Why God? Why?

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/why-god-why/

“Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: ‘Penindasan!’ tetapi tidak Kautolong?

Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi” (Habakuk 1:2-3).

Dengan kata lain, Habakuk mengatakan: ”Berapa lamakah lagi Tuhan aku harus menyaksikan ini semua? Terjadi kekerasan, tangisan, dan pederitaan. Dimana Engkau Tuhan? Mengapa Engkau membiarkan ini semua terjadi?

Apa yang membuatmu mempertanyakan Tuhan?

Mungkin kematian seseorang yang kamu kasihi telah membuatmu bertanya-tanya, “Mengapa Tuhan membiarkan seseorang yang begitu baik meninggal?”

Mungkin kamu melihat penderitaan seorang sahabat atau seorang anggota keluarga, dan itu membuatmu bertanya-tanya, “Mengapa Tuhan? Mengapa Engkau tidak menyembuhkannya saja?”

Atau mungkin kamu sedang mengalami sesuatu yang personal, “Mengapa Engkau hanya diam saja selagi aku kehilangan pekerjaanku? Mengapa Engkau diam saja selagi pernikahanku hancur berantakan?”

Dan inilah respon Tuhan kepada Habakuk; Ia mengatakan: “Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceritakan” (Habakuk 1:5).

Tuhan mengatakan bahwa Ia sedang melakukan hal yang besar yang tidak akan Habakkuk percayai jika diceritakan. Tuhan memiliki sebuah rancangan—sebuah rancangan yang jauh melebihi rancangan Habakuk. Percayalah bahwa ketika kelihatannya sedang tidak terjadi apa-apa; ketika permasalahan di dalam hidup kita kelihatannya tidak berubah sama sekali, Tuhan tetap ada di samping kita dan Ia sedang melakukan sesuatu—sesuatu yang besar yang tidak dapat kita lihat dan tidak dapat kita mengerti.

Ketika kamu memiliki begitu banyak pertanyaan kepada Tuhan, panjatkanlah pertanyaanmu kepada-Nya, Dia selalu ada di sisimu, dan Dia selalu mendegar seruanmu. Lihatlah apa yang Habakuk lakukan setelah Ia memanjatkan pertanyaannya kepada Tuhan:
“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku” (Habakuk 2:1).

Habakuk tau bahwa masa-masa sulit sedang datang, tetapi dia juga tau bahwa satu-satu nya solusi adalah untuk menunggu Tuhan di dalam iman—percaya kepada janji-Nya dan bersandar pada rancangan-Nya.

Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar dari penderitaan yang sedang kamu hadapi hari ini.

Situasi Habakuk tidak berubah secara instan, dan pertanyaan yang ia miliki tidak semua nya terjawab sesuai keinginannya. Tetapi yang berubah adalah sikap hati yang dia miliki. Menunggunya dan bersandarnya Habakuk kepada janji Tuhan, telah mengubah waktu yang biasa orang-orang gunakan untuk cemas dan khawatir, menjadi sebuah waktu untuk memuji dan memuliakan Tuhan.

“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku” (Habakuk 3:17-19).

Marilah kita mencontoh Habakuk yang tetap terus memuliakan Tuhan di tengah-tengah badai. Tetap;ah ingat bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan Ia sedang melakukan hal yang besar yang mungkin tidak dapat kita lihat saat ini. Sabarlah menunggu di dalam iman—Marilah kita memuji Tuhan di tengah terangnya matahari dan juga di tengah gelapnya badai.

God though everything around me is crumbling, though I’m experiencing and witnessing evil and suffering, though I feel destroyed, though I have nothing, I will worship You.

Though I have nothing, because of my faith in You, I don’t lack anything.

I will rejoice in You, my God, for You are my salvation and You are my strength.

You alone are sufficient for every situation.

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top