Partai Final Liga Indonesia

gupy15

Mod
Jumat, 08 Februari 2008 OLAHRAGA
Line
Duel Sumatera di Final Liga

JAKARTA- Dua tim Sumatera, PSMS Medan dan Sriwijaya FC, memenuhi ambisinya maju ke final Liga Djarum Indonesia 2007 setelah mengalahkan lawannya masing-masing pada semifinal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (6/2).

PSMS lolos ke final setelah menang adu penalti 5-4 atas Persipura Jayapura, sedangkan Sriwijaya menjungkalkan Persija Jakarta 1-0.

Kemenangan PSMS atas Persipura cukup mengejutkan. Pasalnya, tim Mutiara Hitam lebih diunggulkan menyusul penampilan gemilang Eduard Ivakdalam dkk selama babak delapan besar. Laga itu sendiri berjalan kurang menarik.

Persipura yang dilatih Raja Isa tampil antiklimaks. Tim Ayam Kinantan juga memilih bermain lebih defensif dengan menempatkan lima gelandang. Akibatnya, selama 2 x 45 menit pertandingan berjalan monoton.

Meski terus mengurung, Eduard cs tak mampu menembus pertahanan PSMS yang dikomandoi Murphy Komunple. Kedua tim juga tak mampu memanfaatkan tambahan waktu 2 x 15 menit, sehingga pemenang harus ditentukan melalui adu penalti.

Kiper Markus Horison menjadi pahlawan PSMS setelah mampu mementahkan dua eksekutor Persipura, Ian Louis Kabes dan David Da Rocha. Di kubu PSMS, lima aljogo yakni Legimin Raharjo, James Koko Lomel, Supardi, Romy Dias Putra, dan Saktiawan Sinaga mampu menaklukkan kiper Jendry Pitoy. Hanya Masperi Kasim yang gagal mengeksekusi penalti.

Double-Winner

Pada laga berikutnya, Sriwijaya FC selangkah lagi mengukir rekor sebagai tim pertama yang berhasil meraih double winner menyusul kemenangan 1-0 atas Persija Jakarta. Gol semata wayang anak asuhan Rahmad Darmawan dicetak Keith Kayamba Gumbs dari luar kotak penalti pada menit ke-19.

Persija sebenarnya memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan empat menit kemudian. Wasit Alil Rinenggo menunjuk titik putih setelah tangan Kayamba menyentuh bola di kotak penalti. Namun, eksekusi Agus Indra Kurniawan melambung di atas mistar gawang Ferry Rotinsulu.

Pada babak kedua, pasukan Rahmad Darmawan menjaga keunggulan dengan memperlambat tempo permainan dan menumpuk pemain di belakang.

Pelatih Persija Isman Jasulmei menyebut labilnya mental bertanding sebagai penyebab kegagalan timnya. Mantan arsitek Persikad Depok itu juga tak menyalahkan Agus Indra yang gagal mengeksekusi penalti. Menurutnya, keputusan Agus Indra menjadi eksekutor merupakan keputusan tim di lapangan.

''Memang eksekutor pertama kita Bambang, kedua baru Agus Indra. Kami juga tak mengetahui alasan anak-anak di lapangan menunjuk Agus Indra sebagai eksekutor,'' tandasnya. (J22,wgm-78)

www.suaramerdeka.com
 
Back
Top