Percayalah kepada Tuhan, BAHKAN JIKA

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/percayalah-kepada-tuhan-bahkan-jika/

“Percayalah kepada Tuhan”

Ini mungkin adalah sebuah pernyataan yang telah dikatakan kepada seorang Kristen beratus-ratus kali dalam hidupnya. Kita diberitahu bahwa Tuhan baik, Dia selalu memiliki rancangan, dan rancangan-Nya jauh melebihi rancangan kita. Namun, jika boleh jujur, rasa percaya kita kepada Tuhan seringkali didasari dengan apa yang sedang terjadi di dalam hidup kita. kita terkadang mengatakan hal-hal seperti:

“Tuhan, jika … terjadi, baru aku percaya bahwa Engkau baik!”

“Tuhan, aku akan memujimu, jika … terjadi!”

Akhir-akhir ini Tuhan mengingatkan saya suatu pelajaran yang penting melalui kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka adalah ketiga orang yang menolak untuk menyembah patung emas yang diciptakan oleh Raja Nebukadnezar. Itu membuat Raja Nebukadnezar begitu marah, sehingga ia mengancam mereka bahwa ia akan melempar mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala jika mereka masih menolak untuk menuruti perintahnya ini. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mengatakan:

“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu” (Daniel 3:17-18).

Mereka sangat percaya bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dari perapian itu, sehingga mereka tidak takut ketika diancam akan dilemparkan ke perapian itu. Namun ini bagian menakjubkannya: Mereka mengatakan bahwa mereka akan tetap percaya kepada Tuhan, bahkan jika Tuhan tidak melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu.

Tuhan telah melepaskan kita dari banyak persoalan di dalam hidup kita, dan tentu saja itu membuat kita melihatNya sebagai seorang Tuhan yang baik. Tetapi apakah kita akan tetap menganggapNya sebagai seorang Tuhan yang baik jika Dia tidak melepaskan kita dari persoalan-persoalan hidup kita?

Tuhan baik karena Dia memberikan saya pekerjaan yang baik.

Tuhan baik karena Dia memberikan saya dua orang anak.

Tuhan baik karena Dia menyembuhkan saya dari penyakit ini.

Ya berkat-berkat Tuhan itu memang baik, dan sudah seharusnya itu semua membuat kita semakin melihat diriNya sebagai Tuhan yang baik. Namun, pandangan kita akan siapa Tuhan janganlah sampai didefinisikan oleh situasi di dalam hidup kita. Marilah kita belajar dari Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.

Bahkan jika saya tidak mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan, Tuhan tetaplah baik.

Bahkan jika saya tidak dikaruniakan anak kandung, Tuhan tetaplah baik.

Bahkan jika saya tidak sembuh dari penyakit ini, Tuhan tetaplah baik.

Bahkan jika Sadrakh, Mesakh, dan Abednego terbakar di dalam perapian yang menyala-nyala, Tuhan tetaplah baik.

Tantangan kita sebagai orang Kristen adalah untuk tetap mempercayai janji-Nya bahkan di dalam situasi-situasi hidup yang sulit. Dia telah menyelamatkan kita dari dosa dan maut, dan Dia menjanjikan kehidupan kekal bagi mereka yang setia kepada-Nya hingga akhir. Jadi… Apakah kamu akan tetap mempercayai-Nya, bahkan jika kamu sedang berjalan di lembah kegelapan yang paling dalam?

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” (Yakobus 1:12).

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top