God is a mystery

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/god-is-a-mystery/

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b (pakai @)
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D


Banyak yang mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. There is no such thing as God. Namun, mengapa mereka berkata demikian? Mengapa mereka tidak percaya adanya Tuhan? Biasanya karena mereka merasa bahwa pemikiran ada nya Tuhan tidaklah masuk akal… Tidak masuk logika.

Sebelum saya lanjut, saya ingin bertanya, apakah kalian pernah belajar fisika? Mungkin beberapa dari kalian sudah pernah belajar, dan beberapa dari kalian belum pernah belajar tetapi sudah sering mendengar bahwa fisika adalah pelajaran yang sangat sulit. Sekarang coba kalian ambil sebuah buku pelajaran fisika, pelajarilah buku tersebut, lalu kerjakan semua soal yang ada di buku itu. Jika kalian berhasil mengerti semua soal yang terdapat pada buku itu dan berhasil mengerjakannya, laporkanlah kepada saya. Nanti saya kasih selamat. CONGRATULATIONS, kamu hebat!

Tetapi saya yakin 99% dari populasi di dunia ini tidak mungkin dapat melakukan itu, termasuk para atheis, dan juga diri saya sendiri. Sangatlah sulit untuk mengerti seluruh soal-soal yang ada di dalam buku fisika, mungkin kita hanya mampu mengerti 80%, tapi tidak tiap soal.

Bukankah aneh? Kita sudah diberi sebuah teks yang menjelaskan kepada kita tentang fisika itu, tetapi kita seringkali sangat kesulitan untuk mengerti soal fisika tersebut. Dan kita berpikir kita dapat mengerti Tuhan sepenuhnya dengan otak kita ini yang kesusahan untuk mempelajari sebuah buku pelajaran fisika?

Jika Tuhan dapat kita mengerti, maka Tuhan bukanlah Tuhan.

Tuhan memang seharusnya tidak dapat kita mengerti.

God is a mystery.

“For my thoughts are not your thoughts, neither are your ways my ways.”

“As the heavens are higher than the earth, so are my ways higher than your ways and my thoughts than your thoughts.”



Banyak yang sering mengatakan, “Tuhan tidaklah masuk akal; jika Tuhan memang adalah Tuhan yang baik dan adil seperti yang Dia katakan, mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang-orang baik?”

Why bad things happen to good people?

Ini adalah sebuah pertanyaan yang seringkali dilemparkan kepada orang-orang Kristen, baik dari golongan Kristen itu sendiri atau dari golongan atheis. Mari saya beri jawabannya:

Jika adil yang kamu inginkan, maka kita semua harusnya binasa.

Kita semua berdosa, tidak ada satu pun orang yang baik. Banyak yang mengatakan bahwa saya adalah orang yang sangat baik, tetapi sesungguhnya saya bukanlah orang baik—saya tau, dan Tuhan juga tau. Saya sudah berkali-kali berbohong, dikuasai hawa nafsu, egois, mencuri, menyakiti hati orang tua dan juga orang-orang di sekitar saya.



Adanya hukuman bagi seseorang yang bersalah, itu masuk akal. Bukanlah itu masuk akal? You broke the law, you get punish—and the punishment of sin is death.

Mari saya berikan sesuatu yang sesungguhnya tidak masuk akal.

Manusia sudah menolak, menghujat, dan membenci Tuhan… Dan apa respon Tuhan kepada mereka semua? Tuhan mengirimkan Anak-Nya yang tunggal turun ke dunia untuk mati di atas kayu salib—sehingga dosa seluruh manusia jahat itu dapat ditebus. Apakah itu masuk akal? Seorang Tuhan pencipta alam semesta, dihujat oleh ciptaan-Nya sendiri… Dan respon-Nya kepada mereka adalah menyelamatkan mereka? Mengirimkan Anak-Nya untuk mati demi mereka? Apakah itu masuk akal?



Saya tidak tau apa menurut kalian. Tetapi untuk saya itu baru yang namanya tidak masuk akal.

Dan hari ini saya ingin mengatakan bahwa saya menjadi pengikut Yesus karena sebuah ketidak masuk akalan yang telah saya saksikan dan rasakan—sebuah kasih yang begitu besar yang tidak dapat saya deskripsikan dengan kata-kata. Tuhan atas alam semesta, turun ke dunia untuk menyelamatkan dunia; bukan karena apa yang mereka telah lakukan, tetapi karena kasih yang Tuhan miliki bagi dunia.



“But God shows His love for us in that while we were still sinners, Christ died for us” (Romans 5:8).
 
Back
Top