PERHATIAAN.!! HATI2x BELANJA DI EMPERAN

Dwi

New member
Salam buat semua......Hari ini gw ada email masuk, cerita dibawah ini cukup bagus u/ pelajaran buat kita. Silakan dibaca..Semoga bermanfaat


Ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri, berawal dari niatan saya untuk membeli celana baru di daerah mester (kp. Melayu).
Ada salah satu pedangang kali lima (menjual barang2 elektronik), menawarkan barang2 elektroniknya dengan harga yang sangat murah!!
Tapi hati - hati !! itu hanya sebuah tipuan.....

Ternyata dia berjualan tidak sendiri, biasanya dia berkelompok (antara 7 s/d 10 Orang) dan menyebar sebagai:
1 orang sebagai penjual (actor utama) yang biasa menggunakan alat pengeras suara
1 orang sebagai pembantu (yang membungkus barang-barang yang terjual)
1 orang sebagai pembantu juga (bisanya dia ada di belakang barang-barang yang di display,
Sisanya berperan sebagi pembeli...(bisanya campur antara wanita dan pria)


Modus operandinya ialah....... .

Si actor utama ini berpura-pura berteriak mempromosikan barang dagangannya yang murah. Contoh barang seperti mixcer yang di toko mungki sampai ratusan tapi disana Cuma 25 ribu. Camera photo yang di toko 90 ribu keatas di sana hanya 10 ribu. Dan yang ingin membeli barang itu berebutan... ..tapi ingat yang membeli itu adalah temannya sendiri yang berperan sebagai pembeli.
Terus actor pembeli ini akan mengajak ngobrol kita (coba mempengaruhi) kalau barang yang ada disana murah2...dia terus berusaha meyakinkan kita.
Semakin tertarik kita, maka semakin di pengaruhi. Jka kita sudah terkena pengaruhnya, maka kita akan ditarik (tangannya) diajak salaman dan ditawarkan Jam tangan warna kuning emas. Kaca jam akan itu di Bakar (u/buktikan kali itu kristal), tali (terbuat dari logam) dari jam itu di gores pisau (u/buktikan kalo itu bukan kuningan) tapi SEMUA ITU PALSU !, mereka menjual harga jam itu 850 ribu. Tapi dengan bahasa ( gaya bicara penjual)nya yang "unik" mereka menawarkan kepada kita sampai 50 ribu. Tapi AWAS !! uang yang kita keluarkan dengan tidak sadar lebih dari 50 ribu. Bisa-bisa sampai ratusan ribu.

Contoh yang saya bersama orang tua saya alami waktu itu, mau membeli mini compo yang harganya 25 ribu, barangnya bagus, mulus...100% baru. Ada di samping kami wanita membeli camera photo dg harga 5 ribu. Dia memberikan komentar tentang penjual itu (intinya barang yang disitu semuanya murah), pada saat itu kami tidak sadar kalau dia adalah temannya. Ketika kami menunjukan ketertarikan terhadap barang yang dia tawarkan, kami langsung di tarik untuk maju kedepan. Actor sebagai pembeli tersebut langsung berkumpul mengelilingi kami...ada di belakang kami. Dan tanpa sadar kami mengeluarkan uang 400 ribu untuk beli mini compo yang jelek, usang,dan rusak (tipenya tidak berfungsi). Karena barang yang saya bawa (setelah sampai rumah) tidak sama dengan barang yang mereka tawarkan...sementar a jam palsu itu tetap ada di kami.

Kami hanya menyesali diri, dan kami akan jadikan itu suatu pelajaran utnuk dikemudian hari tidak terulang kembali.
Kejadian ini saya alami lagi kemarin (25/06/06) di stasiun Depok baru, sepanjang jalan menuju terminal Depok, disana malah ada dua tempat yang memakai modus yang sama. Saya terus memperhatian kelompok tersebut, dan hampir-hampir saya menjadi korban mereka (salah satu dari mereka (preman) mendorong saya supaya saya pergi), karena saya trus mengamati mereka.

Oiyah...setelah saya ceritakan ini ke teman saya, malah dia tertipu membeli kardus kosong. Sedangkan waktu membeli jelas-jelas dia melihat barangnya dimasukan kedalam kardus, tapi entah kenama sampai dirumah, setelah dia membuka ternyata tidak ada isinya.

Mohon kepada Bapak/Ibu sebar luaskan email ini, karena saya atau mungkin anda tidak mau kejadian ini menimpa saudara, teman, ataupun orang lain sekalipun yang anda tidak kenal. Tapi ingat, jangan sekali-kali Anda mengingatkan sesorang di tempat kejadian, salah mengingatkan anda malah menjadi korban karena siapa tau mereka yang anda ingatkan adalah salah satu komplotan dari mereka.
 
Hmm ya beberapa tahun lalu waktu saya masih SMP juga ada penjual seperti ini, walkman di jual Rp5.000, penjualnya teriak2 kaya tukang obat dan ada orang yang langsung pengen beli aja

too good to be true, terlalu indah untuk jadi kenyataan
 
ha ha ha ... trik ini kita namakan: "marketing ala mester". Kuatnya team work, begonya pasar, ditambah budaya konsumtif akan terus membuat "marketing" ala ini berkembang pesat di negri ini. Coba aja perhatikan MLM, kayaknya nggak jauh beda kan sama yang ini. Dimana produsen membangun team work yang bersifat kekeluargaan untuk menjual produk yang sebenarnya biasa saja seperti layaknya produk sejenis, namun kekuatan lingkaran kekeluargaan yang didorong "target" akan menghasilkan "cuap cuap" ala tukang obat yang membawa produk pada nilai plus. Indonesia ob Indonesia ......
 
