Pembantaian (genosida) etnis rohingya di Myanmar

Administrator

Administrator
Politik atau agama sebenarnya, apa keduanya?


[ame]http://www.youtube.com/watch?v=58AorvI1Ezo[/ame]

[ame]http://www.youtube.com/watch?v=xcLmSG3yrS8[/ame]





Kalau memang sudah tidak diperbolehkan hidup oleh pihak yang berkuasa, kenapa memaksakan diri hidup di negara itu ya

Juga apa tidak bisa dibantu pindahkan seluruh etnis rohingya ke negara lain saja? Banyak daerah dinegara lain yang kekurangan penduduk, termasuk kurang laki2/perempuan saja
 
Politik atau agama sebenarnya, apa keduanya?


http://www.youtube.com/watch?v=58AorvI1Ezo

http://www.youtube.com/watch?v=IB51SMz2nBQ





Kalau memang sudah tidak diperbolehkan hidup oleh pihak yang berkuasa, kenapa memaksakan diri hidup di negara itu ya

Juga apa tidak bisa dibantu pindahkan seluruh etnis rohingya ke negara lain saja? Banyak daerah dinegara lain yang kekurangan penduduk, termasuk kurang laki2/perempuan saja

saya barusan nonton CNN. Etnis Rohingya memang bukan penduduk asli Burma, rohingya adalah migran dari bangladesh dan india pakistan. Dan di Myanmar itu sistem pemerintahannya unik. Ada penguasa defacto dipimpin aung sang suu kyi dan tidak berkuasa penuh. Juga ada penguasa keamanan yaitu junta militer. Dalam tiap wilayah ada yg disebut polisi lokal dan dan polisi adat. Rata2 mereka ini tidak punya kemampuan utk mengatasi masalah keamanan karena diangkat oleh para kepala suku. Inilah yg akhirnya yg lbh banyak bertindak sebagai eksekutor lapangan termasuk pengusiran warga rohingya. Dan juga ada indoktrinasi di myanmar yg notabene menganut agama budha 85 persen bahwa jika islam berkembang di myanmar maka teroris akan merajalela. Dan diperkuat dengan serangan ekstrimis muslim rohingya terhadap 24 pos polisi dan menewaskan 32 polisi baru2 ini
 
Dan diperkuat dengan serangan ekstrimis muslim rohingya terhadap 24 pos polisi dan menewaskan 32 polisi baru2 ini
Oh jadi terutama awalnya ini

Pembantaian oleh pihak berkuasa kali ini merupakan serangan balasan.
Dari pihak Rohingnya mungkin seharusnya bisa mencari pelakunya secara internal & menyerahkannya ke pihak berkuasa



Lalu negara2 lain sulit menerima pelarian rohingya sepertinya ya? Padahal bisa dijadikan pembantu/buruh murah juga
 
Oh jadi terutama awalnya ini

Pembantaian oleh pihak berkuasa kali ini merupakan serangan balasan.
Dari pihak Rohingnya mungkin seharusnya bisa mencari pelakunya secara internal & menyerahkannya ke pihak berkuasa



Lalu negara2 lain sulit menerima pelarian rohingya sepertinya ya? Padahal bisa dijadikan pembantu/buruh murah juga

Nah disitu mslhnya. Tak ada penguasa tunggal di myanmar. Hegemoni tentara lbh kuat dari pemimpin defacto. Dan juga kepolisian dibawah kuasa tentara. Dan ada tentara lokal yg dianfkat para kepala suku. Mereka inilah yg lbh byk melakukan pembantaian atas komando junta militer.

Negara2 tetangga enggan menerima krn persoalan dlm negeri jg pelik dan miskin semacam banglades. Indonesia jg punya mslh kemiskinan yg blm tuntas. Dan para pengungsi myanmar ini tidak berminat bermukim di indonesia atau india. Mereka ingin di myanmar dan memiliki identitas myanmar. Atau mereka ingin ke eropa saja.

Disatu sisi 90 % warga rohingya tdk punya pendidikan formal
 
rumit emang kalo mengkaji ek-sos-pol luar negeri.
PBB sudah turun tangan kah? cptw kita perlu kirim2 pas.garuda lagi kesono...
----
misal ditarik ke RI adakah warga ii yg mau menampung mereka disini?

- n1 -
aku pribadi lah males!
 
Peduli Rohingya, PP Muhammadiyah Terbangkan Tim Medis ke Bangladesh

peduli-rohingya-pp-muhammadiyah-terbangkan-tim-medis-ke-bangladesh-p20FRLUmPy.jpg

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah melepas Tim Medis yang tergabung dalam MuhammadiyahAid untuk berangkat menuju Distrik Cox's Bazar, Bangladesh, Jumat (22/9/2017). Hal itu menyusul misi kemanusiaan membantu para pengungsi etnis Rohingya yang terusir dari kampung halamannya di Rakhine, Myanmar.

Tim Medis MuhammadiyahAid yang dipimpin Dr Corona Rintawan bersama tiga dokter dan sembilan perawat, serta personil Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) diterbangkan ke Bangladesh dan langsung berkoordinasi dengan anggota MuhammadiyahAid yang telah berada di Dhaka sejak tanggal 17 September lalu.

"Tim MuhammadiyahAid bekerjasama dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) lokal di Cox Bazar akan melakukan pelayanan kesehatan sekaligus memberikan bantuan obat-obatan dan makanan nutrisi balita," kata Koordinator Aksi Muhammadiyah Aid, Wachid Ridwan, Sabtu (23/9/2017) dalam keterangan tertulisnya.

Dikatakan Wachid, timnya juga akan melakukan kajian mendalam terkait bantuan kemanusiaan jangka panjang dalam penanganan nasib etnis Rohingya di Myanmar.

"Pada bulan Januari, MuhammadiyahAid telah melakukan need assessment diprovinsi Rakhine sebelum terjadinya exodus ratusan ribu penduduk ke Bangladesh dan bertemu dengan pemerintah lokal termasuk mengunjungi 5 camp IDPs untuk memberikan bantuan," ungkapnya.

Pada bulan Mei, lanjut Wachid, MuhammadyahAid kembali ke Myanmar dan bertemu dengan 14 LSM lokal, LSM Internasional (PBB) dan pemerintah kabupaten/kecamatan disana. Pada tahapan selanjutnya tentu masih akan menunggu political will dari Pemerintah Myanmar sekaligus kemudahan akses untuk masuk provinsi Rakhine.

"MuhammadiyahAid merupakan komitmen PP Muhammadiyah dalam melaksanakan amanat Muktamar untuk turut aktif dalam bantuan kemanusian internasional," tegasnya.

Secara khusus PP Muhammadiyah juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi serta keikhlasan bantuan terutama dari warga dan simpatisan Muhammadiyah juga Masyarakat secara umum. Berdasarkan data yang dihimpun Lazismu hingga Jumat 22 September 2017, Lazis Muhammadiyah telah menghimpun dana kemanusiaan untuk Rohingya sejumlah Rp. 14.115.999.310.50 atau 1.051.079.62 USD.

"Bantuan kita semua Insya Allah disalurkan kepada yang berhak yakni saudara-saudara kita muslim Rohingnya," pungkasnya.

Update Ahmad Sahroji, Jurnalis · Sabtu, 23 September 2017 - 06:53 WIB
 
Back
Top