Apakah engkau mencintai-Ku?

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/apakah-engkau-mencintai-ku/

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D


Saya merasa percakapan Yesus Kristus dengan Simon Petrus setelah kebangkitan-Nya adalah salah satu percakapan paling luar biasa di dalam Alkitab. Seperti Simon Petrus yang sudah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, Yesus memberikan sebuah pertanyaan dengan jumlah yang sama kepada Simon Petrus, yaitu sebanyak tiga kali—dan pertanyaan itu adalah, “Simon Petrus… Apakah engkau mencintai-Ku?”

Waktu itu, pendeta di gereja saya menyampaikan sesuatu yang sangat menarik di sebuah acara Youth Revival. Dia bertanya kepada para remaja yang hadir saat itu, “Jika kalian adalah seorang wawancara, dan tugas kalian adalah untuk mencari tau apakah saya sungguh-sungguh mencintai istri saya, kira-kira pertanyaan apa yang akan kalian berikan kepada saya?”

Pendeta saya lalu mencatat pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para remaja yang datang waktu itu, pertanyaan yang mereka berikan adalah seperti berikut:

“Emosi apa yang kamu rasakan ketika kamu mendengar namanya?”

“Seberapa sering kamu memberikannya sebuah hadiah?”

“Apakah kamu selama ini setia kepadanya?”

“Apakah kamu rela mati untuknya?”



Setelah pendeta saya mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh para anak-anak remaja itu, dia berkata seperti ini: “Semua itu pertanyaan yang sangat bagus, sekarang mari kita kembali ke pertanyaan Yesus yang semula. ‘Apakah engkau mencintai-Ku?’ Ini adalah pertanyaan yang sangat penting bukan? Karena Yesus mengatakan hukum yang terutama adalah ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Matius 22:37).’ Jadi di dalam segala hal yang kita lakukan, semua nya kembali ke seberapa kita mengasihi Tuhan kita. Jadi sekarang mari saya berikan kalian beberapa pertanyaan… Pertanyaan tentang hubungan kalian dengan Tuhan.

“Emosi apa yang kamu rasakan ketika kamu mendengar nama Yesus?

“Seberapa sering kamu melakukan sesuatu untuk Tuhan Yesus?

“Apakah kamu selama ini setia kepada Yesus?

“Apakah kamu rela mati untuk Yesus?”



Teman-teman, sesungguhnya ketika kita meninggal dan bertemu Tuhan nanti, Dia tidak akan menanyakan:

“Apakah kamu hafal isi dari kitab Yohanes?”

“Apakah kamu sudah selesai membaca satu Alkitab?”

“Apakah kamu datang ke gereja setiap Minggu?”



Tidak… Dia tidak akan menanyakan semua itu. Yang Dia tertarik untuk tau hanyalah satu:

“Apakah engkau mencintai-Ku?”

Jika hari ini engkau sudah sungguh mencintai Yesus, bagus! Engkau memiliki hubungan cinta kasih terbaik di dunia ini, jangan pernah engkau lepaskan. Tetapi jika engkau belum sungguh mencintai Yesus, jika engkau masih merasa hatimu belum sepenuhnya milik Yesus, saya ingin mengajakmu hari ini untuk kembali kepada-Nya. Berdoalah dan panjatkan kerinduanmu kepada-Nya.

Hal yang menariknya, setelah Petrus menyangkal Yesus tiga kali, bukan Petrus yang mencari Yesus untuk meminta maaf. Yesus lah yang datang kepada Petrus dan menanyakan kepada-Nya, “Petrus… Apakah engkau mencintai-Ku?” Yesus yang datang memberikan kesempatan kedua setelah kegagalan Petrus, bahkan disaat Petrus tidak mencari-Nya lagi.

Dan hari ini sesungguhnya Yesus juga bertanya kepada dirimu dan diriku, “Apakah engkau mencintai-Ku?”

Saya tidak tau apa yang sudah kamu lakukan, dan seberapa jauh kamu sudah meninggalkan Tuhan. Tetapi saya ingin mengatakan bahwa Yesus mati di atas kayu salib bukan untuk orang benar, tetapi untuk mereka yang telah gagal dan jatuh ke dalam dosa. Yesus tidak meninggalkan Simon Petrus ketika ia gagal, begitupula Yesus tidak meninggalkan diriku dan dirimu.

Jadi apa jawabanmu atas pertanyaan Yesus hari ini?

“Apakah engkau mencintai-Ku?”
 
Back
Top