakan, “Ikutilah suara hatimu.”
“Just follow your heart.”
Sebuah kalimat yang terdengar begitu rendah hati dan juga romantis. Namun masalahnya, hati kita seringkali memilih sesuatu yang terlihat benar hanya untuk saat itu saja. Seringkali ketika kita sudah memiliki seorang pasangan, hati kita tergoda oleh orang lain. Lalu kita mengikuti hati kita, dan memutuskan untuk selingkuh. Seringkali ketika kita bertengkar dengan pasangan kita, hati kita berbisik bahwa orang itu tidak layak menerima kesabaran kita lagi. Lalu kita mengikuti hati kita, dan meninggalkan pasangan kita itu. Sesungguhnya, pada dasar nya hati kita sangatlah egois; hati kita menginginkan hal-hal yang membuat kita merasa “enak.” Yesus berkata, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Matius 15:19).
Jangan mengikuti suara hati kita, tetapi kita harus memimpin hati kita!
Pindahkanlah hati mu dari kolam dosa, dan letakkanlah ke dalam tangan Tuhan. Mintalah kepada Tuhan untuk mengajari mu cara untuk memimpin hatimu ke arah yang benar! Karena jika bukan Tuhan yang memimpin hatimu, suatu hal yang lain lah yang akan memimpinnya, entah itu: hawa nafsu, uang, atau obat-obatan terlarang.
Cek lah dimana hati mu berada saat ini. Apakah hati mu masih berada di tangan Tuhan? Apakah hati mu masih berada di istri / suami mu? Apakah hati mu masih berada di keluarga mu? Ataukah hati mu saat ini berada di tempat dimana ia seharusnya tidak berada?
Bawalah hatimu kembali, mintalah pertolongan Tuhan untuk memimpin hatimu keluar dari tempat itu. Dan setelah kamu berhasil memimpin nya kembali ke jalan yang benar, lindungilah hati mu itu. Pimpinlah hatimu untuk mengasihi, untuk sabar, untuk memaafkan, untuk tidak iri, untuk tidak sombong, dan untuk tidak egois.
“You got to beg God to teach you how to be a good husband. And don’t just follow your heart, cause your heart can be deceived. You got to lead your heart!” – Fireproof(2008).
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Youtube: http://www.youtube.com/channel/UCORnLfdHNqwraylx_nyppLw