Aku masih tau siapa dia (Kisah tentang kesetiaan)

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/aku-masih-tau-siapa-dia-kisah-tentang-kesetiaan/

Pada sebuah pagi yang sibuk di sebuah café kecil, ada seorang kakek yang terlihat begitu tergesa-gesa ingin membawa pesanan makanannya pulang. Oleh karena dia berjalan begitu cepat dan tidak berhati-hati, ia tidak sengaja menubruk salah satu pekerja pada café itu. Kakek itu sudah sangat tua, sehingga dia terjatuh beserta bungkusan makanannya.

“Kakek tidak apa-apa?” kata si pekerja sambil membantu sang kakek berdiri.

“Iya saya tidak apa-apa, maafkan saya ya. Jadi malah nabrak kamu,” ujar sang kakek.

“Mengapa kakek terlihat begitu terburu-buru?” tanya pekerja itu.

“Hari ini saya punya janji untuk makan dengan istri saya di panti jompo. Istri saya menderita penyakit Alzheimer, dan saya sudah sangat tua, jadi saya tidak dapat merawatnya sendiri di rumah,” jawab sang kakek.

“Loh jika istri kakek menderita Alzheimer, berarti dia tidak ingat dong dia memiliki janji untuk sarapan dengan kakek?” tanya pekerja itu lagi.

Kakek itu tersenyum, “Ya kamu benar, dia memang tidak ingat, tetapi aku ingat. Dia tidak tau siapa aku, tetapi aku masih tau siapa dia. Dia adalah istriku.”

Teman-teman, hari ini saya ingin kita belajar tentang apa yang dinamakan kesetiaan. Faithfulness.

Kesetiaan tidak terlihat ketika semuanya sedang berjalan mulus. Kesetiaan akan terlihat ketika semuanya sedang runtuh berantakan. Jadi bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seorang yang setia? Jawabannya adalah: Kita dapat setia jika kita didorong oleh kasih yang asli.

Dan Tuhan kita telah mendemonstrasikan kesetiaan itu kepada kita, bahkan ketika manusia telah melupakanNya. Alkitab mengatakan bahwa tidak ada satu pun manusia yang tidak berdosa, semuanya telah kehilangan kemuliaan Allah. Tetapi di tengah kegelapan yang membutakan manusia, Tuhan Yesus turun ke dunia dengan sebuah misi untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan itu. Even when we are faithless, He is still Faithful! (2 Timothy 2:13). Dia yang setia, menyelamatkan kita yang tidak setia. Kita telah melupakanNya, tetapi Tuhan tidak pernah melupakan kita. Dia adalah sumber keselamatan kita. Dia adalah satu-satunya harapan kita jika kita ingin belajar apa yang dinamakan kesetiaan.

“Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan” (Mazmur 33:4).

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top