apa yang kau takuti?

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/apa-yang-kau-takuti/

Apa yang kau takuti?

Saya ingin kalian memikirkan satu hal yang terlintas di kepala kalian ketika saya menanyakan kalimat tersebut, “Apa yang kau takuti?”

Jawaban kita tentu saja beragam.

Mungkin ada yang berkata:

“Saya takut memiliki nilai rapot yang jelek.”

“Saya takut menjadi orang yang gagal.”

“Saya takut tidak bisa membahagiakan orang tua saya.”

Dan daftar nya terus berlanjut, dan mungkin hal yang anda takuti lebih dari satu.

Kita semua takut akan sesuatu; kita seringkali khawatir—berpikir bahwa hal baik tidak akan pernah datang.

Mari saya beritahu sedikit dari ketakutan saya ketika saya SMP. Saya takut saya akan kalah bersaing mendapatkan hati wanita karena saya pendek. Ya mungkin beberapa dari kalian tertawa ketika membacanya; saya setuju, itu terdengar begitu bodoh. Tapi saya jujur, itu adalah salah satu ketakutan yang pernah saya rasakan; merasa tidak seberharga yang lain karena tinggi badan saya. Teman-teman dan bahkan keluarga saya terus menerus mengatakan bahwa saya kurang tinggi—secara tidak langusng saya menjadi merasa bertubuh pendek adalah sebuah kekurangan yang akan menurunkan kualitas diri saya. Takut; itu yang saya rasakan. Saya tidak takut memiliki rupa saya yang kurang tinggi, tetapi saya takut dengan apa yang akan dihasilkan dari tubuh yang kurang tinggi ini.

Namun pada suatu hari, saya menemukan video Nick Vujicic. Seorang motivator terkenal yang tidak memiliki kaki dan tangan. Nick mengatakan bahwa sejak kecil dunia menggencet nya dengan ketakutan. Ketakutan bahwa tidak akan ada pasangan yang akan mencintai nya. Ketakutan bahwa ia hanya akan menjadi beban orang tua nya. Ketakutan bahwa ia tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan yang layak.



Ketika saya melihat Nick, saya membandingkan keadaan saya dengan keadaan nya. “Masa saya sedih karena memiliki tubuh pendek. Nick bahkan tidak memiliki kaki dan tangan. Saya seharusnya bersyukur, saya memiliki lebih dari Nick.”

Tetapi Nick mengatakan sesuatu yang sangat menarik; ia mengatakan, “Harapan tidak ditemukan ketika kau membandingkan keadaan burukmu dengan keadaan buruk orang lain. Harapan ditemukan ketika kau membandingkan keadaan burukmu dengan seberapa besar Tuhan-mu.”

Sebagai penutup, saya akan memberikan ilustrasi pendek terakhir:

Saya suka menonton film action. Film action seringkali memberikan adegan yang membuat kita duduk di ujung tanduk, seperti: adegan bom yang akan meledak dalam waktu lima menit, adegan melarikan diri dari gua yang akan runtuh, dan adegan pertempuran yang sengit. Namun bagaimana jika ada teman anda yang suka spoiler; dia memberitahukan kepada anda apa saja yang akan terjadi di akhir film tersebut. Film action itu tidak akan menjadi begitu menegangkan lagi bukan? Kita tau bom nya tidak akan meledak, kita tau pemeran utama nya akan berhasil keluar dari gua itu dengan selamat, dan kita tau siapa yang akan memenangkan pertempuran akhir. Sama hal nya dengan hidup kita. Jika kita tau akhir dari kisah hidup kita adalah hidup kekal bersama Yesus Kristus, mengapa kita harus takut?

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top