Ketika Yesus Berkata...

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/ketika-yesus-berkata/

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D


Apakah kalian tau permainan anak kecil yang bernama “Simon says” (Simon berkata)? Mungkin ada nama lain untuk permainan ini dalam sebutan Indonesia, saya juga tidak tau apa nama lain dari permainan ini. Inti permainan ini kurang lebih seperti ini:

Ada satu orang yang menjadi “Simon.”

Ketika Simon berkata, “Peganglah kepalamu,” semua orang harus memegang kepalanya. Orang yang paling lama memegang kepalanya atau tidak memegang kepalanya, kalah.

Jadi ketika simon berkata, “Peganglah telingamu,” semua orang langsung buru-buru memegang telinganya.

Ketika Simon berkata, “Lompat-lompat dengan satu kaki,” semua orang langsung berusaha melompat-lompat menggunakan satu kaki.

Intinya, semua orang berusaha untuk melakukan apa yang dikatakan Simon secepat dan setepat mungkin. Tetapi entah mengapa ini sangatlah berbeda di gereja. Kita seringkali mengubah peraturan dari “Yesus berkata.”

Entah mengapa seringkali di kehidupan gereja ketika Yesus berkata sesuatu, kita tidak perlu sungguh-sungguh melakukannya, kita hanya perlu menghafalkannya.

Yesus berkata: “Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku!”

Dan kebanyakan dari kita hanya diam berdiri mengatakan: “Oke, jadi pada Matius 28:19, Yesus mengatakan: ‘Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku.’” Kita tidak berusaha sama sekali untuk membuat orang-orang mengenal Yesus Kristus. Kita tau tetangga kita, teman kita, orang tua kita, belum mengenal Tuhan. Tetapi kita tidak peduli akan apa yang terjadi kepada mereka atau pun perintah Tuhan yang mengatakan kepada kita untuk menjadikan orang-orang menjadi murid-Nya.

Itu bukanlah inti dari perintah Yesus!

Jika saya memiliki seorang anak dan saya mengatakan kepada anak saya: “Nak, bersihkanlah kamarmu!”

Saya tidak mau lima menit kemudian dia datang lagi kepada saya dan mengatakan, “Pa, aku telah menghafalkan apa yang papa katakan. Papa mengatakan: ‘Nak, bersihkanlah kamarmu.’”

Saya juga tidak memerlukan dia datang dan mengatakan, “Pa, aku sudah bisa mengatakan ‘Nak bersihkanlah kamarmu’ dalam bahasa Ibrani sekarang. Oia pa, besok aku dan teman-temanku akan berkumpul bersama untuk berdiskusi apa yang akan terjadi jika aku membersihkan kamarku.”

Teman-teman, jika kita boleh jujur dengan diri kita sendiri, ini adalah hal yang seringkali kita lakukan di gereja. Kita menghafalkan apa yang Tuhan Yesus katakan, kita mempelajari arti kalimatnya terus menerus, kita melakukan sebuah Bible Study tentang perkataan-Nya—tapi seringkali kita lupa untuk melakukannya.

“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri” (Yakobus 1:22).

Marilah kita sungguh-sungguh menjadi pelaku Firman Tuhan. Janganlah menjadi seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah pengikut Yesus, tetapi hidupnya tidak pernah mengikuti apa yang Yesus katakan.

“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” (Matius 7:24-27).
 
Back
Top