Peraturan Pertama Dalam Pacaran

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/peraturan-pertama-dalam-pacaran/

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D


Pernahkah kalian bertanya tentang tips-tips pacaran ke para Kristen lainnya? Saya yakin kalian pasti pernah mendengar tips-tips seperti berikut:

Pacaran lah dengan teman satu geng main-mu, jadi kalo pergi rame-rame sama temen-temen enak.
Jangan pacaran dengan teman satu gengmu, nanti kalo hubungan berakhir, jadi malah bikin awkward dan mengacaukan geng bermainmu.
Jangan ciuman sebelum menikah, jaga kekudusan.
Ciuman gapapa, gimana bisa tau ada nya chemistry kalo tidak ciuman sebelum menikah.
Pacaran abis itu putus sama banyak orang gapapa, toh kita juga ga bisa kenal deket kalo belom pacaran.
Jangan pacaran sebelum kamu yakin mau menikah sama orang itu.
Masih ada begitu banyak tips-tips lain lagi yang seringkali saya dengar, tapi saya yakin kebanyakan dari kalian pasti sudah pernah mendengar tips-tips yang mirip-mrip seperti list ini. Tips-tips ini begitu luas, satu pendapat sepertinya tidak sejalur dengan pendapat lainnya. Jadi tips atau pendapat manakah yang sebenarnya sejalur dengan perintah Tuhan dalam berpacaran? Meskipun kita mengikut Yesus dan membaca Alkitab, Firman Tuhan tidak mengatakan dengan jelas tips-tips untuk pacaran. Saya malah tidak begitu yakin apakah orang-orang 2000 tahun yang lalu melalui yang namanya “pacaran.”

Tetapi Firman Tuhan memberikan satu peraturan utama di dalam hidup, yang juga merupakan peraturan utama di dalam berpacaran: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu” (Markus 12:30).

Kamu tidak akan pernah sungguh-sungguh mengasihi siapa pun jika kamu belum pertama-tama mengasihi Tuhan dan paling mengasihi Tuhan. Dan tidak ada siapa pun yang akan sungguh-sungguh mengasihimu jika mereka tidak mengasihi Tuhan lebih dari mereka mengasihimu.



Dengan segenap hatimu

Alkitab mengatakan bahwa “Tuhan adalah Kasih” (1 Yohanes 4:8). Jika hatimu belum dimiliki oleh Tuhan, dan jika hatimu belum diisi oleh kasih yang sesungguhnya, yaitu kasih yang berasal dari Tuhan, bagaimana mungkin kamu bisa mengalirkan kasih yang sesungguhnya kepada orang lain? Bisakah sebuah baskom air mengalirkan air ke baskom lainnya jika baskom tersebut pada mulanya tidak berisikan air? Tentu saja tidak! Begitupula hati kita jika belum diisi penuh dengan air kasih yang bersumber dari Yesus Kristus, sang sumber air yang hidup.



Dengan segenap jiwamu

Jika jiwamu belum menemukan sukacita penuh di dalam Tuhan, dan mencoba untuk mencari sukacita di dalam hal lain (contohnya seorang pacar), jiwamu pada akhirnya akan menemukan dirinya akan tetap kosong dan haus. Tuhan mengatakan bahwa Dia lah mata air yang tidak akan pernah habis, “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:13-14).



Dengan segenap akal budimu

Jika akal budimu tidak tertuju kepada Tuhan dan malah dicuri perhatiannya oleh hal-hal lain, kamu tidak akan bisa memiliki motivasi pacaran yang baik dan bertahan hingga akhir. Jika akal budimu di dalam berpacaran tidak berfokus pada Tuhan, biasanya akal budi itu akan berfokus pada hawa nafsu—dan kita semua tau bahwa hubungan yang didasari oleh hawa nafsu pada akhirnya akan rubuh dengan tragis. Akal budi yang tidak berfokus pada Tuhan dan direngut hawa nafsu inilah awal mula dari perselingkuhan dan perceraian.



Dengan segenap kekuatanmu

Jika kekuatan terbaikmu habis digunakan untuk memperjuangkan hal-hal lain dan bukan Tuhan, perjuanganmu akan berakhir sia-sia. Banyak yang berpikir bahwa cara terbaik untuk mendapatkan seorang yang tepat (The One) adalah dengan berjuang mencari the one itu. Namun banyak yang lupa bahwa sebenarnya yang mengetahui siapa The One untuk kita bukanlah diri kita sendiri, melainkan Tuhan. Semua orang akan merasa mereka telah menemukan The One ketika mereka sedang mabuk cinta. Tetapi hanyalah Tuhan yang mengetahui The One yang sesungguhnya, The One yang akan mencintai kita hingga akhir dan yang akan membimbing kita ke arah yang lebih baik. Gunakanlah segenap kekuatanmu untuk berdoa kepada Tuhan agar ia memperlihatkan dan memberikan The One yang sesungguhnya, dan jangan buang segenap kekuatanmu untuk mengejar seseorang yang menurutmu adalah The One, ketika padahal dia adalah orang yang salah.



Jika kamu ingin memiliki hubungan pacaran yang bertahan hinnga pernikahan dan bahkan sampai kematian memisahkan kalian berdua, mulailah dengan dasar yang benar. Biarlah Tuhan Yesus menjadi dasar dan tujuan pacaranmu.

Date in Christ, Date through Christ, and Date for Christ.

Biarlah Yesus menjadi cinta pertama dan utamamu, maka kamu juga tentunya dapat mencintai orang lain dengan cinta yang sesungguhnya—sebuah cinta yang berasal dari CINTA itu sendiri, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.

“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
 
Back
Top