Seorang penjahat yang bertobat

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/seorang-penjahat-yang-bertobat/

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D


Di dalam Alkitab terdapat banyak sekali cerita luar biasa tentang seorang yang beriman. Kita mengenal kisah dari iman Abraham—bagaimana dia rela menyerahkan anaknya yang tunggal untuk Tuhan; kita mengenal kisah dari iman Musa—bagaimana dia memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir; dan kita mengenal kisah dari iman Gideon—bagaimana dia berperang melawan puluhan ribu tentara Filistin hanya dengan tiga ratus orang. Namun, saya menemukan sebuah karakter menarik yang imannya jarang dibicarakan di kotbah-kotbah gereja. Orang itu adalah si penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus.

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:39-43).

Pada hari dimana Yesus disalibkan, ada dua orang penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan dia. Alkitab menceritakan bahwa satu mengolok-olok Yesus, sedangkan yang satu lagi bertobat dan meletakkan harapannya pada Yesus. Yang menariknya, beberapa ayat sebelum penjahat itu menunjukkan imannya kepada Yesus, Yesus mengatakan: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).

Dan kita melihat beberapa ayat setelah itu, seorang penjahat di sebelah Yesus bertobat–bagaikan sebuah jawaban yang Allah Bapa berikan atas doa Yesus. Wow! Penjahat yang bertobat di atas kayu salib itu, adalah simbolisme akan umat Tuhan yang telah menerima pengampunan dan keselamatan oleh Kristus.



Harus kita ingat kembali bahwa hukuman salib adalah hukuman mati terberat pada jaman itu, jadi bisa dibilang penjahat yang berada di sebelah Yesus itu adalah penjahat yang terjahat dari yang jahat. Namun, ketika kita membaca Alkitab, entah mengapa kita tidak akan merasa bahwa orang itu adalah seorang yang jahat. Saya jamin setiap dari kita entah mengapa akan melihat penjahat yang satu sebagai seorang yang jahat, dan penjahat yang satunya lagi sebagai seorang yang baik.

Di atas kayu salib itu, sebuah perubahan hati telah terjadi! Mungkin kita ada yang berpikir bahwa pertobatan penjahat itu bagaikan pertobatan orang yang sudah di ujung kematian—dia sudah tidak memiliki harapan lagi, jadi dia mengambil harapan apa pun yang tersisa, dalam hal ini, Yesus yang berada di sampingnya. Tetapi Tuhan Yesus mengetahui isi hati penjahat ini; Dia mengetahui bahwa pertobatan ini adalah sesuatu yang asli—sebuah transformasi telah terjadi di dalam hati penjahat itu. Coba kita lihat apa yang penjahat ini katakan:

“Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”

Penjahat itu mengerti bahwa dia adalah orang yang berdosa, dan dia layak untuk mati.



“Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?”

Penjahat itu mengerti bahwa Yesus adalah Tuhan, penjahat itu mengenal arti takut akan Allah.



“Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”

Penjahat itu mengerti bahwa Yesus adalah Raja yang akan datang, dan Yesus adalah satu-satunya yang dia inginkan.



Menurut saya sangatlah menarik bagaimana dia memberikan permintaan terakhirnya kepada Yesus. Permintaan terakhirnya adalah agar Yesus mengingatnya. Ada yang mengatakan bahwa permintaan terakhir seseorang menggambarkan hal yang paling penting bagi orang itu. Penjahat ini meminta Yesus untuk mengingatnya, jadi hal yang paling penting bagi penjahat ini adalah Yesus? Wow! Dan lihat balasan Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

Hal yang paling berharga yang penjahat itu terima bukanlah kenyataan bahwa dia akan masuk sorga, melainkan karena dia akan bersama-sama Yesus di dalam sorga. Hal yang membuat sorga menjadi suatu hal yang sangat luar biasa bukanlah sorga itu sendiri, melainkan karena kemuliaan Yesus memenuhi sorga tersebut.

Penjahat itu mengerti apa yang terbaik, dia meminta apa yang terbaik, dan dia diberikan apa yang terbaik. Bukan karena apa yang telah ia perbuat, tetapi karena apa yang telah Yesus perbuat untuknya. Tuhan Yesus telah menebus, mengasihi, dan mengubahkan hidup penjahat itu—dan hari ini saya ingin mengingatkan kita: Tuhan Yesus juga telah meyelamatkan, menyentuh, dan mentransformasi hidupmu dan hidupku.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).
 
Back
Top