kalau kita berkeinginan membeli diemperan toko kita harus jeli jangan sampai cuma tergiur harga yang murah, kalau perlu ajak orang yang sudah berpengalaman, baik tentang kondisi barang, tentu tidak kalah penting jaago nawar.
 
kalo mau barang yang bener-bener berkualitas.... ya jangan di emperan.... paling gak yang harga pas. bukan harga nego. bisa-bisa.... kita kepenthung tuh
 
kalo mau aman mending beli di toko2 aja deh. biarpun sedikit lebih mahal yang penting kualitas barang bisa di pertanggung jawabkan sama toko (ada garansinya)
 
Tapi kalo kita jeli dengan aktivitas mereka kita sebenernya bisa bedain mana barang yang murah tapi meriah dan mana barang yang memang murahan...masalahnya gw juga suka belanja didaerah jati negara murah,meriah,kadang klo kita bosen apa yg ada di mall disini menawarkan yang agak lain dan gak semua barang murah disini kwalitasnya murahan...tips gw "klo kita belanja barang yang murah kita juga harus pakai logika juga jangan sampe barang yang harusnya dijual dg harga normal tapi jatuh sampai abis..kan bener2 gak masuk akal, Periksa juga barang yang baru kita beli dengan teliti banget..klo ragu mending gak usah,namanya juga barang murah ya..untung2an aja dapet yang bagus sukur dapet yg jelek SIAL..."
 
Belanja mah juga ada seninya atuh, so kita harus up to date.
Paling ndak qta tanya dulu ma tetangga atau temen sebelum membeli.
ATau paling ndak qta mengajak temen atau saudara yang sudah tahu buat belanja bareng-bareng.
Qta bisa juga tawar setengah harga dari yang penjual ajukan, tapi jangan kelewatan, qta nanya doang trus nawar tapi ndak jadi beli nanti bisa kena damprat, he he he.
Kalau mau aman dan mudah yang dept store aj, depends to isi kantong.
 
iya iya iya iya............. kalo dipikir-pikir sih.... emang bener juga, kita harus beli barang yang berkualitas dan bergaransi. tapi yang menjadi beban bagi kita khan masalah harga. mau cari barang yang berkualitas dan bergaransi itu khan mahal banget, sedang di negara kita tercinta ini termasuk negara miskin dan penduduknya banyak yang miskin-miskin. mungkin saja hanya orang-orang tertentu saja yang mampu membelinya, nah ... bagi kebanyakan orang... orang-orang menengah ke bawah misalnya..... pasti milih barang yang harga murah. gak peduli dengan kualitas maupun garansi, yang penting bisa digunakan sesuai dengan fungsinya. mungkin itu alasan kenapa banyak orang yang pilih barang-barang murah. em.... gimana sobat-sobat !!!!!!!!!! perlu ditambah lagi tuh..... kasih ide yang cemerlang lagi dech !!!!!!!!!!!!!
 
yang jelas kalau kita terpaksanya belanja dipinggir jalan yang orangnya itu berpindah-pindah maka diusahakan diteliti dulu dengan seksama jangan sampai kita terburu-buru sehingga ketika kita pulang maka kita menjadi kecewa karena barang yang kita beli tidak sesuai dengan yang kita inginkan, atau yang paling parah barang itu telah rusak. dan juga lihatlah penjualnya, kalau tampangnya mencuruigakan maka sebaiknya kita tidak usah beli disitu, toh masih banyak penjual yang lain yang tampangnya jujur.
maka dari itu pengalaman adalah sesuatu yang sangat penting. maka dari itu jangan membeli barang sendirian usahakan ajaklah teman yang sudah dewasa, yang dia sudah pengalaman terhadap suatu barang yang kita inginkan.
 
ini jelas penipuan, tapi polisi nggak pernah ada tindakan terhadap hal seperti ini..atau memang orang indonesia terlalu permissife kali ya..?? jadi nggak ada yang lapor.. padahal ini jelas sekali penipuan...
seperti yang di lakukan oleh banyak sekali toko yang ngirim surat ke rumah rumah. di surat dibilang kalo kita menang apaan gitu.. and dipersilakan ngambil hadiahnya ke toko mereka.. tapi sampai disana nggak bakal dikasih tuh hadiah, malah kita disuruh beli barang...yang lebih parah lagi.. barangnya juga nggak ada.. dan kita disuruh inden.. yang artinya kita taruh duit kita disana.. tanpa bawa apapun juga... parah kan.. and.. yang terhormat kepolisian republik indonesia tetap tenang dalam pondok pertapaannya...
 
ini jelas penipuan, tapi polisi nggak pernah ada tindakan terhadap hal seperti ini..atau memang orang indonesia terlalu permissife kali ya..?? jadi nggak ada yang lapor.. padahal ini jelas sekali penipuan...
seperti yang di lakukan oleh banyak sekali toko yang ngirim surat ke rumah rumah. di surat dibilang kalo kita menang apaan gitu.. and dipersilakan ngambil hadiahnya ke toko mereka.. tapi sampai disana nggak bakal dikasih tuh hadiah, malah kita disuruh beli barang...yang lebih parah lagi.. barangnya juga nggak ada.. dan kita disuruh inden.. yang artinya kita taruh duit kita disana.. tanpa bawa apapun juga... parah kan.. and.. yang terhormat kepolisian republik indonesia tetap tenang dalam pondok pertapaannya...

Yang pasti Action berbarengan sama Recation. Pro active kita dongs ebagai konsumen. lagian kan sudah psti harganya tidak jelas kenapa mesti tergiur? bukan menyudutkan, cuma pakai logika lah, semurah-murahnya barang jualan pasti ada nilai kelayakannya
 
Back
Top