'Crouch Terlalu Tinggi, Kuyt Terlalu Kuat'

Adamsuhada

New member
Chelsea harus mengakui keunggulan Liverpool 2-0. Tinggi badan Peter Crouch dan kekuatan fisik Dirk Kuyt diakui Manajer Chelsea Jose Mourinho jadi biang keladinya.

Berkunjung ke Anfield, Mourinho mengaku bahwa Liverpool mampu memanfaatkan kekurangan timnya di lini belakang. Pilihan manajer asal Portugal itu memainkan Paulo Ferreira dan Michael Essien yang bukan bek tengah murni, di sentral pertahanan, terbukti tidak efektif menahan laju The Reds.

"Sudah jelas kami membuat kesalahan besar di belakang. Pemain tidak terbiasa dengan posisi mereka. Liverpool akhirnya memainkan bola panjang bagi Peter Crouch dan Dirk Kuyt diinstruksikan untuk menahan bola," beber mantan manajer FC Porto itu dilansir AFP, Minggu, (21/1/2007).

Ya, manajer tuan rumah, Rafa Benitez, memang memilih strategi tepat untuk memanfaatkan lubang di lini belakang Chelsea. Di luar kebiasaan, manajer asal Spanyol itu dengan cerdik memainkan duet Crouch-Kuyt dan menyimpan Craig Bellamy.

"Rafa tidak bodoh dan saya bukan pesulap. Kalau Bellamy, Essien dan Paulo bisa menanganinya. Tapi Crouch terlalu tinggi dan Kuyt terlalu kuat," tukas Mourinho.

Siasat Rafa memang terbukti lebih mumpuni dan efektif dari strategi Mourinho. Kombinasi Crouch-Kuyt adalah aktor-aktor yang membidani lahirnya gol pertama Anfield Gang saat pertandingan baru berjalan empat menit.

Gol itu pula yang menghancurkan kepercayaan diri dan mental anak-anak Stamford Bridge, sekaligus gol pertama ke gawang Petr Cech sejak absen dari cedera panjang.

"Saat tim sedang dalam keadaan rapuh baik di lapangan maupun secara mental, kebobolan gol cepat sangatlah berat. Apalagi lawan kami Liverpool, yang mampu bertahan dengan baik," tandas Mourinho.

Tampaknya bagi Mourinho Crouch memang terlalu tinggi, Kuyt terlalu kuat, dan Rafa masih terlalu cerdik.
 
Back
Top