Kisah Desa di Spanyol yang Hanya Dihuni 2 Orang

spirit

Mod
1_desa.jpg

Sudah tahu cerita Desa La Estrella di Spanyol? Inilah desa yang terisolasi, ditinggalkan penduduknya dan hanya ada sepasang kakek nenek yang tinggal di sana.

Nama La Estrella mungkin masih asing sebagai destinasi wisata di Spanyol. Kalah pamor jika dibandingkan Kota Barcelona apalagi Madrid. Namun di sinilah terdapat cerita yang tak biasa, tentang hanya sepasang kakek nenek yang menetap di sana hampir 50 tahun.

Seperti dilihat detikTravel dari situs BBC Travel, Senin (11/7/2017) Desa La Estrella berlokasi di pegunungan kawasan Toledo yang berjarak 70 km dari Kota Madrid. Akses ke sana pun cukup sulit dan medannya masih tanah serta bebatuan.

Butuh waktu 3 jam lebih naik mobil dari pusat Kota Madrid untuk sampai ke sana. Begitu sampai, siap-siap terbelalak karena banyak rumah-rumah yang sudah hancur. Ada yang tinggal dinding, tidak punya atap atau hanya reruntuhan saja.

Tampaknya tidak ada tanda-tanda kehidupan di Desa La Estrella. Namun jangan salah, ternyata desa ini ada penghuninya yang cuma dua orang. Sepasang kakek nenek bernama Juan Martin Colomer dan Sinforosa Sancho.


desting2.jpg

Juan Martin Colomer dan Sinforosa Sancho, hanya mereka yang sekarang tinggal di Desa La Estrella (Inka Piegsa/BBC Travel)​

Mereka adalah penduduk terakhir di Desa La Estrella. Mereka sudah menetap di sana sejak 50 tahun lebih dan hidup layaknya orang-orang di pedesaan pada umumnya. Mereka berkebun dan berternak sehari-hari. Bagaimana ceritanya, Juan Martin Colomer dan Sinforosa Sancho menjadi penduduk terakhir di Desa La Estrella?

"Kami lahir di sini. Awalnya, desa ini dihuni banyak orang dan hidup penuh kedamaian. Ada sekolah, bar, gereja, toko-toko dan lain-lain. Lalu itu semua, berubah di tahun 1950-an," kata Sinforosa Sancho bercerita.

Sinforosa melanjutkan, penduduk di Desa La Estrella menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Yang terjadi di tahun 1950-an, seperti katanya, adalah pertanian tidak bisa lagi menghidupi penduduknya. Banyak lahan kering dan menipis, hasil-hasil taninya pun tidak bagus.

Maka setelah itu, penduduknya pelan-pelan berurbanisasi dari desa ke kota, dari La Estrella ke Madrid. Urbanisasi terjadi besar-besaran kala itu, penduduk desanya terus menerus berkurang.

"Sampai di tahun 1980, barulah tinggal saya dan Juan Martin Colomer yang tersisa. Kami tidak ikut pindah, kami tetap di sini," ujar Sinforosa.

desting3.jpg

Rumah-rumah di Desa La Estrella yang ditinggalkan (Inka Piegsa/BBC Travel)

desting5.jpg

Rumah sederhana, tempat tinggal Juan Martin Colomer dan Sinforosa Sancho (Inka Piegsa/BBC Travel)​

Juan dan Sinforosa pun menikah. Mereka kembali membenahi pertanian dan perkebunan di sana, yang juga ditambah dengan berternak kambing dan ayam demi kehidupan sehari-hari. Mereka hanya menempati satu rumah, di antara puluhan rumah yang sudah kosong.

Rumah-rumah yang ditinggalkan penduduknya pun dibiarkan saja oleh mereka berdua. Jadilah banyak yang tak terawat dan tinggal reruntuhan. Ditambah tidak ada listrik dan aliran air bersih ke sana, menjadikan Desa La Estrella terlihat sebagai desa yang ditinggalkan.

Lalu, apakah Juan dan Sinforosa merasa kesepian atau terkucilkan?

"Tidak, kami saling memiliki. Kami senang dengan pemandangan yang indah dan udara segar di pegunungan ini. Saya merawat kebun setiap hari dan bermain dengan ayam, kambing dan domba. kadang juga ada wisatawan yang datang dan bertemu kami, itu juga membuat kami senang," tutur Sinforosa.

Bagi yang mau traveling ke Spanyol dan mau mencari wisata anti mainstream, rasanya menarik untuk mampir ke Desa La Estrella. Bisa mendengar kisah kehidupan Juan Martin Colomer dan Sinforosa Sancho, penduduk terakhir di desanya yang sepi tapi hidup penuh suka cita.

desting4.jpg

Pemandangan cantik yang terlihat dari desanya ( Antoni Traver/BBC Travel)​



sumber
 
Back
Top