Tuduh Gerindra-PD-PKS-PAN Intoleran, Ini Pidato Viktor Laiskodat

MauIkutNimbrung

New member
Tuduh Gerindra-PD-PKS-PAN Intoleran, Ini Pidato Viktor Laiskodat

Jumat 04 Agustus 2017, 10:02 WIB

Jakarta- Berpidato dalam suatu acara di NTT, Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat bicara soal partai-partai politik yang dituduhnya pro-khilafah dan intoleran. Tak tanggung-tanggung, Viktor menuding empat parpol yang disebutnya mendukung keberadaan negara khilafah di Indonesia.

Pidato Viktor soal tudingan terhadap empat parpol pro-khilafah tersebut salah satunya termuat dalam video berdurasi 02.05 menit. Di menit-menit awal video, Viktor bicara soal kelompok-kelompok ekstremis yang ingin mengubah NKRI jadi kekhilafahan.

"Kelompok-kelompok ekstremis ini ada mau bikin satu negara lagi, tidak mau di negara NKRI, mau ganti dengan nama negara khilafah," ujar Viktor dalam video itu seperti yang dilihat detikcom pada Jumat (4/8/2017).

Viktor lalu menyebut para pendukung kelompok ekstremis tersebut. Ada empat parpol yang disebutnya mendukung gerakan khilafah ini.

"Sebagian kelompok ini yang hari ini mau bikin negara khilafah. Dan celakanya, partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung supaya ini kelompok ini ekstremis ini tumbuh di NTT, partai nomor satu Gerindra. Partai nomor dua itu namanya Demokrat. Partai nomor tiga namanya PKS. Partai nomor empat namanya PAN. Situasi nasional ini partai mendukung para kaum intoleran," kata Viktor yang pidatonya bercampur antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Di video tersebut, Viktor seperti berpidato di hadapan masyarakat. Kepada masyarakat, Viktor lantas menjelaskan arti negara khilafah dalam pengertiannya sendiri.

"Mengerti dengan khilafah? Semua wajib salat, semua lagi yang di gereja. Mengerti? Mengerti? Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua harus salat," ujar Viktor.

Diapun bicara soal pencegahan pembentukan negara khilafah oleh kelompok ekstremis tersebut. Dia mengambil contoh masa lalu soal PKI. Lebih lanjut, dia juga bicara soal Perppu 2/2017 tentang Ormas.

"Kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965? Mereka tidak berhasil, kita eksekusi mereka. Gue telepon lu punya ketua umum di sana, suruh you jangan tolak-tolak itu Perppu yang melarang untuk, Perppu Nomor 2 Tahun 2017," pungkas Viktor yang disambut tepuk tangan dan tawa masyarakat setempat.

Berikut pidato Viktor:

Kelompok-kelompok ekstremis ini ada mau bikin satu negara lagi, dong tidak mau di negara NKRI, dong mau ganti dengan nama negara khilafah. Negara khilafah itu berarti ... (bahasa daerah) dengan NKRI. Ada sebagian kelompok ini yang hari ini mau bikin negara khilafah. Dan celakanya partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga. Yang dukung supaya ini kelompok ini ekstremis ini tumbuh di NTT, partai nomor 1 Gerindra. Partai nomor dua itu namanya Demokrat. Partai nomor tiga namanya PKS. Partai nomor empat namanya PAN. Situasi nasional ini partai mendukung para kaum intoleran, intoleran itu ... (suara tidak terdengar jelas) intoleran. Yang dong suka orang lain, dong suka .... (suara tidak jelas)

Jadi catat baik-baik, yang calon bupati, calon gubernur, calon DPR yang dari partai tadi tersebut, kalau tusuk tertusuk tumbuh untuk sampeyan pilih itu, maksudnya pilih supaya ganti negara khilafah.

Mengerti dengan khilafah? Semua wajib salat. Semua lagi yang di gereja, mengerti? Mengerti? Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua harus salat.

Saya tidak provokasi, nanti orang timur yang nanti, nanti negara hilang kita bunuh pertama mereka sebelum kita dibunuh. Ingat dulu PKI 1965? Mereka tidak berhasil kita eksekusi mereka. Gue telepon lu punya ketua umum di sana, suruh you jangan tolak tolak itu perppu yang melarang untuk perppu nomor 2 tahun 2017 (prokprokprok). Duduk di sini dari partai apa nih? Nah oli tamoes.. tau oli tamoes, tadi masih di Gerindra... (bahasa daerah).

Viktor sudah dihubungi soal pidatonya tersebut, namun yang mengangkat seorang perempuan yang diduga sekretarisnya. Perempuan itu mengatakan Viktor belum bisa menerima telepon karena masih kunker di dapilnya.

https://news.detik.com/berita/d-358...pks-pan-intoleran-ini-pidato-viktor-laiskodat
 
Begitu speechless mendengar dan membaca isi pidato ini. Sebuah pidato yang mengerikan.

Inilah salah satu isi pidato yang memperlihatkan kedunguan di atas rata rata, pidato penuh kebencian, pidato fitnah, pidato rasis yang melebihi Hitler.

Mengerti dengan khilafah? Semua wajib salat. Semua lagi yang di gereja, mengerti? Mengerti? Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua harus salat.

Coba deh siapa saja,
tunjukkan Isi Alquran maupun Al Hadits yang bisa dipahami seperti ungkapan rasis teroris seperti pidatonya Laiskodat itu.
 
Last edited:
Begitu speechless mendengar dan membaca isi pidato manusia satu ini. Sebuah pidato yang menunjukkan kedunguan di atas rata rata, pidato penuh fitnah.

Inilah salah satu isi pidato yang memperlihatkan kedunguan di atas rata rata, pidato penuh kebencian, pidato fitnah, pidato rasis yang melebihi Hitler.

Mengerti dengan khilafah? Semua wajib salat. Semua lagi yang di gereja, mengerti? Mengerti? Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua harus salat.

Coba deh siapa saja,
tunjukkan Isi Alquran maupun Al Hadits yang bisa dipahami seperti ungkapan rasis teroris seperti pidatonya Laiskodat itu.

yang menarik kendati pidato itu tendensius tapi di dukung oleh partainya yang dikomandoi Surya Paloh
 
Kelompok-kelompok ekstremis ini…

Pemakaian kosakata ekstrimis itu biasa dipakai oleh penjajah Belanda kepada para pejuang kemerdekaan Indonesia.
 
Last edited:
Prilaku Luiskodat ini, mirip prilaku PKI di tahun 65 yang meniupkan isu Dewan Jendral yang akan melakukan kudeta, faktanya para Jendral dibantai PKI.

itu yang aku tandai warna, bisa dituntut sama Viktor seperti halnya Arief Poyuono dipolisikan sama PDIP :)
 
jik untung ada tambahan kata "MIRIP". artinya bisa dianggap tidak sama.
dipolisikan tinggal kuat2an pengacara!

lagian napa suka ngusung opini orang sih? buat opini sendiri kan lebih nampak kepinterannya. juga lebih nampak berani tanggung-jawab dan orang cepet paham "apa yg mau dijual".

- n1 -
 
Back
Top